Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160497| Title: | Intrauterine Growth Restriction (IUGR) dan Risiko Jangka Panjang: Dari Diagnosis Dini hingga Intervensi Efektif |
| Authors: | Fadhillah, Risti Sifa’ |
| Issue Date: | 2024 |
| Publisher: | FK-IPB |
| Abstract: | Pertumbuhan Janin Terhambat (Intrauterine Growth Restriction/IUGR) didefinisikan sebagai ketidakmampuan janin mencapai potensi pertumbuhannya akibat berbagai faktor genetik dan lingkungan.1 IUGR merupakan kondisi klinis yang menunjukkan neonatus lahir dengan tanda-tanda malnutrisi dan gangguan pertumbuhan intrauterin.2 IUGR juga merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal-neonatal serta berkontribusi pada munculnya penyakit kronis jangka panjang.1 Bayi yang lahir dengan IUGR berisiko tinggi mengalami komplikasi segera setelah lahir, seperti hipotermia, hipoglikemia, polisitemia, ikterus, kesulitan makan, enterokolitis nekrotikans, dan sepsis. Selain itu, pertumbuhan pascanatal bayi IUGR dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, serta sindrom metabolik yang berlanjut seumur hidup.2 Secara global, prevalensi IUGR mencapai 24% dari seluruh kelahiran bayi baru lahir, menyumbang sekitar 30 juta kelahiran setiap tahunnya3. Asia merupakan wilayah dengan angka kejadian IUGR tertinggi, mencapai 75% dari seluruh kasus, diikuti Afrika dengan 20%, dan Amerika Latin yang menyumbang 5%.2,4 Indonesia menduduki peringkat keempat tertinggi di ASEAN terkait kasus IUGR, meskipun pencatatan resmi mengenai kejadian IUGR tidak dilakukan. Sebagai gantinya, prevalensi IUGR di Indonesia dilaporkan melalui angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), karena IUGR berhubungan erat dengan BBLR.5 IUGR adalah komplikasi kehamilan yang disebabkan oleh penurunan patologis pada pertumbuhan janin, yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor maternal, plasenta, janin, atau genetik.5 Faktor yang paling umum adalah defisiensi nutrisi dan oksigen ke janin.6 Malnutrisi ibu hamil dianggap sebagai salah satu penyebab utama stres oksidatif yang mempengaruhi pertumbuhan janin, baik melalui kekurangan makronutrien maupun mikronutrien. 7 Anemia defisiensi besi, misalnya, meningkatkan stres oksidatif dan melemahkan mekanisme antioksidan, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan janin. ... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160497 |
| Appears in Collections: | Medicine |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Artikel Tak Terpublikasi_Risti Sifa' Fadhillah_1.pdf | Article | 484.5 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.