Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161067
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFauzi, Ichsan Achmad
dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.authorPambudi, Trisna Agung
dc.date.accessioned2025-01-28T09:17:11Z
dc.date.available2025-01-28T09:17:11Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161067
dc.description.abstractPeningkatan produksi budidaya ikan lele dapat dilakukan dengan sistem budidaya intensif. Sistem budidaya intensif pada daerah minim sumber air dilakukan dengan sistem tanpa pergantian air. Namun, sistem budidaya intensif menyebabkan pengaruh buruk ke lingkungan dan berdampak pada menurunnya kinerja pertumbuhan ikan yang dibudidaya. Kondisi akibat peningkatan kepadatan menyebabkan meningkatnya stres yang ditandai dengan peningkatan reactive oxygen species (ROS) dan berdampak pada menurunnya kinerja pertumbuhan ikan yang dibudidaya. Strategi yang dapat dilakukan untuk menangani hal ini adalah dengan pemberian antioksidan asam ferulat. Asam ferulat berperan dalam meningkatkan aktifitas antioksidan melalui peningkatan enzim SOD yang berfungsi sebagai sistem antioksidan di dalam tubuh dalam menangkal ROS. Berdasakan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan asam ferulat sebagai antioksidan dalam pakan ikan, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan lele (Clarias gariepinus) yang dibudidaya dengan sistem intensif dan tanpa pergantian air. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan pakan, yaitu pakan dengan menambahkan asam ferulat 0, 100, 200, 300 dan 400 mg kg-1 dengan empat ulangan. Asam ferulat dicampurkan pada pakan dengan cara coating. Pakan yang digunakan mengandung protein 30 %. Pemeliharaan ikan lele dilakukan dengan kepadatan 20 ekor per akuarium (100 × 50 × 50 cm3) dengan ketinggian air 25 cm dan volume air 125 liter. Bobot awal individu rata-rata adalah 4,46 g + 0,03 dipelihara selama 60 hari dengan frekuensi pemberian pakan dua kali sehari yaitu pada pukul 08.00 dan 17.00 secara at satiation. Pemeliharaan ikan dilakukan tanpa pergantian air dan dilakukan penimbangan bobot awal dan akhir di hari ke-1 dan ke- 60. Parameter kualitas air diukur setiap hari untuk suhu pada pagi dan siang hari. Parameter oksigen terlarut, pH, TAN dan nitrit diukur selama 7 hari sekali. Sedangkan, parameter yang dievaluasi pada penelitian ini antara lain adalah aktifitas enzim antioksidan (superoksida dismutase dan malondialdehyde), kinerja dan warna hati (jumlah hati merah dan pucat, hepatosomatic index dan lemak hati) dan kinerja pertumbuhan (jumlah konsumsi pakan, retensi protein, retensi lemak, tingkat kelangsungan hidup, bobot akhir individu, biomassa akhir, laju pertumbuhan harian dan rasio konversi pakan). Analisis data dilakukan dengan menguji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan homogenitas menggunakan Levene test sebelum dilakukan pengujian data di ANOVA. Kemudian, uji analisis perbedaan signifikan dianalisis menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Data kualitas air dianalisis secara deskriptif. Hasil pengukuran aktifitas enzim antioksidan menunjukan perlakuan penambahan asam ferulat 300 mg kg-1 pakan memberikan hasil lebih tinggi dan rendah pada parameter superoksida dismutase dan malondialdehyde dibandingkan perlakuan lainnya dan serta berbeda signifikan dengan perlakuan kontrol (P<0,05). Hal yang sama terdapat pada parameter kinerja dan warna hati. Pemberian dosis 300 mg kg-1 pakan asam ferulat menunjukan hasil terbaik berdasarkan jumlah hati merah dan pucat serta lemak hati. Ketidakseimbangan antara kapasitas antioksidan endogen di dalam tubuh dalam menangkal radikal bebas pada perlakuan kontrol menyebabkan terganggunya kinerja hati dalam mengatasi reactive oxygen species (ROS) dan mengakibatkan tingginya nilai lemak hati. Tingginya nilai lemak hati menyebabkan terjadinya kerusakan sel sehingga mengakibatkan metabolisme lemak terganggu dan berakibat lemak tidak terdistribusikan ke dalam tubuh. Menurunnya nilai perlemakan hati menunjukan nilai pertumbuhan terbaik pada perlakuan penambahan 300 mg kg-1 pakan asam ferulat dan berbeda signifikan dengan perlakuan kontrol (P<0,05). Penambahan asam ferulat 300 mg kg-1 pakan memberikan hasil kinerja antioksidan dan pertumbuhan terbaik pada ikan lele dengan budidaya sistem intensif dan tanpa pergantian air.
dc.description.sponsorshipLembaga Pengelola Dana Pendidikan
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenambahan Asam Ferulat pada Pakan terhadap Status Antioksidan dan Pertumbuhan Ikan Lele (Clarias gariepinus)id
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordAntioksidanid
dc.subject.keywordikan leleid
dc.subject.keywordintensifid
dc.subject.keywordpertumbuhanid
dc.subject.keywordAsam ferulatid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C1501222025_d9d27ebd8d47499fac8ce2455ce01736.pdfCover955.02 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_C1501222025_4afb46cbdedf4fe49973da414ce9162e.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.16 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C1501222025_4159a3a7c7c245d4b95cb9880cf41915.pdf
  Restricted Access
Lampiran654.16 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.