Potensi Cadangan Karbon Spesies Hardwood, Softwood, Fast-Growing, dan Slow-Growing di Hutan Penelitian Pasir Hantap, Sukabumi, Jawa Barat

Abstract

Perubahan iklim telah menjadi fenomena global yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada tahun 2030 dengan usaha sendiri dan 43,20% dengan usaha kerja sama internasional. Sektor FOLU (Forestry and Other Land Uses) memainkan peran penting dalam reduksi emisi, dengan potensi pengurangan sebesar 17,4% dengan usaha sendiri dan 25,4% dengan usaha kerjasama internasional. Salah satu area hutan tropis yang berpotensi besar dalam menyimpan stok karbon adalah Hutan Penelitian Pasir Hantap di Sukabumi, Jawa Barat. Hutan ini terletak di daerah tropis dan ditandai dengan keanekaragaman vegetasi alami dan tanaman yang ditanam, dengan kemiringan lahan yang Sebagian besar memiliki kelerengan >45%. Hal tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan pohon dan biomassa. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk membangun plot penelitian pada lokasi dengan kelompok tanaman yang homogen, termasuk kelompok tanaman hardwood (Shorea sp.), softwood (Pinus sp.), fast-growing species (Eucalyptus sp.), dan slow-growing species (Swietenia macrophylla). Plot penelitian dibuat dalam ukuran 20 × 20 m, dengan sub-plot untuk semai, pancang, tiang, dan pohon. Biomassa diestimasi menggunakan metode non-destruktif untuk tiang dan pohon, serta metode destruktif untuk tumbuhan bawah dan serasah. Analisis data meliputi perhitungan volume dan biomassa, perhitungan karbon, dan analisis korelasi antara kemiringan lahan dan stok karbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata cadangan karbon tertinggi rata rata terdapat pada kelompok Swietenia macrophylla sebesar 298,04 ton/ha, sedangkan rata-rata terendah pada kelompok Eucalyptus sp. sebesar 79,55 ton/ha. Nilai rata-rata riap karbon (MACI) tertinggi terdapat pada kelompok Swietenia macrophylla dengan nilai 4,25 ton/ha/tahun sedangkan nilai MACI terendah terdapat pada kelompok Eucalyptus sp. dengan nilai 1,73 ton/ha/tahun. Stok karbon ditemukan berkorelasi negatif dengan kemiringan lahan, yang berarti semakin tinggi tingkat kemiringan lahan, maka semakin sedikit cadangan karbon tegakannya. Hasil rata-rata dugaan cadangan karbon serasah tertinggi terdapat di plot Swietenia macrophylla. Hasil rata-rata dugaan cadangan karbon tumbuhan bawah tertinggi terdapat di plot Shorea sp..

Climate change has become a global phenomenon that significantly impacts the environment. Indonesia has committed to reducing greenhouse gas emissions by 31.89% by 2030 through its own efforts and by 43.20% with international cooperation. The FOLU (Forestry and Other Land Uses) sector plays a crucial role in emission reduction, with a potential decrease of 17.4% through domestic efforts and 25.4% through international collaboration. One of the tropical forest areas with significant potential for carbon stock storage is the Hantap Sand Research Forest in Sukabumi, West Java. This forest is located in a tropical region characterized by a diversity of natural vegetation and planted species, with land slopes predominantly exceeding 45%. Such conditions can affect tree growth and biomass. This study employs purposive sampling to establish research plots in locations with homogeneous plant groups, including hardwood (Shorea sp.), softwood (Pinus sp.), fast-growing species (Eucalyptus sp.), and slow-growing species (Swietenia macrophylla). Research plots are created in sizes of 20 x 20 m, with sub-plots for seedlings, stakes, poles, and trees. Biomass is estimated using non-destructive methods for poles and trees, and destructive methods for understory plants and litter. Data analysis includes calculations of volume and biomass, carbon calculations, and correlation analysis between land slope and carbon stock. The results indicate that the highest average carbon reserves are found in the Swietenia macrophylla group at 298,04 tons/ha, while the lowest average is in the Eucalyptus sp. group at 79,55 tons/ha. The highest average carbon increment value (MACI) is also in the Swietenia macrophylla group at 4,25 tons/ha/year, while the lowest MACI value is in the Eucalyptus sp. group at 1,73 tons/ha/year. Carbon stock was found to have a negative correlation with land slope, indicating that higher land slopes result in lower carbon reserves. The highest estimated litter carbon reserves were found in the Swietenia macrophylla plot, while the highest estimated understory plant carbon reserves were found in the Shorea sp. plot.