Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160498
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFadhillah, Risti Sifa’-
dc.date.accessioned2025-01-05T00:18:24Z-
dc.date.available2025-01-05T00:18:24Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160498-
dc.description.abstractEndometriosis merupakan suatu kondisi penyakit ginekologis jinak yang dialami oleh setidaknya 10% wanita berusia produktif di dunia. Perkembangan endometriosis berkaitan erat dengan proses menstruasi, sehingga hewan coba untuk penyakit manusia yang terbaik adalah primata non-manusia yang mengalami menstruasi.1 Namun, penggunaan hewan coba menantang kode etik serta membutuhkan biaya yang sangat besar. Berbagai hewan coba telah dikembangkan pada laboratorium hewan, dan yang terbaru didasarkan kepada jaringan yang menyerupai endometrium menstrual yang dapat ditransfer ke hewan penerima. Model-model hewan coba ini secara genetik dapat dimanipulasi dan memfasilitasi studi mekanistik yang tepat. Selain itu, hewan coba tersebut dapat digunakan untuk mempelajari transformasi keganasan pada karsinoma ovarium epitelial. Bukti epidemiologis dan molekuler menunjukkan bahwa endometriosis adalah prekursor yang paling masuk akal dari kedua sel yang jelas dan kanker ovarium yang berkaitan dengan endometriosis (Endometriosis-Associated Ovarian Carcinoma/EAOC). Pemahaman mengenai mekanisme yang mendasari transformasi keganasan tersebut dapat dijadikan strategi baru untuk pencegahan dan terapi. Model hewan coba transgenik yang ada sekarang, yang secara genetik memodifikasi permukaan epitel ovarium serta oviduk, merupakan model hewan yang buruk untuk jaringan endometrium ektopik.1,2 Model hewan endometriosis diperlukan untuk mengevaluasi mekanisme patofisiologi yang mendasari perkembangan penyakit ginekologi tersebut. Model hewan yang digunakan masing-masingnya memiliki kekurangan dan kelebihan, sehingga perlu dipertimbangkan ketika merancang pendekatan eksperimental yang berkaitan tujuan penelitian yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik metabolisme spesifik spesies atau fisiologi reproduksi dan biaya pemeliharaan hewan. Primata dapat digunakan untuk penelitian endometriosis karena siklus menstruasi yang mirip dengan manusia, namun biaya yang sangat tinggi dan kesulitan dalam penanganan hewan mengakibatkan terbatasnya penggunaan primata sebagai model eksperimental. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherFK-IPBid
dc.titleModel Hewan Rodensia sebagai Pendekatan Eksperimental untuk Memahami Karsinoma Ovarium yang Terasosiasi dengan Endometriosis (EAOC)id
dc.typeArticleid
Appears in Collections:Medicine

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Artikel Tak Terpublikasikan_Risti Sifa' Fadhillah_2.pdfArticle172.66 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.