Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161049Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Fauzi, Anas Miftah | - |
| dc.contributor.advisor | Sunarti, Titi Candra | - |
| dc.contributor.advisor | Raharja, Sapta | - |
| dc.contributor.author | Diniaty, Dewi | - |
| dc.date.accessioned | 2025-01-26T10:49:53Z | - |
| dc.date.available | 2025-01-26T10:49:53Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161049 | - |
| dc.description.abstract | Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan pembangunan yang dipengaruhi oleh inovasi karena inovasi berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi. Perekonomian daerah yang berdaya saing bertumpu pada inovasi dan kreativitas, dengan IKM sebagai unit usaha penting dalam kategori UMKM. Perkembangan IKM didukung oleh komitmen dan kebijakan pemerintah yang berkelanjutan, serta memberikan kontribusi besar terhadap lapangan kerja dan pendapatan, khususnya di negara berkembang. IKM masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan teknologi, manajemen, dan akses pendanaan. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, akademisi, dan industri diperlukan untuk mendukung adopsi teknologi, inovasi produk, dan menciptakan ekosistem yang berkelanjutan di era digitalisasi dan revolusi industri 4.0. Technopark merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan dalam upaya pengembangan IKM berbasis komoditas unggulan yang memfasilitasi transfer pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk memperkuat daya saing industri. Technopark berfungsi sebagai penghubung antara peneliti, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem ekonomi berbasis pengetahuan. Selain itu, technopark menyediakan fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung IKM dalam mengadopsi teknologi terbaru guna meningkatkan efisiensi produksi, kualitas, dan inovasi produk demi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan merancang technopark berkelanjutan untuk pengembangan IKM berbasis komoditas unggulan di Kabupaten Kampar. Tujuan khusus dari penelitian ini mencakup penentuan komoditas unggulan dengan metode Location Quotient dan Shift Share Analysis, penetapan lokasi potensial kawasan technopark menggunakan sistem informasi geografis, perumusan prasyarat pembangunan technopark dengan Analytic Hierarchy Process, penilaian indeks keberlanjutan dilakukan dengan metode Rapid Appraisal of Technoparks Based on IKM (RAP-TECHIM), yang merupakan modifikasi dari metode RAPFISH serta peningkatan keberlanjutan technopark dilakukan dengan simulasi kebijakan berdasarkan intervensi yang dirancang. Hasil analisis menunjukkan bahwa nanas merupakan komoditas unggulan terpilih untuk perencanaan technopark di Kabupaten Kampar karena jumlah produksi yang tinggi dan luas sebaran dari komoditas nanas. Potensi produk turunan yang dihasilkan memiliki nilai tambah signifikan dan dapat mendorong pertumbuhan dan pengembangan IKM. Lokasi potensial technopark dipilih berdasarkan analisis spasial dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan, aksesibilitas, infrastruktur, serta kedekatan dengan sumber daya bahan baku dan pasar. Kecamatan Tambang menjadi pilihan utama karena lokasinya strategis, berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru, serta berada di jalur utama yang menghubungkan antara kota Pekanbaru dengan Provinsi Sumatera Barat yang memperkuat distribusi produk. Selain itu, kawasan ini memiliki bahan baku melimpah dan akses yang baik ke infrastruktur dan fasilitas pasar. Prasyarat pembangunan technopark (enabler factors) dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan kedalam tiga kategori: essential, important, dan useful. Essential enabler mencakup payung hukum, SOP operasional, modal awal (seed money), kemitraan dengan lembaga pendidikan dan industri, fasilitas inovasi dan produksi, serta pengembangan SDM. Important enabler meliputi akses pendanaan, skema public-private partnership (PPP), serta infrastruktur pengolahan air limbah (IPAL) dan pengelolaan limbah padat. Useful enabler mencakup akses internet, platform informasi digital, dan layanan e-commerce. Essential enabler merupakan faktor penting yang harus dipenuhi untuk memastikan keberhasilan pembangunan technopark. Penilaian indeks keberlanjutan technopark yang dihasilkan menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan pada dimensi ekonomi 45,89% (kurang berkelanjutan), dimensi sosial 51,69% (cukup berkelanjutan) dan dimensi lingkungan 43,04% (kurang berkelanjutan). Peningkatan indeks