Aplikasi Mikrob untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Mindi (Melia azedarach L.)

Abstract

Mindi (Melia azedarach L.) merupakan salah satu anggota famili Meliaceae yang memiliki beragam manfaat, seperti bahan konstruksi bangunan, insektisida alami, dan obat-obatan. Namun, tanaman mindi menghadapi kendala dalam proses perkecambahan akibat karakteristik fisiologis benihnya. Penyimpanan benih mindi menjadi tantangan tersendiri karena benih yang tidak disimpan dengan baik akan mengalami penurunan viabilitas. Oleh karena itu, metode penyimpanan yang tepat sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas benih agar tetap memiliki daya kecambah yang tinggi dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, pada tingkat bibit, peningkatan kualitas bibit tanaman mindi perlu dilakukan untuk mendapatkan bibit yang unggul. Salah satu metode yang dapat mendukung pertumbuhan bibit mindi adalah dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah, seperti bakteri rizosfer dan FMA. Penelitian yang dilakukan terdiri atas 3 tujuan yaitu (1) menganalisis pengaruh lama penyimpanan benih terhadap viabilitas benih mindi; (2) menganalisis potensi kemampuan bakteri dalam memproduksi IAA (3) menganalisis pengaruh berbagai jenis bakteri rizosfer dan FMA terhadap pertumbuhan bibit mindi. Penelitian pertama merupakan penelitian pada tingkat benih mindi yang menginformasikan terkait metode uji viabilitas benih dengan menggunakan uji Electrical Conductivity/EC. Perlakuan penyimpanan benih kurang dari 2 bulan menunjukkan nilai EC yang rendah dan berbeda nyata dengan waktu penyimpanan benih lainnya (penyimpanan selama 4, 6, dan 8 bulan). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin lama benih disimpan, semakin besar kemungkinan terjadinya kerusakan membran sel yang tercermin dari peningkatan nilai EC. Penelitian kedua menginformasikan terkait pengujian konsentrasi IAA yang diproduksi oleh bakteri dengan jenis yang berbeda. Nilai konsentrasi IAA tertinggi dan berbeda nyata diproduksi oleh jenis bakteri Azotobacter sp., dan produksi IAA terendah adalah jenis bakteri Azospirillum sp. IAA yang dihasilkan oleh Azotobacter sp. dapat menjadi tambahan IAA eksogen, sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman dalam membantu proses pertumbuhan tanaman, seperti peningkatan jumlah akar tanaman. Penelitian ketiga menginformasikan terkait pengaruh inokulasi bakteri rizosfer dan FMA terhadap pertumbuhan bibit mindi. Inokulasi bakteri rizosfer berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi, diameter, biomassa, dan kolonisasi FMA pada akar bibit mindi. Inokulasi FMA tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi, diameter, jumlah daun, dan biomassa bibit mindi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingkat kesuburan tanaman yang sudah tinggi, ketidaksesuaian jenis FMA untuk bersimbiosis dengan tanaman, dan waktu pengamatan penelitian yang terlalu singkat untuk melihat efek kolonisasi FMA.

Mindi (Melia azedarach L.) is one of the Meliaceae family and has various benefits, such as building construction materials, natural insecticides, and medicines. However, mint plants face obstacles during germination due to the physiological characteristics of their seeds. Storing mint seeds is challenging because seeds that are not stored properly tend to experience decreased viability. Therefore, the right storage method is needed to maintain seed quality so that they continue to have high germination power for a certain period. In addition, at the seedling level, the quality of mint plant seeds needs to be improved to obtain superior seeds. One method to support the growth of mint seedlings is by utilizing soil microorganisms, such as rhizosphere bacteria and AMF. This study had three objectives: (1) to analyze the effect of seed storage time on mint seed viability; (2) to analyze the potential ability of bacteria to produce IAA; and (3) to analyze the effect of various types of rhizosphere bacteria and AMF on mint seed growth. The first study was conducted at the mindi seed level and provided information on the seed viability test method using the Electrical Conductivity/EC test. Seed storage treatment for less than 2 months showed a low EC value and was significantly different from other seed storage times (storage for 4, 6, and 8 months). This shows that the longer the seeds are stored, the greater the possibility of cell membrane damage, which is reflected in the increase in the EC value. The second study provided information on testing the concentration of IAA produced by different types of bacteria. The highest and significantly different IAA concentration value was produced by Azotobacter sp., and the lowest IAA production was by Azospirillum sp. bacteria. IAA produced by Azotobacter sp. can be an additional exogenous IAA, which can be utilized by plants to help in the plant growth process, such as increasing the number of plant roots. The third study provided information on the effects of rhizosphere bacterial and AMF inoculation on mindi seedling growth. Inoculation of rhizosphere bacteria had a significant effect on the height, diameter, biomass, and AMF colonization of the roots of mindi seedlings. AMF inoculation did not significantly affect the height, diameter, leaf number, or biomass of mindi seedlings. This could be caused by several factors, such as the high level of plant fertility, the incompatibility of the AMF type for symbiosis with plants, and the observation time of the study being too short to see the effects of AMF colonization.