Penilaian Keanekaragaman Jenis Burung di Suaka Margasatwa Lamandau Menggunakan Metode Pengamatan Aktif dan Pemantauan Pasif

Abstract

Suaka Margasatwa (SM) Lamandau memiliki ekosistem penting berupa zona riparian yang menjadi salah satu habitat bagi burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan komposisi vegetasi di zona riparian SM Lamandau, mendeskripsikan komunitas burung pada zona riparian SM Lamandau melalui metode pengamatan aktif dan pemantauan pasif, serta menganalisis pengaruh perbedaan komposisi vegetasi penyusun habitat terhadap keberadaan komunitas burung. Penelitian dilaksanakan pada April-Juni 2024 menggunakan pengamatan aktif pada 11 titik pengamatan di 3 jalur sungai; dan pemantauan pasif menggunakan perekam suara Audiomoth dan SwiftOne. Berdasarkan pengamatan di lapang, vegetasi sungai Rasak cenderung didominasi oleh rasau, vegetasi sungai Teringin membentuk komunitas hutan, dan vegetasi sungai Buluh membentuk petak-petak habitat. Sebanyak 85 jenis burung dari 34 famili dari metode pengamatan aktif dan 80 jenis dari 31 famili dari pemantauan pasif ditemukan selama pengamatan. Tingkat keanekaragaman, kekayaan, dan kemerataan tertinggi berurut-turut berada di sungai Buluh (H’ = 2,13), sungai Teringin (R = 4,89), dan sungai Rasak (E = 0,71). Penelitian ini menemukan bahwa habitat kompleks memiliki kekayaan jenis burung yang tinggi, habitat variatif memiliki keanekaragaman jenis burung yang tinggi, dan habitat homogen memiliki kemerataan jenis burung yang tinggi.

Lamandau Wildlife Reserve (LWR) has an important ecosystem in the form of a riparian zone which is one of the habitats for birds. This study aims to identify and describe the composition of vegetation in the riparian zone of LWR; describe birds community in LWR riparian zone through active observation and passive monitoring; and analize the effect of composition vegetation difference on the existence of bird communities. The study was carried out from April to June 2024, using active observation through 11 count point along the river route, and passive monitoring using Audiomoth and SwiftOne sound recorders. According to field observations, the vegetation of the Rasak River is dominated by rasau, Teringin River forms a forest community, and Buluh River forms a patch habitat. During the observation, active observation method discovered 85 bird species from 34 families, and passive monitoring method discovered 80 species from 31 families. The highest levels of diversity indices were found in Buluh River (H' = 2.13), Teringin River (R = 4.89), and Rasak River (E = 0.71). This study found that complex habitats exhibit high bird species richness, heterogeneous habitats show high bird species diversity, while homogeneous habitats display high bird species evenness.