Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163020| Title: | Kijing Air Tawar Anodonta woodiana Lea dan Pilsbryoconcha exilis Lea sebagai Indikator Hayati pada Limbah Cair P.T. Unitex, Bogor |
| Authors: | Widarto, Tri Heru Waluyo, Dioko Mulyadi, Asep |
| Issue Date: | 2007 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan kehadiran pencemar perairan darat adalah dengan menggunakan spesies tertentu sebagai indikator hayati. Kijing merupakan salah satu contohnya. Dalam penelitian ini dipelajari kijing Anodonta woodiana Lea dan Pilsbryoconcha exilis Lea sebagai indikator hayati dengan melihat respon perilaku aktivitas buka cangkangnya, pada berbagai jenis limbah cair P.T. Unitex, Bogor. Anodonta woodiana dan Pilsbryoconcha exilis dikelompokkan menjadi tiga ukuran cangkang: besar, sedang, dan kecil. Ke dalam setiap keranjang ditempatkan 10 ekor kijing dengan jenis dan ukuran yang sama, kemudian diletakkan ke dalam tiga titik pengolahan limbah, yaitu: sedimen I, sedimen II, dan kolam kontrol. Kijing yang ditempatkan pada sedimen I bertahan paling lama empat hari. Sedangkan kijing-kijing yang ditempatkan di sedimen II dan kolam ikan mampu bertahan hidup hingga akhir percobaan. Hal ini disebabkan karena air inlet sedimen I berasal dari proses pencelupan yang mengandung zat warna. Tingginya suhu dan pH serta masih tingginya COD dan konsentrasi pencemar, terutama klor dan sulfida pada sedimen I diduga sebagai penyebab tingginya mortalitas kijing. Setiap jenis kijing, pada berbagai ukuran dan jenis air limbah memberikan respon buka cangkang yang berbeda-beda selama pengamatan buka cangkang. Anodonta woodiana lebih banyak melakukan aktivitas buka cangkang dibanding Pilsbryoconcha exilis. Baik Anodonta woodiana maupun Pilsbryoconcha exilis mempunyai aktivitas yang rendah pada sedimen L. Tingginya nilai pH dan COD serta konsentrasi pencemar, terutama klor dan sulfida menyebabkan kijing pada sedimen I kurang dapat menjalankan aktivitas buka cangkangnya. Pada Pilsbryoconcha exilis, ukuran yang berbeda mempunyai respon yang berbeda-beda, dimana kijing berukuran besar mempunyai aktivitas yang lebih tinggi dibanding kijing kecil. Hal ini kemungkinkan disebabkan kijing berukuran kecil adalah kijing yang masih muda, sehingga sensitivitas terhadap lingkungan ekstrem masih tinggi. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163020 |
| Appears in Collections: | UT - Biology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| G07AMU.pdf Restricted Access | Fulltext | 15.57 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.