Kajian Rantai Pasok (Supply Chain) Bahan Pada Pt. Fajar Taurus

Abstract

Agroindustri produk susu olahan di Indonesia merupakan salah satu usaha pertanian yang dikembangkan. Faktor jumlah penduduk yang besar dan kecenderungan peningkatan konsumsi perkapita dimasa mendatang merupakan peluang besar bagi pengembangan agroindustri susu. Tetapi berbagai macam kendala dan permasalahan banyak dihadapi oleh industri pengolahan susu diantaranya adalah dalam hal pembelian dan ketersediaan bahan baku yang merupakan bahan baku lokal dan impor. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri susu pasteurisasi, PT. Fajar Taurus memahami pentingnya menjaga kelancaran suplai atau pesokan terhadap ketersediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan kimia serta bahan kemasan agar tidak terjadi kekurangan dan menghambat proses yang akhirnya menyebabkan tertundanya suplai susu olahan kepasaran (konsumen). Penentuan kebijaksanaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor faktor yang berasal dari dalam perusahaan (internal) ataupun dari luar perusahaan (external). Karena ketersediaan bahan-bahan tersebut erat kaitannya dengan pemasok (supplier) sebagai pendukung dan penunjang maka bentuk kerjasama dan manajemen kemitraan dirasakan sangat penting Usaha gabungan dengan pemasok dalam sebuah kerjasama kemitraan (partnership) dapat menciptakan inovasi baru, mempercepat desain bersama (designing out) dan mengurangi biaya adalah dalam rangka meningkatkan mutu dan peluang biaya rendah. Perubahan fokus ini memberikan penekanan pada masalah pembelian dan hubungan dengan pemasok dalam sebuah "Manajemen Rantai Pasok" (supply chain management) Tujuan penelitian ini diantaranya adalah mengkaji manajemen rantai pasok (supply chain management/SCM) yang diterapkan PT. Fajar Taurus dan mengidentifikasi peran dan kemampuan pemasok (supplier) serta merumuskan pola rantai pasok bahan bagi perusahaan dalam menunjang perkembangan industri susu sebagai upaya mempertahankan keunggulan kompetitif. Kajian penelitian dibatasi pada identifikasi permasalahan dan usulan -usulan perbaikan dari implementasi manajemen rantai pasok yang diterapkan saat ini saja dan tidak sampai pada implementasi SCM yang dihasilkan dari penelitian ini terhadap potensi kerjasama, bentuk bentuk kemitraan, perilaku dalam memilih mitra serta pandangan mitra terhadap kerjasama yang meliputi perusahaan pemasok (supplier) dan pelanggan. Data hasil wawancara dan kuesioner kemudian dianalisa dengan AHP (analytical hierarchy process) untuk menentukan strategi peningkatan rantai pasok dan metode perbandingan berpasangan pairwise comparisons) untuk mengetahui masalah dominan...dst.