Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162630Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.author | Kamilah, Fatiha | - |
| dc.date.accessioned | 2025-06-20T03:00:36Z | - |
| dc.date.available | 2025-06-20T03:00:36Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162630 | - |
| dc.description.abstract | Identifikasi spesies tanaman secara cepat dan akurat merupakan tantangan besar bagi para ahli botani, ekolog, dan spesialis forensik tumbuhan. Salah satu pendekatan modern yang digunakan untuk tujuan ini adalah DNA barcoding, yaitu metode yang memanfaatkan sekuens DNA pendek (sekitar 400–800 pasangan basa) yang dapat dengan mudah diisolasi dan dikarakterisasi dari hampir seluruh spesies tanaman di dunia. Dengan mengintegrasikan genetika molekuler, teknologi sekuensing, dan bioinformatika, DNA barcoding memiliki potensi besar dalam mempercepat penemuan dan penamaan ribuan spesies tanaman yang belum teridentifikasi, terutama di wilayah tropis. Awalnya, konsep DNA barcoding dikembangkan untuk identifikasi spesies hewan. Penerapannya pada tanaman tidak langsung diterima oleh komunitas botani, hingga beberapa tahun kemudian, seiring dengan kemajuan pesat dalam studi genom plastid, mitokondria, dan nukleus. Saat ini, empat marker genetik yang telah disetujui sebagai standar DNA barcode untuk tanaman adalah rbcL, matK, trnHpsbA, dan ITS. Secara umum, DNA barcode digunakan untuk mengidentifikasi spesies berdasarkan pohon filogenetiknya. Metode ini memperluas kemampuan dalam mendiagnosis spesies tanaman, termasuk spesimen dalam bentuk buah, biji, atau bahkan bagian yang telah rusak. DNA barcode kini diakui secara universal sebagai salah satu pendekatan identifikasi spesies yang andal. Selain membantu dalam mengidentifikasi spesies baru terutama spesies kriptik metode ini juga berperan penting dalam bidang taksonomi, seperti mengidentifikasi spesies invasif dan spesies yang terancam punah. Selain itu, DNA barcoding juga digunakan untuk menguji keaslian dan kemurnian produk botani, termasuk obat-obatan herbal komersial dan suplemen makanan (Nicholas dan Robert, 2015). .. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | FK-IPB University | id |
| dc.title | Aplikasi DNA Barcoding dan Marker Genetik untuk Identifikasi Spesies Tanaman Herbal: Studi Kasus pada Genus Uncaria | id |
| dc.type | Article | id |
| Appears in Collections: | Medicine | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Artikel Ilmiah_Fatiha Kamilah_3.pdf | Article | 187.67 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.