Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162111
Title: Analisis Pengetahuan, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Produk Lpg Pertamina Kemasan 3 Kg (Studi Kasus Di Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Authors: Sumarwan, Ujang
Dewi Febriantina
Amiruddin
Issue Date: 2009
Publisher: IPB University
Abstract: Program konversi minyak tanah ke LPG diluncurkan oleh pemerintah dengan pertimbangan satuan subsidi per kilogram yang lebih kecil dibandingkan subsidi per liter minyak tanah, LPG dipandang sebagai energi altenatif yang aman bagi kesehatan, dan ramah lingkungan. Konversi penggunaan minyak tanah ke LPG dipandang sebagian kalangan sebagai jalan keluar dan langkah yang tepat untuk pengurangan beban devisa negara, juga karena Indonesia memiliki cadangan gas yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal, serta beragam alasan lain terkait kualitas lingkungan, efisiensi dan harga per satuan energi yang dihasilkan. Sasaran program pengalihan/konversi minyak tanah ke LPG adalah ZERO-KERO 2012. Pengertian "Zero-Kero" adalah kondisi dimana tidak ada lagi minyak tanah bersubsidi yang digunakan untuk memasak. Sesuai Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2006 maka minyak tanah untuk penerangan tetap tersedia. Selain itu minyak tanah akan tetap dipasarkan dengan harga keekonomian atau ditingkatkan nikai tambahnya menjadi avtur. Terdistribusinya tabung LPG 3 kg untuk 6 juta KK pada tahun 2007 dan sekitar 42 juta KK pada akhir tahun 2012. Meskipun program konversi minyak tanah ke LPG sudah berjalan lebih dari dua tahun yang diawali uji coba pasar pada bulan Agustus dan Desember 2006, melibatkan beberapa instansi pemerintah dan konsultan independen dengan berbagai metode sosialisasi telah dilakukan antara lain melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat, iklan layanan masyarkat di radio dan televisi, dengan pesan yang disampaikan "LPG lebih mudah dan hemat, aman, bersih, ramah lingkungan dan praktis". Dari uji pasar disimpulkan bahwa program pengalihan akan mendapat dukungan dari masyarakat. Responden menganggap mereka lebih suka menggunakan LPG daripada minyak tanah dengan alasan utama: cepat, hemat, praktis dan bersih. Telah pula dilakukan penelitian mengenai aspek sosial budaya program konversi BBM dimana kesiapan dan persentase terbesar contoh menganggap program penting dan bersedia berpartisipasi. Program konversi minyak tanah ke LPG diluncurkan dengan tujuan selain untuk menghemat anggaran pemerintah, juga untuk menghemat pengeluaran keluarga dan rumah tangga. Namun dalam pelaksanaannya program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan di beberapa wilayah tidak mudah mengubah perilaku konsumsi energi bahan bakar rumah tangga dari minyak tanah ke LPG. Tingkat penerimaan dan partisipasi keluarga di berbagai wilayah beragam, dan tingkat partisipasi paling rendah yang dilaporkan adalah 30%. Bahkan disinyalir terdapat sebagian keluarga yang semula mencoba beralih dari minyak tanah ke LPG, kembali menggunakan bahan bakar minyak.....dst.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162111
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E28AMI09.pdf
  Restricted Access
7.69 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.