Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162806
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSukarno, Nampiah-
dc.contributor.advisorTurjaman, Maman-
dc.contributor.authorNursyam, Nilawati-
dc.date.accessioned2025-06-24T03:00:11Z-
dc.date.available2025-06-24T03:00:11Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162806-
dc.description.abstractTujuh isolat cendawan digunakan untuk mempelajari simbiosis ektomikoriza pada sistem aksenik dengan tanaman P. merkusii. Tiga isolat yaitu Pisolithus arhizus, Laccaria laccata dan Scleroderma sinnamariense berhasil membentuk struktur simbiosis sedangkan empat isolat lainnya yaitu isolat A, B, C dan D tidak membentuk struktur simbiosis dan menyebabkan kematian tumbuhan inang pada umur lima minggu setelah inokulasi. Lima isolat cendawan yaitu P. arhizus, S. columnare, L. laccata, S. sinnamariense dan isolat B digunakan untuk mempelajari kompatibilitas simbiosis dengan tumbuhan H. odorata. Kelima isolat tersebut dapat membentuk struktur simbiosis dengan respon tumbuh yang dinyatakan dalam tinggi tajuk, jumlah daun dan diameter batang bervariasi. Pengaruh inokulasi kelima cendawan terhadap pertumbuhan bibit H. odorata secara umum tidak memberikan pengaruh secara signifikan atau malah menurunkan beberapa parameter yang diukur. Hasil pengamatan kolonisasi baik secara makroskopis dan mikroskopis pada H. odorata setelah enam bulan inokulasi menunjukkan bahwa kolonisasi umumnya sudah terbentuk namun masih dalam tahap awal kecuali untuk perlakuan isolat S. sinnamariense. Persen kolonisasi tertinggi terdapat pada perlakuan dengan L. laccata yaitu 54%, isolat ini membentuk mantel akar paling tebal dibanding dengan isolat lainnya. S. columnare membentuk persen kolonisasi sebesar 50% dan membentuk mantel yang tebal. P. arhizus membentuk persen kolonisasi sebesar 49% tetapi pada sayatan melintang akarnya belum terlihat adanya mantel. Pada perlakuan dengan S. sinnamariense kolonisasi belum terbentuk tetapi pada pengamatan sayatan melintang akarnya telah terlihat adanya hifa-hifa yang mulai menyelubungi akar. Pada isolat B persen kolonisasi yang terbentuk sebesar 25% dan berdasarkan pada pengamatan sayatan melintang akarnya tampak bahwa isolat ini belum membentuk mantelid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSimbiosis Ektomikoriza Pinus merkusii dan Hopea odorataid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Biology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G05NNU.pdf
  Restricted Access
Fulltext22.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.