Pemetaan Pengaruh Variabel Ekonomi terhadap Nilai Mata Uang Rupiah dengan Pemodelan Regresi

Abstract

Fluktuasi nilai tukar mata uang merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu negara yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi.. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pengaruh beberapa variabel ekonomi terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menggunakan pemodelan regresi. Variabel-variabel ekonomi yang dianalisis meliputi tingkat inflasi, suku bunga, jumlah uang beredar, pertumbuhan ekonomi, uang giral, uang kuasi, dan surat berharga. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari periode Januari 2017 hingga Desember 2022, dimana metode regresi linear berganda dan metode cross-correlation digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh signifikan terhadap fluktuasi harga jual rupiah, sementara variabel surat berharga juga berkontribusi terhadap perubahan harga jual dalam jangka waktu tertentu. Pengujian dengan metode Weighted Least Squares (WLS) dan Ordinary Least Squares (OLS) menghasilkan kesimpulan bahwa model WLS memberikan hasil prediksi yang lebih akurat dengan nilai R-squared sebesar 66.76%.

Fluctuations in currency exchange rates are one of the important indicators in a country's economy which is influenced by various economic factors. This study aims to map the influence of several economic variables on the fluctuations of the rupiah exchange rate against the US Dollar using regression modeling. The analyzed economic variables include inflation rate, interest rate, money supply, economic growth, demand deposits, quasi money, and securities. The data used in this study was collected from January 2017 to December 2022, where multiple linear regression and cross-correlation methods were applied to analyze the relationships between these variables. The results indicate that interest rates and economic growth have a significant influence on the fluctuation of the rupiah's selling price, while securities also contribute to changes in the selling price over certain time periods. Testing using the Weighted Least Squares (WLS) and Ordinary Least Squares (OLS) methods concluded that the WLS model provides more accurate prediction results, with an R-squared value of 66.76%.