keberlanjutan dilakukan dengan skenario kebijakan. Peningkatan nilai indeks keberlanjutan difokuskan pada peningkatan indikator pengungkit yang terdapat pada masing-masing dimensi keberlanjutan khususnya dimensi ekonomi dan dimensi lingkungan. Indikator ekonomi yang menjadi fokus perbaikan untuk ditingkatkan adalah kualitas atau mutu produk, kemudahaan akses IKM dalam mendapatkan modal usaha dan peningkatan inovasi dan R&D. Sementara itu, pada dimensi lingkungan, tantangan utama adalah efisiensi penggunaan energi, pengendalian pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah padat hasil produksi. Intervensi kebijakan dilakukan berdasarkan indikator pengungkit pada skenario 1 dan 2. Skenario 1 dapat menaikkan status keberlanjutan pada dimensi ekonomi dari kurang berkelanjutan menjadi cukup berkelanjutan. Skenario 2 menaikkan status keberlanjutan pada dimensi ekonomi dan dimensi lingkungan menjadi cukup berkelanjutan. Skenario kebijakan dengan simulasi menunjukkan bahwa intervensi pada kategori essential enabler dapat meningkatkan status keberlanjutan dari kurang berkelanjutan menjadi cukup berkelanjutan. Implikasi dari penelitian ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kampar, terutama dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis sektor unggulan. Technopark berbasis komoditas unggulan merupakan solusi strategis dalam mendukung pengembangan IKM yang berkelanjutan di Kabupaten Kampar. Technopark dapat menjadi pusat inovasi dan kolaborasi yang mendukung daya saing produk lokal serta memperkuat ekonomi regional. Pemerintah daerah dapat memprioritaskan pembangunan infrastruktur, menyediakan dukungan regulasi yang kuat, serta memperkuat jejaring kolaborasi dengan sektor swasta dan akademisi untuk mewujudkan technopark yang efektif dan berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan menjadi model referensi bagi daerah lain yang memiliki potensi serupa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah. | - |
| dc.description.abstract | Economic growth is an indicator of development success influenced by innovation because innovation contributes significantly to increasing production. A competitive regional economy relies on innovation and creativity, with SMEs being important business units in the MSME category. The development of SMEs is supported by sustainable government commitments and policies, as well as making a major contribution to employment and income, especially in developing countries. However, SMEs still face challenges such as limited technology, management, and access to funding. Therefore, synergy between government, academia, and industry is needed to support technology adoption, product innovation, and create a sustainable ecosystem in the era of digitalisation and industrial revolution 4.0. Technopark are one of the strategies that can be used to develop superior poverty-based SMEs that facilitate the transfer of knowledge, technology, and innovation to strengthen industrial competitiveness. Technopark function as a link between researchers, industry, government, and society in creating a knowledge-based economic ecosystem. In addition, technopark provides facilities and infrastructure to support SMEs in adopting the latest technology to improve production efficiency, quality, and product innovation to encourage local economic growth. This research aims to design a sustainable technopark for the development of superior poverty-based SMEs in the Kampar Regency. The specific objectives of this study include determining superior commodities using the Location Quotient and Shift Share Analysis methods, determining the potential location of the technopark area using a geographic information system, formulating the prerequisites for the development of technopark with the Analytic Hierarchy Process, assessing the sustainability index using the Rapid Appraisal of Technopark Based on IKM method (RAP-TECHIM), which is a modification of the RAPFISH method, and improving the sustainability of the technopark by policy simulation based on the designed intervention. The results of the analysis show that pineapple is a superior commodity for technopark planning in the Kampar Regency because of the high amount of production and wide distribution of pineapple commodities. The potential of the derivative products produced has significant added value and can encourage the growth and development of SMEs. The potential location of the technopark was selected based on spatial analysis by considering land availability, accessibility, infrastructure, and