Peluruhan Bahan Organik pada Proses Transportasi Ikan Gurame Padang (Osphronemus gouramy) dengan Penambahan Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides) pada Sistem Tertutup

Abstract

Ikan gurame Padang (Osphronemus gouramy) merupakan ikan hias potensial yang mempunyai unsur estetika dan nilai jual yang tinggi. Pengiriman ikan hias Indonesia telah merambah ke berbagai negara. Pengiriman ke luar negeri haruslah dilakukan maksimal selama 48 jam atau kurang. Penggunaan bahan anastesi alami seperti ekstrak daun bandotan (Ageratum conyzoides) telah terbukti dapat menurunkan tingkat stres ikan gurame Padang selama transportasi dengan dosis 0,4 mL L-1. Penambahan bahan organik pada media transportasi ikan gurame Padang dikhawatirkan akan meningkatkan nilai total bahan organik sehingga berdampak pada proses dekomposisi perairan tersebut. Produk akhir dekomposisi berupa karbon dioksida dikhawatirkan akan berimbas kepada penurunan kualitas air dan kondisi stres ikan sehingga diperlukan penelitian terhadap laju peluruhan bahan organik dan biochemical oxygen demand (BOD5) sebagai indikator pencemaran air selama transportasi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan satu kontrol serta tiga kali ulangan. Perlakuan G1 merupakan kontrol, G2 merupakan perlakuan dengan penambahan ekstrak daun bandotan dengan dosis 0,2 mL L-1, G3 dosis 0,4 mL L-1 dan G4 dengan dosis 0,6 mL L-1. Parameter kualitas air yang diuji antara lain suhu, DO, pH, TAN, NH3, nitrit, UBOD dan BOD5. Nilai BOD5, UBOD dan laju peluruhan bahan organik pada perlakuan penambahan ekstrak daun bandotan tidak menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) selama dilakukan pengujian transportasi. Hal tersebut mengindikasikan penambahan ekstrak daun bandotan tidak berdampak signifikan terhadap pencemaran media transportasi ikan gurame Padang. Penambahan ekstrak daun bandotan juga berdampak positif terhadap kualitas air, respon stres dan parameter produksi dibandingkan dengan perlakuan kontrol.