Perbandingan Struktur Komunitas dan Simpanan Karbon pada Sedimen Lamun di Pantai Desa Bulo dan Desa Batuwingkung, Kabupaten Kepulauan Sangihe

Abstract

Pada saat ini fenomena pemanasan global merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sedang menjadi pembicaraan banyak orang yang diakibatkan oleh adanya peningkatan kandungan CO2 di atmosfer yang kemudian memicu terjadinya perubahan iklim. Ekosistem lamun memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar pada sedimennya yang dikenal sebagai blue carbon. Penelitian tentang serapan karbon di Pantai Desa Bulo dan Desa Batuwingkung sejauh ini belum pernah dilakukan. Pengembangan riset sebagai upaya mengurangi dampak pemanasan global dengan memanfaatkan potensi blue carbon dari ekosistem lamun perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga September 2022 di Pantai Desa Bulo dan Desa Batuwingkung, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penentuan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan mempertimbangkan kawasan ekosistem lamun yang tidak terdapat aktivitas masyarakat di sekitarnya dan yang terdapat aktivitas masyarakat. Desa Bulo termasuk dalam kategori tidak terdapat kegiatan masyarakat karena pengambilan sampel pada lokasi ini di kawasan zona inti yang jauh dari pemukiman dan dilindungi. Sementara, Desa Batuwingkung termasuk dalam kawasan yang dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat. Pengambilan data struktur ekosistem lamun dengan menggunakan metode seagrass-watch, sedangkan data sedimen menggunakan metode core sedimen. Data simpanan karbon pada sedimen lamun diperoleh dengan menggunakan analisis LOI (Loss on Ignation). Penentuan tipe sedimen menggunakan metode dry sieving. Data yang telah diperoleh selanjutnya disusun dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik. Komposisi jenis lamun di Pantai Desa Bulo dan Desa Batuwingkung berbeda. Ditemukannya delapan jenis lamun di Desa Batuwingkung, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Oceana serrulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Syringodium isoetifolium, dan Halophila ovalis. Sedangkan tujuh jenis lamun ditemukan di Pantai Desa Bulo dan Oceana serrulata tidak ditemukan di lokasi ini. Pantai Desa Bulo dan Desa Batuwingkung memiliki kondisi kerapatan jenis yang sama, yaitu sangat rapat. Persentase tutupan lamun relatif lebih tinggi di Desa Batuwingkung dibandingkan dengan Pantai Desa Bulo. Simpanan karbon pada sedimen di Pantai Desa Bulo relatif lebih besar dibanding dengan simpanan karbon pada sedimen di Desa Batuwingkung dengan nilai masing-masing 184,81 MgC/ha dan 140,42 MgC/ha. Tipe sedimen di Pantai Desa Bulo dan Desa Batuwingkung memiliki tipe yang sama, yaitu pasir berkerikil.