Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161150
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPasaribu, Riza Aitiando
dc.contributor.advisorPanjaitan, James Parlindungan
dc.contributor.authorTaufik, Isfirayaini
dc.date.accessioned2025-01-31T03:37:02Z
dc.date.available2025-01-31T03:37:02Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161150
dc.description.abstractBanjir rob merupakan genangan air pada bagian daratan pantai yang terjadi pada saat air laut pasang. Tujuan penelitian ini adalah memprediksi dan memetakan wilayah pesisir kota Semarang yang rentan terkena bencana banjir rob. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai DEM yang dikurang dengan hasil penjumlahan antara nilai pasang surut tertinggi, kenaikan muka air laut, dan penurunan muka tanah yang kemudian di kelaskan sehingga diketahui wilayah yang terdampak oleh banjir rob dengan yang tidak terdampak. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kecamatan Tugu merupakan wilayah yang terdampak banjir rob paling besar pada tahun 2023 dan tahun 2043. Sedangkan pada tahun 2023 dan tahun 2043 Kecamatan Semarang Tengah merupakan wilayah yang terdampak banjir rob paling kecil dengan total luas banjir rob di Kota Semarang yaitu 5.364,83 ha tahun 2023 dan 7.546,23 ha tahun 2043. Tutupan lahan yang paling besar terdampak pada tahun 2023 dan tahun 2043 yaitu pemukiman. Sedangkan tutupan lahan paling kecil terdampak pada tahun 2023 dan tahun 2043 yaitu hutan.
dc.description.abstractFlooding due to tidal waves is the inundation of coastal land that occurs during high sea tides. The aim of this study was to predict and map the coastal areas of Semarang City that are vulnerable to tidal flooding. The method used in this study involved subtracting the DEM value from the sum of the highest tide value, sea level rise, and land subsidence. This was then classified to identify areas affected by tidal flooding and those not affected. The results of the study showed that Tugu District was the most affected area by tidal flooding in 2023 and 2043. Meanwhile, in 2023 and 2043, Semarang Tengah District was the least affected area by tidal flooding, with a total tidal flood area of 5.364,83 ha in 2023 and 7.546,23 ha in 2043. The largest land cover affected in 2023 and 2043 was settlements, while the smallest land cover affected in 2023 and 2043 was forest.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Geospasial Kerentanan Bencana Banjir Rob di Wilayah Pesisir Kota Semarang, Jawa Tengahid
dc.title.alternative
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordBanjir Robid
dc.subject.keyworddisaster maps
dc.subject.keywordland cover
dc.subject.keywordpredictions
dc.subject.keywordtidal floods
dc.subject.keywordtides
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C5401201048_b26c2ea9c7c54972a5f2df503b93c83b.pdfCover244.54 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_C5401201048_6f1199eceec8451c9b779d630dda4526.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.7 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C5401201048_9f5342e88c844b1582ed0f0ae40dbe02.pdf
  Restricted Access
Lampiran547.04 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.