Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161987Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Gumbira-Sa'Id, E. | |
| dc.contributor.advisor | Maulana, Agus | |
| dc.contributor.author | Kayun, Saraswati Purbo | |
| dc.date.accessioned | 2025-06-05T06:38:34Z | |
| dc.date.available | 2025-06-05T06:38:34Z | |
| dc.date.issued | 2007 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161987 | |
| dc.description.abstract | Ketersediaan minyak mentah yang semakin sedikit dan desakan untuk menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan sebagai dampak dari polusi lingkungan serta dampak pemanasan global mengakibatkan berkembangnya usaha dalam melakukan diversifikasi bahan bakar terbarukan. Salah satunya adalah berkembangnya penelitian bahan bakar yang berasal dari nabati, khususnya biodiesel. Terdapat berbagai minyak tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi biodiesel di dunia, bahkan minyak jelantah (minyak goreng bekas) juga telah dipergunakan oleh Amerika Serikat khususnya Hawaii, dan Jepang. Tingkat konsumsi minyak goreng di Indonesia yang sangat tinggi menggambarkan potensi yang besar untuk pemanfaatan minyak jelantah. Produksi biodiesel di Indonesia saat ini masih berorientasi pada pasar ekspor. Sementara beberapa produsen di dalam ne¬geri masih memproduksi biodie¬sel untuk memenuhi kebutuhan internal (www.kompas.com, 2006). Selain terdapatnya potensi bahan baku, terbuka pula pasar yang luas untuk menjual produk biodiesel berbahan baku minyak jelantah di Indonesia. Dari uraian tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu: 1) Apakah ketersediaan minyak jelantah di Indonesia dapat menjamin kontinuitas produksi industri biodiesel berbasis minyak jelantah?, 2) Faktor-faktor ekternal dan internal apa saja yang mempengaruhi pengembangan industri biodiesel minyak jelantah di Indonesia?, 3) Strategi apa yang diperlukan dalam pengembangan industri biodiesel berbasis minyak jelantah di Indonesia?. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menganalisa potensi ketersediaan minyak jelantah dari restoran, masyarakat, dan industri pengolahan makanan di Indonesia sebagai bahan baku biodiesel, 2) Menganalisa lingkungan internal dan eksternal dalam mengembangkan industri biodiesel di Indonesia, 3) Merumuskan strategi pengembangan industri biodiesel berbasis minyak jelantah di Indonesia. Penelitian kajian strategis pengembangan biodiesel berbasis minyak jelantah (minyak goreng bekas) di Indonesia diharapkan dapat memberikan infomasi sebagai berikut: 1) Gambaran tentang pesaing dalam industri serupa, konsumen produk biodiesel dan produk substitusi biodiesel serta permasalah lain yang dihadapi dalam mengembangkan industri biodiesel berbasis minyak jelantah di Indonesia, 2) Gambaran tentang potensi dari masyarakat, restoran, dan industri pengolahan makanan di Indonesia sebagai pemasok bahan bahan baku biodiesel, 3) Formulasi strategi pengembangan industri biodiesel berbasis minyak jelantah yang sesuai penerapannya dengan kondisi saat ini. Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta, Bandung, dan Purworejo di Jawa tengah, karena industri biodiesel berbasis minyak jelantah yang sudah beroperasi secara komersial berada di kawasan tersebut sehingga dapat mewakili informasi yang dibutuhkan. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Juli 2007 sampai bulan Agustus 2007. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh pejabat pemerintah yang terkait langsung dengan pengembangan industri biodiesel yaitu pakar dari BPPT, dan Ditjen MIGAS dan pelaku bisnis yaitu para produsen biodiesel. Data sekunder adalah data umum yang mendukung penelitian internal maupun eksternal industri biodiesel. Data sekunder ini diperoleh dari studi pustaka baik melalui buku laporan tahunan yang dikeluarkan oleh pemerintah, peraturan dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi keberadaan industri biodiesel maupun laporan hasil penelitian yang mendukung. Kelayakan finansial dari pabrik biodiesel minyak jelantah dihitung dengan menggunakan kriteria kelayakan dari, (Net Present Value atau NPV), Internal Rate Return (IRR) dan net benefit Cost Ratio (net B/C ratio). Data yang digunakan berasal dari perusahaan biodiesel minyak jelantah yaitu PT. Energi