Aliran FDI dan Keterbukaan Perdagangan yang Tinggi Di Kawasan APEC: Mampukah Mendorong Kompleksitas Ekonomi?

Abstract

Ketimpangan kompleksitas ekonomi di negara-negara APEC mencerminkan perbedaan dalam struktur ekspor, keberagaman, dan kecanggihan produksi, serta besaran aliran masuk investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterbukaan perdagangan dan FDI terhadap kompleksitas ekonomi di 17 negara APEC selama 2011–2022 melalui pendekatan data panel dinamis dengan Generalized Method of Moments (GMM). Hasil menunjukkan bahwa kawasan APEC memiliki variasi struktur ekonomi yang besar, dengan penyebaran nilai ECI, keterbukaan perdagangan, dan FDI yang tinggi. Keterbukaan perdagangan berpengaruh negatif terhadap kompleksitas ekonomi, sedangkan FDI berpengaruh positif. Namun, interaksi antara keduanya menunjukkan pengaruh negatif. Temuan ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas ekspor dan diversifikasi produk, serta optimalisasi peran FDI melalui transfer teknologi dan penguatan kapasitas produksi domestik pada industri yang bernilai tambah tinggi.

The disparity in economic complexity among APEC countries reflects differences in export structure, diversity and sophistication of production, and the scale of inward investment flows. This study aims to analyze the influence of trade openness and foreign direct investment (FDI) on economic complexity in 17 APEC countries from 2011 to 2022 using a dynamic panel data approach with the Generalized Method of Moments (GMM). The results indicate that the APEC region exhibits substantial variation in economic structures, with wide dispersion in ECI, trade openness, and FDI values. Trade openness negatively affects economic complexity, while FDI has a positive impact. However, the interaction between trade openness and FDI shows a negative effect. These findings highlight the importance of enhancing export quality and product diversification, along with optimizing the role of FDI through technology transfer and strengthening domestic production capacity in high value-added industries.