Pendugaan Risiko Keamanan Pohon dengan Pendekatan Forest Health Monitoring dan Safety Factor

Abstract

Salah satu kebijakan pemerintah untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan mencegahnya dari kepunahan adalah dengan pembangunan kebun raya. Kebun Raya adalah kawasan konservasi tumbuhan ex situ yang ditujukan untuk konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Kebun Raya tertua di Indonesia adalah Kebun Raya Bogor (KRB). Sebagai tempat kawasan konservasi ex situ dan wisata, KRB perlu didukung dengan kondisi koleksi pohon yang sehat dan aman. Pemantauan kesehatan pohon sebelumnya telah dilakukan di area KRB dengan menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM). Sampai saat ini hasil kajian kesehatan pohon dengan metode FHM hanya menggambarkan kondisi suatu individu pohon saja, tidak menggambarkan bagaimana keadaan lingkungan akibat adanya pohon yang mengalami kerusakan dan tidak dapat mengetahui bagaimana faktor keamanannya terhadap manusia. Biomekanika pohon merupakan salah satu pendekatan untuk menghitung faktor keamanan pohon (safety factor, Sf). Dengan melihat biomekanika pohon, diharapkan risiko yang dapat disebabkan oleh sebuah pohon dapat diprediksi. Penelitian mengenai penggunaan metode pemantauan kesehatan pohon dengan metode FHM dan Sf dari individu pohon untuk menduga risiko keamanan pohon perlu dilakukan untuk menganalisis kondisi kesehatan pohon secara aktual dengan metode FHM, mengetahui penyebab dan dampak kerusakan, serta hubungan antara Nilai Indeks Kerusakan (NIK) dengan Sf dalam pendugaan risiko keamanan pohon. NIK dihitung dan dikategorikan dengan mempertimbangkan lokasi, jenis, dan keparahan kerusakan yang terjadi pada pohon di klaster 2, 3, 5, dan 6. Dari keempat klaster diambil empat pohon sampel dari setiap kategori NIK, sehingga terdapat 16 pohon sasaran. Pohon sasaran dianalisis untuk memperoleh nilai Sf menggunakan Desmos Graphic Calculator. NIK dan Sf dibandingkan menggunakan korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pohon pada klaster 2, 3, dan 6 berada pada kategori sehat, namun klaster 5 pada kategori kerusakan ringan. Penyebab dan dampak dari kerusakan pohon yang ditemukan membentuk rantai; satu kerusakan dapat menjadi sumber kerusakan yang lain. Hubungan antara NIK pohon dan Sf terhadap risiko keamanan pohon memiliki korelasi sebesar 0,6; yang menunjukkan korelasi positif dengan keeratan sedang, yang berarti masih terdapat faktor lain yang memengaruhi risiko keamanan pohon. Faktor tersebut diduga karena tidak akuratnya nilai kerapatan tajuk yang digunakan serta nilai bobot NIK yang perlu dikaji ulang.

One of the government's policies to preserve biodiversity and prevent it from extinction is the development of botanical gardens. Botanical Gardens are ex-situ plant conservation areas for conservation, research, education, tourism, and environmental services. The Bogor Botanical Garden (BBG) is the oldest botanical garden in Indonesia. BBG must be supported with healthy and safe tree collection conditions as an ex-situ conservation and tourism area. Tree health monitoring has previously been conducted in the BBG area using the Forest Health Monitoring (FHM) method. Until now, the results of tree health studies using the FHM method only describe the condition of an individual tree, do not describe how the environment is affected by damaged trees, and cannot determine the safety factor for humans. Tree biomechanics is one approach to calculating the trees' safety factor (Sf). The risk a tree is expected to face can be predicted by looking at tree biomechanics. Research on the use of the tree health monitoring method with the FHM method and the Sf of individual trees to estimate tree safety risk needs to be carried out to analyse the actual health condition of trees with the FHM method, determine the causes and effects of damage, and the relationship between the Damage Index Value (DIV) and Sf in estimating tree safety risk. DIVs were calculated and categorized by considering the tree damage's location, type, and severity in clusters 2, 3, 5, and 6. Four sample trees from each DIV category were taken from the four clusters, resulting in 16 target trees. Target trees were analysed to obtain Sf values using Desmos Graphic Calculator. NIK and Sf were compared using Pearson correlation. The results showed that most trees in clusters 2, 3, and 6 were healthy, but cluster 5 was in the light damage category. The causes and effects of tree damage were found to form a chain; one damage can be the source of another. The correlation between tree DIV and Sf to tree safety risk correlates with 0.6, indicating a positive correlation with moderate closeness, which means other factors influence tree safety risk. These factors are likely due to the inaccuracy of the crown density values and the DIV scoring value, which needs to be reviewed.