Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160270| Title: | Potensi Lahan Kering Untuk Pengembangan Hutan Tanaman Energi Di Indonesia |
| Authors: | Baskoro, Dwi Putro Tejo |
| Issue Date: | 2024 |
| Abstract: | Istilah “lahan kering” di Indonesia bisa mengandung beberapa pengertian. Beberapa ahli menyepadankan lahan kering dengan istilah (dalam bahasa Ingrris) dryland, ada yang menyepadankan dengan istilah upland, dan ada yang menyepadankan dengan istilah unirrigated land. Menurut World Atlas desertification, dryland adalah zona iklim dengan rasio P/ETp antara 0,05 - 0,65 yang berada pada daerah arid, semi-arid dan dry sub-humid atau daerah dengan curah hujan sangat rendah dengan rata rata tahunan < 250 mm (Dregne, 2002), sedangkan unirrigated land adalah lahan pertanaman yang diusahakan tanpa penggenangan atau juga lahan yang tidak memiliki fasilitas irigasi Untuk memudahkan dalam mengarahkan diskusi, lahan kering yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah yang sepadan dengan istilah upland yaitu merupakan -setahun atau sepanjang tahun (Notohadiprawiro, 1989, Hidayat dan Mulyani, 2005, Soil Survey Staff, 2010). Lahan yang apabila digunakan untuk usaha pertanian/bercocok tanam maka hanya bisa mengandalkan air dari curah hujan. Dalam hal Ini lahan kering tidak harus berada di wilayah kering dengan curah hujan rendah (arid atau semiarid). Lahan kering bisa mencakup lahan yang mempunyai relief datar (flat, berombak (rolling), bergelombang (undulating) bahkan sampai bergunung. ... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160270 |
| Appears in Collections: | Soil Science and Land Resource |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Potensi Lahan Kering untuk Tanaman EBT.pdf | Article | 524.3 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.