Alternatif Indonesia dan CV Kebanggaan Anda. Perumusan strategi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi terpilih dari matriks sembilan sel serta mempertimbangkan tujuan dan sasaran pengembangan industri biodiesel yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya. Selain itu dipertimbangkan pula ketersediaan bahan baku dan hasil dari analisis kelayakan finansial. Hasil analisa kelayakan finansial pabrik biodiesel dengan skala pabrik besar, menengah, dan kecil menunjukkan bahwa pabrik biodiesel memiliki kelayakan secara finansial dengan menggunakan kriteria NPV, IRR dan B/C ratio. Kriteria kelayakan secara keseluruhan memiliki nilai positif sehingga industri biodiesel berbasis minyak jelantah dapat dikembangkan dengan berbagai skala industri berdasarkan hasil analisa kelayakan diatas. Semakin besar kapasitas pabrik biodiesel maka semakin besar pula nilai NPV, IRR dan B/C ratio yang didapatkan. Minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel dapat dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu rumah tangga, restoran, hotel dan industri pengolahan makanan. Jumlah minyak jelantah yang dihasilkan dari rumah tangga adalah sebanyak 305.050,1406 ton, jumlah minyak jelantah yang dihasilkan dari industri pengolahan makanan adalah sebanyak 2.079.417,5556 ton dan jumlah minyak jelantah yang dihasilkan dari penggunaan minyak goreng oleh hotel dan restoran adalah sebanyak 1.502.218,933 ton. Total jumlah minyak jelantah yang tersedia dari berbagai pihak yang menggunakan minyak goreng adalah sebanyak: 3.886.686,6290 ton per tahun. Strategi yang digunakan dalam pengembangan industri biodiesel minyak jelantah adalah strategi pertumbuhan bagi industri besar. Strategi tersebut meliputi strategi intensif yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk, atau strategi integrasi yaitu integrasi ke depan, ke belakang serta integrasi horizontal. Langkah yang dapat ditempuh bagi produsen berskala besar dalam melakukan penetrasi pasar adalah melalui usaha pemasaran yang lebih gencar sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi pengembangan pasar dilaksanakan melalui membuat distributor di beberapa daerah di Jakarta sehingga wilayah pemasaran lebih luas. Pengolahan glisero menjadi produk turunan merupakan strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan oleh produsen biodiesel berskala besar. Strategi yang sesuai dengan industri biodiesel skala menengah adalah adalah strategi pertahankan dan pelihara. Strategi umum yang termasuk ke dalam strategi tersebut adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Langkah yang dapat diambil untuk menerapkan strategi penetrasi pasar adalah dengan lebih gencar memasarkan biodiesel minyak jelantah sehingga menarik minat konsumen untuk membeli. Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan memanfaatkan gliserol sebagai hasil samping. Penjualan gliserol dan produk turunannya dapat menambah pendapatan bagi produsen biodiesel. Bagi industri kecil dan perorangan, strategi yang perlu dilakukan adalah strategi divestasi atau penutupan. Setiap perusahaan yang berada pada posisi tersebut harus ditutup karena berada pada industri yang memilik daya tarik lemah dan kekuatan internal yang lemah pula. Agar tetap dapat bertahan produsen skala UKM harus memperbaiki semua kelemahan internal yang dimiliki. Kelemahan tersebut antara lain permodalan agar dapat membeli segala sarana produksi yang memadai. Produsen biodiesel harus mencari bantuan pendanaan dari pihak luar misalnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Bank lain. Selain itu pula membuat kerjasama dengan produsen biodiesel menengah misalnya untuk menjual gliserol sehingga dapat mendatangkan tambahan pendapatan. Hal yang menghambat pengembangan biodiesel minyak jelantah di Indonesia adalah tingkat pendapatan masyarakat. Bila tingkat pendapatan masyarakat rendah maka tingkat penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang akan semakin tinggi serta penjualan minyak jelantah di masyarakat akan semakin tinggi pula. Semakin tingginya tingkat penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang berakibat pada semakin sulitnya mendapatkan minyak jelantah dari masyarakat. