Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162545
Title: Analisis Hubungan Densitas Ikan dengan Parameter Oseanografi Menggunakan Model MaxEnt di Perairan Pulau Menjangan, Bali
Other Titles: Analysis of the Relationship between Fish Density and Oceanographic Parameters Using the MaxEnt Model in the Waters of Menjangan Island, Bali
Authors: Pujiyati, Sri
Agus, Syamsul Bahri
Irawan, Imam Syahnanda
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Perairan Pulau Menjangan masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dan memiliki tingkat keanekaragaman ikan yang tinggi. Kekayaan alam bahari tersebut senantiasa harus terus dipertahankan guna melestarikan ekosistem dan segala bentuk kehidupan di perairan tersebut dengan menggunakan pendekatan yang bersifat non-destruktif, seperti teknologi hidroakustik. Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk mengkaji dan mengevaluasi tingkat suksesi suatu area konservasi melalui pendeteksian objek-objek dari kolom hingga dasar perairan. Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan teknologi hidroakustik dan pengindraan jauh satelit untuk mendeteksi, menganalisis, dan memetakan densitas akustik ikan menggunakan model prediksi berbasis metode Maximum Entropy. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Menjangan TNBB pada hari Rabu, 9 Agustus 2023 saat Ekspedisi Himiteka VIII oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University. Akuisisi data dilakukan dengan melakukan pemeruman akustik sebanyak 2 putaran mengelilingi Pulau Menjangan, pengukuran nilai suhu menggunakan Conductivity Temperature Depth (CTD), pengambilan sampel air, mengunduh data prediksi pasang surut dan citra satelit Landsat 8. Hasil penelitian menunjukkan, suhu perairan ini berkisar 27,40 - 28,81°C dan konsentrasi klorofil-a berkisar 0,25473 - 1,35605 mg/m3. Kedalaman, TS, maupun dugaan ukuran panjang saling memengaruhi kemungkinan kemunculan keberadaan ikan baik tunggal maupun bergerombol. Model MaxEnt mampu memprediksi keberadaan densitas ikan dan menilai area perairan semi tertutup di bagian barat pulau berdasarkan Habitat Suitability Index sebagai habitat yang digemari oleh ikan, khususnya ikan-ikan pelagis. Hasil pemodelan spasial menduga bahwa perairan Pulau Menjangan berperan sebagai feeding ground bagi ikan. Asumsi ini diperkuat oleh hasil akurasi model sebesar 96,8% dan hierarki parameter yang menunjukkan paremeter klorofil-a memiliki persentase kontribusi yang lebih besar dari suhu permukaan laut. Berdasarkan seluruh hasil tersebut, perairan Pulau Menjangan dapat disimpulkan sebagai kawasan yang diduga kuat sebagai area mencari makan atau feeding ground bagi ikan karena tingginya tingkat keanekaragaman hayati laut. Perairan Pulau Menjangan masih terpelihara dan terjaga dengan sangat baik secara keseluruhan. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya ikan-ikan yang berhasil terdeteksi, hasil evaluasi parameter oseanografi, dan interaksi antara mangsa dan pemangsa di dalam suatu area.
The waters of Menjangan Island within the West Bali National Park (TNBB) and have a high level of fish diversity. The natural marine wealth must always be maintained in order to preserve the ecosystem and all forms of life in these waters using a non-destructive approach, such as hydroacoustic technology. This technology can be utilized to assess and evaluate the succession level of a conservation area by detecting objects from the water column to the bottom. This research aims to integrate hydroacoustic and satellite remote sensing technology to detect, analyze and map fish acoustic density using a prediction model based on the Maximum Entropy method. This research was conducted in the waters of Menjangan Island, TNBB on Wednesday, August 9, 2023 during the Himiteka VIII Expedition by the Marine Science and Technology Student Association of IPB University. Data acquisition was carried out by conducting 2 rounds of acoustic drumming around Menjangan Island, measuring temperature values using Conductivity Temperature Depth (CTD), taking water samples, downloading tide prediction data and Landsat 8 satellite images. The results showed that the water temperature ranged from 27,40 - 28,81°C and chlorophyll-a concentration ranged from 0,25473 - 1,35605 mg/m3. Depth, TS, and approximate length all affect the likelihood of single fish or shoals. The MaxEnt model was able to predict the presence of fish density and assess the semi-enclosed water area in the western part of the island based on the Habitat Suitability Index as a favored habitat for fish, especially pelagic fishes. Spatial modeling results suggest that Menjangan Island waters act as a feeding ground for fish. This assumption is reinforced by the model accuracy result of 96,8% and the parameter hierarchy that shows chlorophyll-a parameter has a greater percentage contribution than sea surface temperature. Based on all these results, the waters of Menjangan Island can be concluded as an area that is strongly suspected as a feeding ground for fish due to the high level of marine biodiversity. The waters of Menjangan Island are still very well preserved and maintained overall. This is evidenced by the large number of fishes detected, the results of the oceanographic parameter evaluation, and the interaction between prey and predator in a particular area.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162545
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C5502241009_1f786f1746964fbc82ed758496aa1303.pdfCover1.05 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_C5502241009_06d960ff875a4b389a397f28c053da53.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.31 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C5502241009_df8ef76140254e5d85dfb8e4eb939704.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.