proximity to raw material resources and markets. Tambang District is the main choice because of its strategic location, direct border with Pekanbaru City, and is on the main route connecting the city of Pekanbaru with West Sumatra Province which strengthens product distribution. In addition, the area has abundant raw materials and good access to infrastructure and market facilities. The prerequisites for the development of technopark (enabler factors) are influenced by several factors that are grouped into three categories: essential, important, and useful. Essential enablers include the legal umbrellas, operational SOPs, seed money, partnerships with educational and industry, innovation and production facilities, and human resource development. Important enablers include access to funding, public-private partnership (PPP) schemes, wastewater treatment infrastructure (WWTP), and solid waste management. Useful enablers include Internet access, digital information platforms, and e-commerce services. Essential enablers are important factors that must be met to ensure the success of technological development. The resulting technopark sustainability index assessment shows that the sustainability index in the economic dimension is 45.89% (less sustainable), the social dimension is 51.69% (moderately sustainable), and the environmental dimension is 43.04% (less sustainable). The sustainability index increases with policy scenarios. The increase in the value of the sustainability index is focused on increasing the leverage indicators contained in each sustainability dimension, especially the economic and environmental dimensions. The economic indicators that are the focus of improvement are product quality or quality, ease of access for SMEs in obtaining business capital, and increased innovation and R&D. Meanwhile, in the environmental dimension, the main challenges are energy use efficiency, environmental pollution control, and solid waste management from production. Policy interventions are conducted based on the leverage indicators in scenarios 1 and 2. Scenario 1 can raise the sustainability status of the economic dimension from less to moderately sustainable. Scenario 2 raises the sustainability status of the social dimension and environmental dimension to be sustainable. Policy scenarios with simulations show that interventions in the essential enabler category can improve sustainability status from less to moderately sustainable. The implications of this study are in line with the Kampar Regency Regional Medium-Term Development Plan, especially in an effort to increase economic growth in the leading sectors. The superior commodity-based Technopark is a strategic solution for supporting the sustainable development of SMEs in the Kampar Regency. Technopark can become a centre of innovation and collaboration that supports the competitiveness of local products and strengthens regional economies. Local governments can prioritise infrastructure development, provide strong regulatory support, and strengthen collaboration networks between the private sector and academia to realise effective and sustainable technology. This research is expected to serve as a reference model for other regions with similar potential to improve community welfare and regional competitiveness. | - |
| dc.description.sponsorship | LPDP RI | - |
| dc.language.iso | id | - |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Desain Technopark Berbasis Komoditas Unggulan untuk Pengembangan Industri Kecil Menengah Berkelanjutan di Kabupaten Kampar | id |
| dc.title.alternative | Design of Superior Commodities Based-Technopark for Development Sustainable SMEs in Kampar Regency | - |
| dc.type | Disertasi | - |
| dc.subject.keyword | Industri kecil menengah | id |
| dc.subject.keyword | keberlanjutan | id |
| dc.subject.keyword | Komoditas unggulan | id |
| dc.subject.keyword | enabling factor | id |
| dc.subject.keyword | pemilihan lokasi | id |
| dc.subject.keyword | technopark | id |
| Appears in Collections: | DT - Agriculture Technology | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_F3601202015_0fe1c3977eb641f797ebdb0bc62503dd.pdf | Cover | 2.49 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_F3601202015_d63102858cd2409d81ee8f8e52c39683.pdf Restricted Access | Fulltext | 6.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_F3601202015_55a55ebe7666486ebb2853dd24c5a9a0.pdf Restricted Access | Lampiran | 3.31 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.