Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162722
Title: Aktivitas Insektisida Ekstrak Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) terhadap Ulat Grayak Spodoptera litura F
Authors: Suradikusumah, Elly
Syahbirin, Gustini
Ariani, Asti
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Aplikasi yang berlebihan dari penggunaan insektisida sintetik dapat menimbulkan berbagai masalah bate da antaranya residu pestisida pada bahan makanan, keracunan, kasus resistensi OPT, spektrum daya buruhnya yang luas, dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini mendorong masyarakat khususnya petani untuk kembali memanfaatkan pestisida botani yang memiliki beberapa sifat antara lain a terhadap lingkungan, mudah terurai, bahan baku dapat diperbanyak oleh petani sendiri, serta aplikasinya tidak terlalu pelik. Adapun salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida botani ialah bangle (Zingiber cassumunar Roxb.). Penelitian ini mencakup pemisahan dan identifikasi fraksi teraktif dari ekstrak rimpang bangle serta hayati ekstrak kasar dan fraksi-fraksinya terhadap Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae). Serouk rimpang bangle diekstraksi dengan cara maserasi masing-masing menggunakan pelarut aseton atau oksana. Uji hayati terhadap larva S. litura instar 3 yang meliputi uji aktivitas penghambatan makan dan Portalitas dilakukan dengan metode pemberian makan. Pada uji mortalitas diamati sampai semua larva yang bertahan hidup berganti kulit. Fraksinasi dengan kromatografi kolom dilakukan terhadap ekstrak wang paling aktif. Fraksi teraktif hasil kromatografi kolom difraksinasi dengan metode kromatografi lapis ups (KLT) preparatif Ekstrak aseton rimpang bangle memiliki aktivitas insektisida lebih tinggi dengan nilai LC 0,83% (w/V dibandingkan ekstrak heksana dengan nilai LC 1.42% (w/v). Ekstrak aseton dipisahkan komponen-komponennya dengan cara kromatografi kolom dengan sistem elusi gradien menghasilkan 10 fraksi. Bendasarkan uji hayati terhadap larva S. litura instar 3 pada konsentrasi 0.20% (w/v). fraksi 9 menunjukkan aktivitas insektisida tertinggi. Efektivitas fraksi 9 sebagai insektisida nyata lebih rendah dibandingkan insektisida sintetik. Fraksi 9 dipisahkan kembali komponen-komponennya dengan metode KLT preparatif menggunakan eluen heksana-etil asetat (2:1) menghasilkan 6 pita. Pita 1 hasil pemisahan tersebut merupakan pita teraktif setelah dilakukan uji hayati terhadap larva S. litura instar 3 pada konsentrasi 0.20% (w/v), namun masih nyata lebih rendah sebagai insektisida dibandingkan insektisida sintetik. Dari spektrum UV, pita I tersebut menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 370 am dan serapan tambahan pada panjang gelombang 245 am dan 280 nm. Jenis transisi yang mungkin erjadi pada pita 1 ialah na n-o", dan z-z. Dari spektrum FTIR, pita 1 memiliki gugus aromatik dengan sistem konjugasi yang banyak. Jenis substitusinya diduga aromatik meta. Selain gugus tersebut. pita | diduga memiliki gugus OH. C-O, dan N=O.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162722
Appears in Collections:UT - Chemistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G03AAR.pdf
  Restricted Access
Fulltext41.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.