Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162239Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Gumbira-Sa'Id, E | |
| dc.contributor.advisor | Guritno, Purboyo | |
| dc.contributor.author | Indriantoro, Faisal Wahyu | |
| dc.date.accessioned | 2025-06-05T07:14:52Z | |
| dc.date.available | 2025-06-05T07:14:52Z | |
| dc.date.issued | 2010 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162239 | |
| dc.description.abstract | Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Nasional Bruto (PDNB) sektor Pertanian, salah satunya adalah kelapa sawit. Sebagai tanaman penghasil minyak, kelapa sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa selain minyak dan gas bumi bagi Indonesia. Selain pasar luar negeri yang kebutuhan minyak sawitnya masih terbuka luas, peningkatan jumlah penduduk Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kebutuhan terhadap minyak sawit dalam negeri. Pertumbuhan konsumsi minyak sawit yang cenderung melebihi produksi terjadi karena pertumbuhan penduduk dunia dan permintaan biodiesel. Pertumbuhan sub-sektor industri perkebunan kelapa sawit telah menghasilkan manfaat ekonomi yang penting, walaupun pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ternyata menimbulkan isu lingkungan, yaitu menyebabkan meningkatnya ancaman terhadap keberadaan hutan alam tropis Indonesia. Isu lingkungan selama ini dianggap menjadi salah satu faktor penghambat dalam pengembangan kelapa sawit Indonesia. Praktik tidak ramah lingkungan seperti teknik pembukaan lahan dengan pembakaran hutan dan pembuangan limbah yang tidak terkendali telah menimbulkan citra buruk bagi industri kelapa sawit Indonesia. Oleh karena itu perlu ditekankan gerakan untuk membangun industri kelapa sawit berkelanjutan yang memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan hidup. Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka. Hasil dari wawancara tersebut diolah dengan melakukan pembobotan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sehingga didapat hasil prioritas program penerapan ramah lingkungan yang disarankan kepada perusahaan. Rantai nilai industri kelapa sawit di PT Hindoli meliputi pemasok bibit, pemasok pupuk, pemasok alat dan mesin pertanian, perkebunan perusahaan (inti), petani kelapa sawit plasma, pabrik kelapa sawit yang akan mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO), pengolah CPO yang mendapatkan bahan baku melalui eksportir atau melalui mekanisme lelang, pedagang besar, pengecer sampai pembeli akhir sebagai rantai nilai berikutnya. Permasalahan pada rantai nilai tersebut diantaranya adalah (a) mutu bibit dan pupuk yang tidak terjamin, hal ini disebabkan karena adanya pemasok perorangan yang menawarkan dan menjual bibit dan pupuk dengan harga murah tidak terjamin kepada para petani plasma tanpa sepengetahuan pihak perusahaan; (b) mutu TBS Plasma tidak optimal, hal ini disebabkan karena tata cara pengelolaan kelapa sawit yang baik dan benar belum seluruhnya diketahui oleh petani plasma. Perusahaan terus melakukan penyuluhan, pembinaan dan pendampingan secara intensif terhadap petani plasma dari tingkat KUD hingga ke petani. Namun kenyataannya sebagiar besar petani plasma mempercayakan kepada buruh tani untuk merawat kebunnya, dan informasi tentang tata cara pengelolaan kelapa sawit yang baik dan benar yang diberikan oleh perusahaan tidak disampaikan oleh petani plasma kepada buruh taninya; (c) harga pupuk dan Tandan Buah Segar yang fluktuatif, sehingga menyulitkan petani plasma untuk memprediksikan pendapatan, akibatnya pada saat harga Tandan Buah Segar turun banyak petani yang terlilit hutang di bank atau lembaga pembiayaan. Penerapan program ramah lingkungan sesuai sertifikasi Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) ditujukan sesuai strategi kriteria yaitu kepada perkebunan inti, perkebunan plasma dan pabrik pengolahan Crude Palm Oil. Prioritas strategi alternatif penerapan program ramah lingkungan yang utama adalah aspek undang-undang dan peraturan karena responden berpendapat hal tersebut akan semakin meningkatkan mutu dan produktivitas yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan baik untuk perusahaan maupun petani kelapa sawit plasma pada. Melalui penerapan program ramah lingkungan yang diwujudkan dalam sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil, perusahaan diharapkan dapat memberikan pelatihan, bimbingan atau penerapan program ramah lingkungan bagi petani plasma. Penerapan program ramah lingkungan PT Hindoli disarankan diterapkan secara lebih menyeluruh baik pada kebun yang sudah menghasilkan maupun kebun baru yang sedang dibuka, dan juga diterapkan secara menyeluruh kepada petani plasma melalui program pembinaan, penyuluhan dan pendampingan secara intensif dan berkesinambungan. Beberapa usaha peningkatan mutu dan produktivitas produksi minyak kelapa sawit melalui penerapan program ramah lingkungan adalah: (a) mematuhi undang-undang dan peraturan-peraturan nasional maupun internasional yang sesuai dan telah diratifikasi; (b) melakukan kampanye peran perkebunan kelapa sawit dalam kontribusi penyerapan karbon dan penyedia oksigen; (c) mengimplementasikan prosedur operasi secara tepat dan dipantau secara konsisten. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Teknologi | id |
| dc.title | Analisis Rantai Nilai Produksi Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan (Studi Kasus Pt. Hindoli Di Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan) | id |
| dc.subject.keyword | Rantai Nilai | id |
| dc.subject.keyword | Minyak Kelapa Sawit | id |
| dc.subject.keyword | Pt. Hindoli | id |
| dc.subject.keyword | Ramah Lingkungan | id |
| dc.subject.keyword | Petani Plasma | id |
| Appears in Collections: | MT - Business | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E3010FWI.pdf Restricted Access | 10.98 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.