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel dapat dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu rumah tangga, restoran, hotel dan industri pengolahan makanan. Total jumlah minyak jelantah yang tersedia dari berbagai pihak yang menggunakan minyak goreng adalah sebanyak: 3.886.686,6290 ton per tahun. Industri biodiesel layak untuk dikembangkan pada berbagai skala karena semua kriteria kelayakan finansial bernilai positif. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin besar kapasitas pabrik biodiesel maka semakin besar pula nilai NPV, IRR dan B/C ratio yang didapatkan. Besarnya nilai NPV, IRR dan B/C ratio memperlihatkan bahwa pada skala berapapun, pabrik biodiesel minyak jelantah menguntungkan hanya tingkat keuntungannya berbeda-beda sesuai dengan skalanya. Produsen biodiesel berskala besar pada penelitian ini memiliki posisi di sel 1 pada matriks internal-eksternal. Strategi yang tepat bagi perusahaan tersebut adalah strategi tumbuh dan membangun. Beberapa strategi yang termasuk ke dalam strategi tumbuh dan membangun adalah strategi intensif yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk, atau strategi integrasi yaitu integrasi ke depan, ke belakang serta integrasi horizontal. Produsen biodiesel skala menengah di Indonesia dalam penelitian ini diwakili oleh CV. Kebanggaan Anda serta PT. Energi Alternatif. Perusahaan tersebut berada pada sel 5 di matriks internal-eksternal. Strategi yang sesuai untuk mengelola perusahaan tersebut adalah strategi pertahankan dan pelihara. Strategi umum yang termasuk ke dalam strategi tersebut adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Produsen biodiesel perorangan skala UKM dalam penelitian ini diwakili oleh UKM di Jakarta dan Bandung. Sel 9 merupakan posisi produsen biodiesel UKM pada matriks internal-eksternal. Perusahaan yang masuk dalam sel tersebut dikelola dengan strategi panen atau divestasi. Dari hasil penelitian ini disarankan: Peran dan dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri biodiesel minyak jelantah diperlukan dalam beberapa hal. Dukungan dan peran pemerintah diperlukan agar produsen biodiesel mendapatkan kemudahan dalam membeli minyak jelantah dari pihak restoran, dan mengembangkan biodiesel berbasis UKM dengan memberikan bantuan pendanaan, pelatihan dan regulasi yang mengatur UKM biodiesel sehingga tidak merugikan bagi industri biodiesel besar dan menengah. Biodiesel minyak jelantah dapat dikembangkan dalam berbagai skala karena setiap skala memiliki tingkat kelayakan finansial yang menguntungkan. Sebaiknya biodiesel minyak jelantah dikembangkan dalam basis UKM agar dapat membuka lapangan pekerjaan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada kajian strategi bagi produsen biodiesel perorangan dalam pengembangan industri biodiesel minyak jelantah karena jumlah produsen biodiesel perorangan belum terdeteksi oleh APROBI. Ketersediaan minyak jelantah di Indonesi tidak didapatkan dengan pasti karena hanya merupakan angka perkiraan. Informasi ketersediaan minyak jelantah dari pihak restoran dan hotel sangat sulit didapatkan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai ketersediaan minyak jelantah dari restoran dan hotel yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang lebih berwenang seperti biro pusat statistika. Pengembangan biodiesel minyak jelantah di Indonesi terbatasi oleh adanya pedagang kaki lima yang menjadi konsumen minyak jelantah dari restoran dan hotel yang dijual kembali. Perlu dilakukan studi lebih lanjut tentang dampak pencegahan penjualan kembali minyak jelantah dari restoran kepada pedagang kaki lima. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Strategi | id |
| dc.title | Kajian Strategi Pengembangan Industri Biodiesel Berbasis Minyak Jelantah Di Indonesia | id |
| dc.subject.keyword | Biodiesel Minyak Jelantah | id |
| dc.subject.keyword | Manajemen Strategi | id |
| dc.subject.keyword | Npv | id |
| dc.subject.keyword | Irr | id |
| dc.subject.keyword | B/C Ratio | id |
| dc.subject.keyword | Ahp | id |
| dc.subject.keyword | Matrik Internal Ekspternal | id |
| dc.subject.keyword | Kelayakan Finansial | id |
| Appears in Collections: | MT - Business | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| R3507SPKN.pdf Restricted Access | 12.44 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.