Evaluasi Efisiensi Proses Pengadaan untuk Peningkatan Kualitas Produk AAC Panel di PT Griya Indah Prakarsa

Abstract

PT Griya Indah Prakarsa merupakan perusahaan manufaktur Autoclaved Aerated Concrete (AAC) yang berdiri sejak tahun 2018. Produk utamanya yaitu AAC panel dan block dengan kapasitas produksi masing – masing 500 ribu dan 12 juta m³ per tahun. Proses pengadaan bahan baku belum menggunakan metode seleksi pemasok yang terstruktur, hanya mengandalkan survei harga dan uji laboratorium. Permasalahan muncul pada bulan Maret – Juni 2024, di mana terjadi ketidaksesuaian kuantitas dan kualitas pasir silika yang menyebabkan lonjakan produk cacat AAC panel sebesar 20% – 33%. Evaluasi dilakukan dengan tiga pendekatan. Pertama, Lean Manufacturing dengan Value Stream Mapping menunjukkan peningkatan efisiensi proses dari 73% menjadi 76% dan pemangkasan waktu siklus dari 45 hari menjadi 34,25 hari. Kedua, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk memilih pemasok terpilih dengan bantuan Super Decision dan Excel. Hasilnya, SPI terpilih dengan nilai agregat 0,513. Ketiga, pendekatan Total Quality Management (TQM) dengan uji Paired T-Test menunjukkan adanya penurunan signifikan jumlah produk cacat setelah penerapan AHP, dengan t hitung (5,238) > t tabel (2,068) dan p-value < 0,001, menandakan adanya dampak positif terhadap kualitas produk.

PT Griya Indah Prakarsa is a manufacturing company specializing in Autoclaved Aerated Concrete (AAC), established in 2018. Its main products are AAC panels and blocks, with an annual production capacity of 500 thousand and 12 million m3, respectively. The raw material procurement process has not yet implemented a structured supplier selection method, relying solely on price surveys and laboratory testing. Issues arose between March until June 2024, where discrepancies in the quantity and quality of silica sand led to an increase in defective AAC panel products by 20% – 33%. The evaluation was carried out using three approaches. First, the Lean Manufacturing approach through Value Stream Mapping showed an improvement in process efficiency from 73% to 76% and a reduction in cycle time from 45 days to 34,25 days. Second, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method was used to select the best supplier using Super Decision and Excel. As a result, SPI was selected as the primary supplier with an aggregate score of 0,513. Third, the Total Quality Management (TQM) approach using the Paired T-Test showed a significant decrease in defective products after implementing AHP, with a t-value (5,238) > t-table (2,068) and a p-value < 0.05, indicating a positive impact on product quality.