Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161822
Title: Keanekaragaman dan Komposisi Kumbang Daun (Coleoptera: Chrysomelidae) Kanopi dan Serasah pada Empat Tipe Penggunaan Lahan di Jambi
Other Titles: Diversity and Composition of Canopy and Litter Leaf Beetles (Coleoptera: Chrysomelidae) on Four Types of Landuse in Jambi
Authors: Damayanti
Hidayat, Purnama
Azlia, Izma
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Konversi hutan menjadi perkebunan monokultur di Indonesia telah menyebabkan penurunan keanekaragaman serangga secara signifikan, termasuk kumbang daun (Coleoptera: Chrysomelidae). Kumbang daun merupakan herbivora yang memakan daun dari berbagai jenis tanaman, membantu mengatur populasi tanaman, dan menjadi mangsa bagi hewan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perubahan hutan menjadi areal perkebunan terhadap keanekaragaman dan komposisi komunitas kumbang daun. Sampel kumbang daun dikumpulkan dengan menggunakan dua metode, yaitu pengasapan tajuk dan pengumpulan serasah daun (Winkler), di dalam dan di sekitar Hutan Harapan, Taman Nasional Bukit Duabelas, Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin, Provinsi Jambi, Sumatera. Penelitian ini dilakukan pada empat tipe penggunaan lahan yang berbeda, yaitu hutan, semak belukar, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit. Setiap tipe penggunaan lahan terdiri dari 33 plot berukuran 50 x 50 meter, sehingga total ada 132 plot yang direncanakan. Akan tetapi, terdapat beberapa daerah penentuan plot pengamatan yang tidak dapat dilakukan sampling karena adanya konflik sosial. Oleh karena itu, total akhir plot yang dapat diamati dalam penelitian ini adalah 124 plot. Total individu kumbang daun yang terkoleksi sebanyak 4613 individu yang terdiri dari 7 subfamili dan 162 morfospesies. Hutan dan semak belukar memiliki kekayaan jenis dan kelimpahan kumbang daun yang paling tinggi dibandingkan dengan area perkebunan. Berdasarkan uji ANOVA, tipe penggunaan lahan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kelimpahan (glm, F(3,256) = 21,279, p = 2,442 x 10-12) dan kekayaan spesies (glm, F(3,256) = 38,381, p = 2 x 10-16) kumbang daun. Komposisi komunitas kumbang daun juga dipengaruhi oleh tipe penggunaan lahan (manyglm, Wald(3,108) = 17,67, p = 0,001), dimana hutan dan semak belukar menunjukkan kemiripan yang tinggi dibandingkan dengan perkebunan monokultur. Hasil ini menunjukkan bahwa keberadaan kumbang daun sangat dipengaruhi oleh perubahan struktur vegetasi menjadi monokultur. Perubahan ekosistem menjadi perkebunan monokultur menyebabkan hilangnya 37,2% kekayaan spesies kumbang daun. Sebaliknya, walaupun terjadi perubahan komposisi vegetasi dari hutan ke semak belukar, kumbang daun tetap dapat bertahan hidup, dimana 57% spesies kumbang daun di hutan masih tetap dapat ditemukan di semak belukar.
The conversion of forests into monoculture plantations in Indonesia has led to a significant decline in insect diversity, including leaf beetles (Coleoptera: Chrysomelidae). Leaf beetles are herbivores that feed on the leaves of many different plant species, helping to regulate plant population, and serve as prey for other animals. This research was aimed to study the effect of forest transformation into plantation areas on the diversity and community composition of leaf beetle. Leaf beetle samples were collected using two methods, canopy fogging and leaf-litter (Winkler) collection, within and surrounding Hutan Harapan, Taman Nasional Bukit Duabelas, Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin in Jambi Province, Sumatra. The study was conducted on four different of land use type, including forest, shrubland, rubber plantation, and oil palm plantation. Each land use type consisted of 33 plots measuring 50 x 50 meters, so a total of 132 plots were planned. However, there were some areas where observation plots could not be sampled due to social conflicts. Therefore, the final total of observable plots in this study was 124. In total, 4613 individuals of leaf beetles were collected, including 7 subfamilies and 162 morphospecies. Forest and shrubland has the highest species richness and abundance of leaf beetles compared to plantation areas. Based on ANOVA test, different land use types significantly influenced leaf beetle abundance (glm, F(3,256) = 21,279, p = 2,442 x 10-12) and species richness (glm, F(3,256) = 38,381, p = 2 x 10-16). Community composition of leaf beetle is also influenced by land use types (manyglm, Wald(3,108) = 17,67, p = 0,001), where forests and shrublands showed high similarities than monoculture plantations. These results indicate that the presence of leaf beetles is strongly influenced by changes in vegetation structure to monoculture. Changes in ecosystems to monoculture plantations led to the loss of 37,2% of leaf beetle species richness. In contrast, despite the change in vegetation composition from forest to shrubland, leaf beetles can still survive, where 57% of leaf beetle species in the forest can still be found in shrubland.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161822
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_A3401201001_21771845800447f0a5090a3b9ced4d35.pdfCover2.02 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_A3401201001_4716f513110f430782ca84bdd2490a31.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.04 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_A3401201001_74eb18cdd80f436985b0f6401971718d.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.