Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160668
Title: Tata Kelola Risiko pada Perusahaan Holding: Analisis Kesenjangan Antara Regulasi dan Implementasi pada Sebuah BUMN
Other Titles: Risk Governance in a Holding Company X: An Analysis of Gap between Regulation and Implementation in a State Owned Enterprise
Authors: Priyarsono, Dominicus Savio
Ramadyanto, Widodo
Hasan, Hasbiyallah
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: PT X adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang beroperasi sebagai perusahaan induk di berbagai industri. Pada tahun 2022, total aset konsolidasi PT X mencapai Rp 49,1 triliun, yang mencakup layanan keuangan, kawasan industri, konstruksi, pengelolaan air, media, dan teknologi. Ekspansi menjadi perusahaan holding memberikan tantangan dan ketidakpastian, sehingga diperlukan proses manajemen risiko yang sistematis, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara. Penelitian ini berfokus pada analisis kesesuaian dan identifikasi kesenjangan dalam praktik manajemen risiko PT X untuk perusahaan induk berdasarkan peraturan ini, serta mengusulkan langkah-langkah untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko di PT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan triangulasi melalui observasi dokumen, wawancara, dan reviu literatur. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap pelaksanaan manajemen risiko di PT X, wawancara perwakilan setiap lini dalam model tiga lini (lini pertama, lini kedua dan lini ketiga), dan tinjauan dokumen PT X. Sementara itu, analisis data dilakukan secara kualitatif mulai dari reduksi data, pemeriksaan reliabilitas dan validitas data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan dengan tujuan membuat kesimpulan yang valid. Hasil penelitian menunjukan beberapa kesenjangan dalam pelaksanaan manajemen risiko di PT X, seperti implementasi model tiga lini, meningkatkan budaya sadar risiko, memastikan independensi fungsi manajemen risiko di anak perusahaannya, melibatkan peran dewan komisaris dan direktur manajemen risiko, serta mengoptimalkan proses integrasi manajemen risiko dengan anak perusahaannya, baik dalam kebijakan maupun praktik. Dalam penerapan manajemen risiko, perusahaan induk perlu mengoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai aspek, dari strategi risiko hingga kebijakan terkait manajemen risiko, termasuk pelaporan manajemen risiko, di seluruh anak perusahaannya. Manajemen risiko perusahaan induk harus mempertimbangkan risiko yang berasal dari anak perusahaannya, karena risiko yang terjadi pada anak perusahaan dapat berdampak signifikan pada perusahaan induk.
X is a state-owned enterprise operating as a holding company across various industries. In 2022, X's total consolidated assets reached Rp 49.1 trillion, encompassing financial services, industrial estates, construction, water management, media, and technology. The expansion into a holding brings challenges and uncertainties, necessitating a systematic risk management process, as accommodated by the regulations in Minister of SOE Regulation Number 2 of 2023 on Guidelines for Governance and Significant Corporate Activities of State-Owned Enterprises. This research focuses on analyzing the alignment and identifying gaps in X's risk management practices for holding company based on this regulation, as well as proposing steps to enhance risk management effectiveness in X. The study employs a triangulation approach through document observation, interviews, and literature review. In this study, data collection was carried out through direct observation of risk management implementation at X, interviews with informants representing each line in the three lines model (1st line, 2nd line and 3rd line), and document reviews of X. Meanwhile, data analysis was conducted qualitatively starting from data reduction, checking data reliability and validity, data presentation, to drawing conclusions with the aim of making valid conclusions. The findings reveal several gaps in the implementation of risk management at X, highlighting areas for improvement, including three lines of defense implementation, enhancing a risk-aware culture, ensuring the independence of the risk management function in its subsidiaries, involving and evaluating the roles of the board of commissioners and the director of risk management, and optimizing the integration process of risk management with its subsidiaries, both in policy and practice. The holding company needs to coordinate and integrate various aspects, from risk strategies to policies related to risk management, including risk management reporting, across all its subsidiaries. The holding company's risk management must consider the risks originating from its subsidiaries, as risks occurring in a subsidiary can significantly impact the holding company.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160668
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_K1501212196_cdd7932a560d4cd4b89a46014e21e1bd.pdfCover723.94 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_K1501212196_35534fd2cd534450bf378a0890957373.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.91 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_K1501212196_1ea5bf9336c84c82aaf7647735aa68bd.pdf
  Restricted Access
Lampiran673.7 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.