Pemetaan Perubahan Sebaran Mangrove Menggunakan Citra Sentinel-2A di Desa Berahan Kulon, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah

Abstract

Ekosistem mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang terdiri dari pohon mangrove di wilayah pasang surut berlumpur. Mangrove tersebar luas di Indonesia, termasuk Desa Berahan Kulon, Demak. Kondisi mangrove yang rentan terhadap perubahan fisik, seperti perubahan iklim dan erosi, serta aktivitas manusia, memerlukan pemantauan untuk pelestarian. Penelitian ini bertujuan memetakan dan menganalisis sebaran mangrove dari data satelit Sentinel-2A dengan perbandingan berdasarkan nilai indeks vegetasi yang dihitung menggunakan beberapa algoritma, yaitu yang meliputi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Soil Adjustment Vegetation Index (SAVI), dan Green Normalized Difference Vegetation Index (GNDVI). Data tutupan kanopi mangrove di lapang diperoleh dari 63 titik pengamatan dengan metode hemispherical photography. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa NDVI adalah indeks terbaik untuk pemetaan mangrove di Berahan Kulon, dengan koefisien determinasi 0,9292 dan koefisien korelasi 0,9639. Pada tahun 2024, sebaran mangrove mencakup 1.165,65 ha, terdiri atas kerapatan jarang (433,79 ha), sedang (426,34 ha), dan rapat (305,52 ha). Sebaran mangrove tahun 2015, menghasilkan total luasan 895,38 ha, dengan kerapatan jarang (531,10 ha), sedang (168,54 ha), dan rapat (195,74 ha). Sebaran mangrove mengalami peningkatan selama 9 tahun terakhir, dengan kelas kerapatan jarang mendominasi pada 2015 dan 2024.

Mangrove ecosystems were tropical coastal vegetation communities consisting of mangrove trees in muddy tidal areas. Mangroves were widely distributed in Indonesia, including in Berahan Kulon Village, Demak. The vulnerable condition of mangroves to physical changes, such as climate change and erosion, as well as human activities, required monitoring for conservation purposes. This study aimed to map and analyze the distribution of mangroves using Sentinel-2A satellite data, comparing vegetation index values calculated through several algorithms, including the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI), and Green Normalized Difference Vegetation Index (GNDVI). Mangrove canopy cover data in the field were obtained from 63 observation points using the hemispherical photography method. Regression analysis results showed that NDVI was the best index for mangrove mapping in Berahan Kulon, with a coefficient of determination of 0,9292 and a correlation coefficient of 0,9639. In 2024, the mangrove distribution covered an area of 1.165,65 ha, consisting of sparse density (433,79 ha), moderate density (426,34 ha), and dense density (305,52 ha). The mangrove distribution in 2015 covered a total area of 895,38 ha, with sparse density (531,10 ha), moderate density (168,54 ha), and dense density (195,74 ha). Mangrove distribution increased over the past nine years, with sparse density dominating in both 2015 and 2024.