Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162147| Title: | Strategi Pengembangan Ternak Sapi Potong Berwawasan Agribisnis Di Propinsi Aceh |
| Authors: | Daryanto, Arief Hendrawan, Dudi S. Saputra, Hendra |
| Issue Date: | 2009 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | berkesinambungan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat petani khususnya masyarakat petani peternak, agar mampu melaksanakan usaha produktif dibidang peternakan secara mandiri. Usaha tersebut dilaksanakan bersama oleh petani peternak, pelaku usaha dan pemerintah sebagai fasilitator yang mengarah kepada berkembangnya usaha peternakan yang efisien dan memberi manfaat bagi petani peternak. Pembangunan peternakan di Indonesia ditujukan kepada upaya peningkatan produksi peternakan yang sekaligus untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, mendorong pengembangan agroindustri dan agribisnis dan mengembangkan sumber daya peternakan dalam rangka kelestarian lingkungan. Provinsi Aceh sampai saat ini masih relatif rendah tingkat kemampuan pasokan produksi ternak dibandingkan dengan pertumbuhan permintaan hasil ternak yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan wilayah Provinsi Aceh menjadi salah satu pasar hasil ternak yang sangat terbuka bagi wilayah lain. Kesenjangan antara permintaan dan penawaran merupakan tantangan yang cukup besar sekaligus peluang yang cukup menggiurkan pada sub sektor peternakan sehingga mampu memenuhi konsumsi dalam negeri. Potensi wilayah dan daya dukung lahan diestimasi masih dapat menampung ternak sebanyak 2.450.984 Satuan Ternak (ST), dan baru dimanfaatkan sebesar 614.590 ST, sehingga masih ada peluang pengembangan ternak sapi sebesar 1.836.394 ST. Selain peluang, terdapat juga beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan ternak sapi potong di Provinsi Aceh, permasalahan tersebut adalah: masih kurangnya akses terhadap pemasaran, masih didatangkannya bibit sapi dari luar negeri sehingga terjadi pemborosan devisa, menurunnya kualitas genetik sapi potong, pemotongan sapi betina produktif, masyarakat peternak masih memposisikan diri sebagai on farm (pemelihara), skala peternakan sapi potong yang masih kecil dan berpencar-pencar, masyarakat peternak masih cenderung melakukan pengembangbiakan ternak sapi dengan pola tradisional (kawin alam) sehingga penggunaan teknologi Inseminasi Buatan (IB) serta teknologi transfer embrio masih kurang optimal. Semua ini mengakibatkan masih rendahnya tingkat keberhasilan kebuntingan dan kualitas bibit yang dihasilkan, sehingga menyebabkan masih rendahnya tingkat produktifitas ternak sapi potong di Provinsi Aceh. Terdapatnya peluang, tantangan dan ancaman dalam pengembangan ternak sapi potong di Provinsi Aceh, maka Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Provinsi Aceh yang mengemban tugas dan tanggung jawab dalam pembangunan sub sektor peternakan harus dapat menentukan strategi yang tepat dalam .....dst. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162147 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| R40HEA09.pdf Restricted Access | 16.41 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.