Analisis Determinan Risk-Based Capital Perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan Risk-Based Capital (RBC) pada perusahaan asuransi jiwa di Indonesia selama periode 2018-2022. RBC adalah kerangka peraturan yang menentukan jumlah minimum modal yang harus dimiliki perusahaan asuransi untuk mengelola risiko dan memastikan stabilitas keuangan. Penelitian ini menggunakan data panel dari laporan keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Variabel independen yang dianalisis meliputi leverage, rasio pendapatan investasi, likuiditas, rasio klaim, dan Good Corporate Governance (GCG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage dan rasio pendapatan investasi memiliki pengaruh negatif terhadap RBC, sedangkan likuiditas, rasio klaim, dan GCG memiliki pengaruh positif. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi literatur akademis dan praktisi industri asuransi dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi RBC. Selain itu, penelitian ini juga memberikan panduan bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan regulasi yang lebih efektif untuk industri asuransi di Indonesia.

This study aims to analyze the determinants of Risk-Based Capital (RBC) in life insurance companies in Indonesia during the period 2018-2022. RBC is a regulatory framework that determines the minimum amount of capital insurance companies must have to manage risks and ensure financial stability. This research uses panel data from the financial statements of insurance companies registered with the Financial Services Authority (OJK). The independent variables analyzed include leverage, investment income ratio, liquidity, claims ratio, and Good Corporate Governance (GCG). The results show that leverage and investment income ratio have a negative impact on RBC, while liquidity, claims ratio, and GCG have a positive impact. These findings provide significant contributions to academic literature and industry practitioners in understanding the factors influencing RBC. Additionally, this research offers guidance for policymakers in formulating more effective regulations for the insurance industry in Indonesia.