Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161162| Title: | Kinerja Produksi dan Analisis Finansial Pendederan Glass Eel Ikan Sidat (Anguilla bicolor) Sistem Resirkulasi dengan Padat Tebar Berbeda. |
| Other Titles: | |
| Authors: | Budiardi, Tatag Hadiroseyani, Yani Diatin, Iis Aslia |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Permintaan ikan sidat sangat tinggi. Glass eel merupakan stadia paling awal yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya. Oleh karena itu, produktivitas pada tahap pendederan sangat penting untuk mendukung kelangsungan usaha budidaya ikan sidat. Jumlah hasil tangkapan glass eel dalam satu tahun berfluktuasi. pada saat jumlah glass eel yang tersedia tinggi, pembudidaya dapat memanfaatkan ketersediaan benih untuk meningkatkan produktivitas dengan cara intensifikasi. Upaya peningkatan padat tebar dapat menjadi solusi memaksimalkan benih yang tersedia dengan fasilitas budidaya yang ada. Studi terdahulu mengindikasikan bahwa padat tebar berpeluang untuk ditingkatkan namun terbatas pada kajian produksinya saja tanpa memperhitungkan nilai ekonomi (analisis finansial). Untuk itu pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai upaya peningkatan produktivitas melalui penerapan padat tebar 1, 2, dan 3 g L-1 serta dilakukan analisis finansial usaha pendederan glass eel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi dan finansial pada pendederan glass eel sistem resirkulasi dengan padat tebar 1 g L-1, 2 g L-1, dan 3 g L-1. Penelitian dilakukan selama 60 hari menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Untuk mendukung kualitas air, digunakan sistem RAS denga filter terdiri dari kapas sintetis (dakron), biomate, zeolit, karang jahe, dan bioball. Ikan sidat yang digunakan pada penelitian ini adalah stadia glass eel dengan bobot 0,16±0,01 g yang berasal dari muara Sungai Cimandiri, Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Pada awal pemeliharaan (H0 H5), glass eel diberi pakan berupa artemia secara ad libitum dan pada H6-H15 diberi pakan berupa cacing sutra dengan FR 20%. Pada H15-H20, glass eel adaptasikan dengan pakan berbentuk pasta dengan cara memberi cacing sutra FR 10% dan pasta FR 3%. Selanjutnya pada H20-H60, glass eel diberi pasta dengan FR 5%. Pasta yang digunakan merupakan pakan sidat komersial berbentuk tepung dengan kandungan protein 46,59% yang kemudian dibentuk menjadi pasta. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang cukup tinggi, peningkatan padat tebar hingga 3 g L?¹ menunjukkan TKH terendah dengan nilai sebesar 67,067% (p<0,05). Terkait dengan tingkat stres, peningkatan glukosa pada padat tebar tinggi masih berada dalam kisaran toleransi, sehingga TKH dapat dipertahankan. Pertumbuhan pada penelitian ini ditunjukkan oleh parameter laju pertumbuhan bobot mutlak (LPBM) dan laju pertumbuhan bobot spesifik (LPBS). LPBM dan LPBS pada penelitian ini, tidak berbeda (P>0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan padat tebar hingga 3 g L-1 masih mampu mendukung pertumbuhan ikan sidat. Rasio konversi pakan merupakan jumlah kebutuhan pakan untuk meningkatkan 1 kg bobot ikan. RKP pakan cacing sutra antar perlakuan padat tebar tidak berbeda (p>0,05) dengan kisaran 3,56-4,06. RKP pakan pasta antar perlakuan juga tidak berbeda nyata dengan kisaran 1,58–1,77. Hal ini menunjukkan pakan yang diberi cukup sehingga tidak terjadi persaingan pakan. RKP pakan pada awal pemeliharaan akan cenderung tinggi dan akan menurun seiring dengan kemampuan adaptasi. Koefisien keragaman glass eel pada penelitian ini tidak berbeda (P>0,05) dan tergolong seragam. Kualitas air selama pemeliharaan dijaga dengan penggunaan sistem RAS. Suhu, pH dan oksigen terlarut pada penelitian ini dipantau setiap hari dan dijaga untuk berada pada kisaran optimal. Pada budidaya intensif, kualitas air sangat dipengaruhi oleh limbah yang berasal dari pakan yang tidak dimakan, feses, dan urin. Penerapan sistem RAS pada pendederan hingga padat tebar 3 g L-1 masih mampu mendukung kualitas air terutama pada kandungan amonia (NH3), Nitrit (NO2?), dan nitrat (NO3?). Alkalinitas dan kesadahan pada penelitian ini didukung oleh penggunaan pecahan karang sebagai filter pada RAS. Hasil analisis profitabilitas menunjukkan padat tebar 3 g L-1 membutuhkan biaya variabel yang lebih tinggi, namun mampu menghasilkan keuntungan tertinggi (p<0,05). Break event point (BEP) (kg) dan (Rp) merupakan jumlah ikan sidat dalam satuan kg dan jumlah pendapatan dalam rupiah yang dihasilkan, sehingga usaha ini dinilai tidak untung dan tidak rugi. BEP pada kepadatan 2 g L-1 dan 3 g L 1 lebih baik dibandingkan kepadatan 1 g L-1 (p<0,05). Harga pokok produksi merupakan total biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg ikan. Semakin rendah HPP maka usaha ini dinilai lebih baik. HPP pada kepadatan 2 g L-1 dan 3 g L-1 lebih baik dibandingkan kepadatan 1 g L-1 (p<0,05). Payback Periode pada kepadatan 3 g L-1 menunjukkan nilai terbaik. Nilai Revenue/Cost tertinggi terdapat pada kepadatan 3 g L-1 (p<0,05). Analisis kriteria investasi, ketiga perlakuan dinyatakan layak karena memiliki NPV > 0, nilai net B/C = 1, IRR yang melebihi tingkat suku bunga, dan PP = umur bisnis. Perlakuan dengan padat tebar 3 g L?¹ menunjukkan hasil terbaik untuk NPV, net B/C, IRR, dan PP (p<0,05). Studi ini menyoroti bahwa peningkatan padat tebar hingga 3 g L?¹ dapat meningkatkan produktivitas dan finansial pada pendederan glass eel. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa TKH pada usaha pendederan ikan sidat bersifat sensitif karena nilai TKH sering berfluktuasi dan cenderung rendah, hingga mendekati batas ambang kelayakan. Sebaliknya, harga pakan tidak menunjukkan sensitivitas karena peningkatan harga pakan yang terjadi sebelumnya tidak pernah mencapai ambang kelayakan. Demikian pula, harga benih dinyatakan tidak sensitif, karena fluktuasi harga benih tidak melewati ambang kelayakan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161162 |
| Appears in Collections: | MT - Fisheries |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_C1501211016_0ecd780b6c194f46b3132105604530ae.pdf | Cover | 2.68 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_C1501211016_c34b3e54e4f945c4bf1ac632c8ddde34.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.08 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_C1501211016_d669ce13288249a89a457276e44749c8.pdf Restricted Access | Lampiran | 6.68 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.