Efektivitas Ekstrak Nilam (Pogostemon cablin) dengan Tiga Metode Ekstraksi dan Cara Aplikasi terhadap Hama Gudang Tribolium castaneum (Herbst).

Abstract

Hama menjadi penyebab penting dalam kehilangan hasil pascapanen. Serangan Tribolium castaneum menyebabkan penurunan berat, perubahan warna dan menimbulkan bau apek pada bahan simpan. Pengendalian T. castaneum melalui fumigasi dapat menimbulkan dampak negatif seperti resistensi hama, pencemaran lingkungan hingga kontaminasi pada bahan simpan. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan ekstrak tanaman. Ekstrak tanaman nilam mengandung patchouli yang memiliki aktivitas antiserangga. Metode ekstraksi dalam pengambilan ekstrak tanaman memengaruhi kandungan senyawa yang dihasilkan. Teknik aplikasi dalam pengendalian hama gudang juga memengaruhi keefektifan ekstrak tanaman sebagai insektisida nabati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan rendemen dan komposisi senyawa yang dihasilkan dari metode ekstraksi yang berbeda serta menguji keefektifan ekstrak nilam yang diekstrak dengan berbagai metode terhadap T. castaneum. Penelitian ini dilakukan menggunakan tiga metode ekstraksi tanaman yaitu maserasi, distilasi uap-air dan ultrasonik. Tiga teknik aplikasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu perlakuan fumigasi, topikal dan residu. Parameter yang diamati mencakup kandungan dan komposisi rendemen hasil ekstraksi, tingkat toksisitas, dan tingkat repelensi. Analisis data dilakukan menggunakan ANOVA diikuti uji lanjut Tukey pada taraf 5%. Penentuan LD_50 dan LD_95 dilakukan melalui analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonik menghasilkan rendemen ekstrak tertinggi yaitu mencapai 6,72%, sedangkan metode ekstraksi distilasi menghasilkan rendemen terendah yaitu 2,81%. Namun, ekstrak nilam yang diekstrak dengan metode distilasi memiliki efek toksisitas paling tinggi dengan teknik aplikasi topikal dan residu. Nilai LD_50 dan LD_95 ekstrak nilam dengan metode ekstraksi distilasi berturut-turut 0,804% dan 1,541% pada teknik aplikasi residu dan nilai LD_50 dan LD_95 sebesar 49,140 µg/imago dan 135,729 µg/imago pada teknik aplikasi topikal. Ketiga ekstrak nilam tersebut menunjukkan kurang efektif jika diujikan dengan cara fumigasi. Hasil analisis menggunakan kromatografi gas dan spektrometer massa menunjukkan senyawa utama pada ekstrak nilam adalah patchouli alcohol, a-guaiene, d-guaiene, seychellene, dan 7.beta. isopropenyl-1. (4a). -dimethyl-3, 4, (4a), 5, 6, 7, 8, 8a beta-octahydro napthalene.