Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16240
Title: Audit energi pada produksi crude palm oil (Cpo) Di Ptp. Nusantara Vii (Persero) Unit Usaha Rejosari - Lampung Selatan
Authors: Rahmat, Tedi Ali
Issue Date: 2002
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Audit energi diperlukan guna mengetahui kebutuhan energi dan tingkat effisiensi penggunaannya pada suatu proses produksi. Selanjutnya data audit dapat digunakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan proses produksi guna meningkatkan daya saing produk serta untuk perencanaan pengembangan sistem produksi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan audit energi pada produksi CPO di Unit Usaha Rejosari PTP. Nusantara VII (Persero) Lampung Selatan. Sasaran penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan energi untuk menghasilkan tiap kg CPO, mengetahui aliran energi pada proses produksi CPO tersebut, mengetahui jenis, jumlah dan sumber energi pada tiap tiap tahapan proses produksi serta mengidentifikasi tahapan proses yang kurang effisien sehingga usaha penghematan dapat segera dilakukan. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil penelitian pada jenis komoditi yang sama dengan lokasi yang berbeda untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan energi. Dari hasil perhitungan terhadap konswnsi energi, baik terhadap energi langsw1g maupW1 tidak langsung dengan tidak memperhitw1gkan masukan energi dari pestisida, bahan kimia pembantu dan alat atau mesin yang digunakan, dibutuhkan masukan energi primer rata-rata sebesar 15.7550 MJ untuk memproduksi tiap kg CPO pada kapasitas pengolahan 25 ton TBS/jam dengan tingkat rendemen 20.89 %. Konswnsi energi primer yang diperlukan tersebut berasal dari inpnt energi pupuk sebesar 4.925 MJ (31.26 % dari totalmasukan energi primer), solar 0.7190 MJ (4.57 %), biomassa 9.9200 MJ (62.96 %) dan energi biologis manusia sebesar 0.1900 MJ (1.20%). Berdasarkan tahapan proses produksi, jU1l1lah energi primer tersebut dibutuhkan pada kegiatan budidaya sebesar 5.1287 MJ (32.56 % dari total konsU1l1si energi primer), pemanenan sebesar 0.0280 MJ (0.19 %), pengangkutan 0.2186 MJ (l.40 %) dan pengolahan TBS serta sarana pendukung sebesar 10.3739 MJ (65.85 %). Konsumsi energi pada pengolahan TB S dan sarana pendukung produksi setelah energi primer dikonversikan menjadi energi listrik yaitu masing-masing sebesar 0.2575 MJ/kg CPO dan 0.1820 MJ/kg CPO.Pada pengolahan TBS menjadi CPO, input energi . terbesar berasal dari energi listrik sebesar 0.2530 MJ/kg CPO atau 96.02 % dari total input energi untuk pengolahan sedangkan tahapan yang paling besar mengkonswnsi energi yaitu tahapan pengolahan biji sebesar 0.1076 MJ/kg CPO atau 43.11 % dari tolal konsumsi energi untuk pengolahan TBS menjadi CPO. Dari aliran energi pada sarana pendukung penyediaan energi didapatkan effisiensi riil boiler sebesar 74.67 %, effisiensi riil generator diesel sebesar 27.44 %, effisiensi riiI turbin uap untuk menghasilkan energi listrik sebesar 3.82 %. Sedangkan effisiensi teknis alat yang mempakan perbandingan antara kapasitas terukur dengan kapasitas terpasang didapatkan effisiensi teknis generator diesel sebesar 42.92 %, effsiensi teknis turbin uap sebesar 54.74 % dan effisiensi tekllis rata-rata motor listrik sebesar 73.65 %. Energi listrik yang dihasilkan dari sarana pendukung penyediaan energi sebesar 0.4277 MJ/kg CPO berasal dari turbin uap sebesar 0.31494 MJ/kg CPO atau 73.63 % dari total masukan energi listrik dan dari generator diesel sebesar 0.1128 MJ/kg CPO atau 26.37 %. Konsumsi energi listrik pada instalasi pengolahan sebesar 0.2531 MJ/kg CPO dan pada instalasi sarana pendukung sebesar 0.1438 MJ/kg CPO, sehillgga rasio penggunaan energi listrik antara instalasi pengolahan dengan sarana pendukwlg sebesar 63.76 berbanding 36.24. Kehilangan energi listrik dari input listrik ke peralatan pengguna listrik sebesar 0.0379 MJ/kg CPO atau sebesar 7.19 % dari total masukan energi listrik. Besarnya pemborosan energi yang terjadi yaitu sebesar 1.9816 MJ/kg CPO atau dalam bentuk biaya yaitu Rp. 6.82 /kg CPO sehingga biaya yang terbuang tiap hari sebesar Rp.472475.18. Pemborosan ini berasal dari pemakaian tenaga manusia wltuk pengolahan TBS, penggwlaan serat dan cangkang sebagai bahan bakar pada boiler serta adanya kehilangan energi listrik. Usaha kOllservasi energi yang dapat dilakukan yaitn pertama, dengan semakin meningkatkan produksi TBS sehingga kapasitas riil pengolahan tiap hari bisa bertambah. Kedua, melalui pengaturan konsumsi biomassa sebagai bahan bakar boiler sesuai dengan kebutuhan. Ketiga, melalui pembenahan instalasi listrik, memodifiksi peralatan dan mesin produksi yang bekerja di bawah standar. Keempat, melalui perbaikan instalasi pipa penyaluran uap yang mengalami kebocoran dan penggwlaan uap sesuai kebutuhan. Dalam konservasi energi ini usaha yang terpenting yaitu pemahaman operator dalam bekerja tentang pentingnya usaha penghematan energi, serta upaya perawatan dan pemeliharaan hams tems dilakukan secara kontinyu.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16240
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F02tar_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract242.2 kBAdobe PDFView/Open
F02tar.pdf
  Restricted Access
Full Text3.91 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.