Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160538
Title: Pengembangan Model Eksperimental Radang Kolon Menggunakan DSS: Studi pada Mencit C57BL/6 dan BALB/c
Authors: Kamilah, Fatiha
Issue Date: 2024
Publisher: FK-IPB
Abstract: Pemilihan hewan coba mencit dengan galur C57BL/6 berdasarkan studi literatur dimana hasil dari beberapa riset menunjukkan bahwa pasca induksi dengan DSS mencit dengan galur C57BL/6 mengalami diare dengan penurunan berat badan yang signifikan dan pendarahan pada dubur dimana hal tersebut merupakan gejala klinis yang timbul pada penderita kolitis. Selain itu mencit dengan galur C57BL/6 menunjukkan perubahan fisiologis dan histopatologis selama fase akut kolitis ketika diberikan DSS pada dosis tinggi (5% selama 7 hari pertama), kemudian 7 hari berikutnya diberikan DSS pada dosis lebih rendah (2,5%), gejala akut berubah menjadi kronis pada mencit C57BL/6 sementara pada mencit BALB/c masuk kedalam fase pemulihan tanpa melalui fase kronis [1]. Tingkat keparahan dan tingkat perkembangan penyakit jauh lebih tinggi pada mencit C57BL/6 dibandingkan dengan BALB/c bahkan pada fase akut. Penelitian lain menunjukkan hal yang sama Ketika mencit C57BL/6 dibandingkan dengan MSM/Ms yang diinduksi dengan DSS pada dosis masing-masing berturut-turut 2% dan 1,5%, hasil menunjukkan perkembangan kolitis kronis pada mencit C57BL/6 yang ditandai dengan terbentuknya lesi inflamasi, termasuk epitel hiperplastik yang menunjukkan adanya aktivitas proliferatif yang dominan di sekum, diikuti oleh kolon distal dan tengah. Sebaliknya, perubahan patologis jarang ditemukan di kolon proksimal. Selain kolitis, perubahan patologis terjadi pada mencit C57BL/6J sebagai akibat dari pemberian DSS yaitu, pembesaran limpa dan kelenjar getah bening ditemukan pada mencit C57BL/6 hari ke-11, dan kondisi tersebut tetap sama hingga hari ke-32. Pembesaran kelenjar getah bening disertai dengan agregasi makrofag dan plasmasitosis. Di limpa dan hati, hematopoiesis intramedulla sangat meningkat. Sementara itu pada organ utama lainnya, termasuk ginjal, paru-paru, jantung, pankreas, kelenjar adrenal, dan otak, tidak ada lesi yang berarti. Sebaliknya, MSM/Ms tidak menunjukkan respon inflamasi maupun perubahan sistemik seperti yang berhasil diamati pada mencit C57BL/6 [2]. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160538
Appears in Collections:Medicine

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Artikel Tak Terpublikasi_Fatiha Kamilah_3.pdfArticle80.43 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.