Sistem Multilayer pada Penghalang Usus: Mekanisme Pertahanan Terintegrasi dalam Menjaga Homeostasis Saluran Pencernaan

Abstract

Saluran usus (GI) terpapar oleh ribuan mikroorganisme dan berbagai macam komponen nutrisi yang tertelan setiap hari.1 Oleh karena itu menjaga homeostasis usus memerlukan sistem yang kompleks yang mampu melakukan berbagai fungsi, seperti detoksifikasi endotoksin yang berasal dari bakteri, membatasi kontak/interaksi langsung dengan bakteri atau patogen, meregulasi penyerapan nutrisi dengan membatasi transport zat atau bakteri yang bersifat toxic, dan meningkatkan respon imun.2 Dengan demikian, usus atau penghalang usus telah berkembang sebagai suatu unit fungsional yang diatur dalam sistem multilayer (Gambar 1), dengan menyediakan penghalang fisik yang fungsional. Beberapa lapisan penghalang ini, mulai dari lumen usus hingga sirkulasi sistemik, meliputi: (1) luminal intestinal alkaline phosphatase (IAP) yang mendefosforilasi bakteri endotoksin lipopolisakarida (LPS) untuk mendetoksifikasinya; (2) lapisan lendir/mucus yang berperan sebagai penghalang fisik yang mencegah interaksi antara bakteri usus dan sel epitel usus; (3) tight junction antara sel-sel epitel yang membatasi transportasi paraseluler bakteri atau produk bakteri ke sirkulasi sistemik dan (4) protein antibakteri yang disekresikan oleh sel epitel usus khusus atau sel Paneth dan IgA yang disekresikan oleh sel imun yang terdapat dalam lamina propria yang mendasari lapisan sel epitel.3 ...