Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162628
Title: Profil Fitokimia Phoenix dactylifera L. dan Karakterisasi Senyawa Bioaktif untuk Pengembangan Agen Terapeutik Herbal
Authors: Kamilah, Fatiha
Issue Date: 2025
Publisher: FK-IPB University
Abstract: Tanaman kurma (Phoenix dactylifera) berasal dari famili Arecaceae dan dibudidayakan secara luas karena menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi. Buah kurma memiliki rasa manis dengan kandungan gula yang tinggi, mencapai lebih dari 50%. Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah serta umur pohonnya yang panjang, tanaman ini sering dijuluki sebagai “Tree of Life”. Buah kurma mengandung sekitar 70% gula yang mudah dicerna, seperti glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Selain itu, buah ini juga kaya akan serat pangan, serta mengandung sejumlah protein dan lemak dalam jumlah sedang. Dari sisi mikronutrien, buah kurma merupakan sumber berbagai vitamin penting seperti riboflavin, biotin, tiamin, asam askorbat, dan asam folat. Kandungan mineralnya juga cukup beragam, meliputi kalsium, zat besi, magnesium, natrium, dan mineral esensial lainnya. Bagian daging buah mengandung minyak sebesar 0,2–0,5%, sementara bijinya memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi, yaitu sekitar 7,7–9,7%. Buah kurma juga dikenal kaya akan senyawa fitokimia, seperti sterol, karotenoid, procyanidin, antosianin, dan flavonoid. Konsentrasi senyawa fitokimia tersebut bervariasi tergantung pada fase pematangan buah, lokasi geografis tempat tanaman tumbuh, serta kondisi tanah. Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak buah kurma menggunakan pelarut akuades mampu menetralkan radikal hidroksil dan superoksida, serta menghambat oksidasi protein dan besi yang diinduksi oleh peroksidasi lemak di jaringan otak tikus pada konsentrasi tertentu. Aktivitas ini berkaitan erat dengan kandungan senyawa fenolik seperti asam ferulat dan asam kumarat, yang diketahui efektif dalam menangkal efek negatif radikal bebas (Faqir dkk., 2012). Fitokimia merupakan senyawa kimia alami yang berasal dari tanaman dan memiliki manfaat kesehatan, terutama ketika digunakan sebagai obat. Fitokimia diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder. Kedua jenis metabolit ini terdapat dalam seluruh sel tanaman dan berperan penting dalam proses metabolisme serta reproduksi seluler. Salah satu kelompok fitokimia utama yang terdapat dalam buah kurma adalah karotenoid, yang dikenal sebagai senyawa fitokimia dengan konsentrasi tertinggi pada buah tersebut. Karotenoid merupakan prekursor dari vitamin A, yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan penglihatan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta berfungsi sebagai antioksidan. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162628
Appears in Collections:Medicine

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Artikel Ilmiah_Fatiha Kamilah_1.pdfArticle200.26 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.