Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160098
Title: Induksi Pematangan Gonad Calon Induk Ikan Lele Clarias sp. Betina dengan Suplementasi Ekstrak Buah Pinus merkusii melalui Pakan
Other Titles: Inducing Gonad Maturation in Potential Female Catfish Clarias sp. Broodstock through Supplementing with Pine Cone Pinus merkusii Extract via Diet
Authors: Sudrajat, Agus Oman
Alimuddin
Nasrullah, Hasan
Octaviani, Ria
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Beberapa kelebihan Clarias gariepinus (Burchell, 1822) antara lain tingkat pertumbuhan yang tinggi dan kemampuannya mentoleransi berbagai kepadatan penebaran serta tahan terhadap penyakit. Layaknya ikan tropis lain, ikan lele memijah secara musiman meski dipelihara di wadah budidaya. Ikan lele hanya memijah sebanyak satu kali selama musim pemijahan berlangsung yakni pada musim hujan dan selebihnya tidak bereproduksi pada musim kemarau. Induksi pematangan gonad menggunakan hormon sintetik dapat menjadi solusi untuk mempercepat proses pematangan gonad pada ikan. Namun demikian, hormon sintetik memiliki beberapa keterbatasan, seperti ketersediaan, regulasi dan harga yang relatif tinggi dibandingkan bahan alam. Fitohormon mulai digunakan sebagai bahan untuk merangsang pematangan gonad, dan buah pinus telah diketahui mengandung steroid seks. Pada penelitian ini, ekstrak buah pinus digunakan sebagai bahan untuk merangsang pematangan gonad pada ikan lele betina. Tujuan dari studi ini adalah mengevaluasi penggunaan ekstrak buah pinus pada pakan terhadap pematangan gonad pada calon induk ikan lele betina. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah perlakuan tanpa pemberian ekstrak buah pinus (K), perlakuan pemberian ekstrak buah pinus melalui pakan dengan dosis 0,25 mL kg-1 pakan (P25) dan 0,50 mL kg-1 pakan (P50) serta perlakuan pemberian hormon sintetik Oodev™ dengan dosis 0,50 mL kg-1 pakan (O50) selama 60 hari pemeliharaan. Calon induk ikan lele betina yang digunakan berukuran 237,35±48,75 g sebanyak 3 ekor tiap ulangan pada masing-masing perlakuan. Pemberian perlakuan pakan dilakukan sepanjang pemeliharaan dengan FR (feeding rate) 3% bobot tubuh dan dipelihara di bak beton dengan ukuran 230 x 130 x 120 cm3 dengan ketinggian air 75 cm. Kondisi kualitas air selama penelitian berada pada kisaran normal, yaitu suhu 27,20-28,40 °C, oksigen terlarut 4,63-5,45 mg L-1, pH 6,6-6,8. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu survival rate (SR), fekunditas, hepato-somatic index (HSI), gonado-somatix index (GSI), diameter telur serta tingkat ekspresi mRNA follicle stimulating hormone sub-unit beta (FSH?) dan luteinizing hormone sub-unit beta (LH?). Data ekspresi gen ditampilkan sebagai log2 tingkat ekspresi relatif dibandingkan dengan kontrol (log2 fold change). Tabulasi dan analisis data dilakukan secara statistik menggunakan program SPSS 16 (IBM, AS). Signifikansi perbedaan diperiksa dengan uji one-way ANOVA dan uji lanjut menggunakan uji Duncan dengan taraf a=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelangsungan hidup calon induk ikan lele betina yang dipelihara selama 60 hari memiliki nilai sebesar 100% pada seluruh perlakuan. Kemudian bobot tubuh di akhir penelitian menunjukkan nilai yang berbeda nyata (P<0,05) pada perlakuan P25 dengan nilai 570,33±118,5 g, tertinggi kedua setelah perlakuan O50 dengan nilai 902,00±50,27 g. Nilai fekunditas pada perlakuan P50 pada hari ke-60 berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (P<0,05) yaitu 143.883±34.330 butir kg-1 bobot tubuh, namun nilai tersebut tetap lebih rendah pada perlakuan hormon sintetik pada perlakuan O50 dengan nilai 235.430±46.511 butir kg-1 bobot tubuh (P<0,05). Selain itu, perlakuan ekstrak buah pinus P50 yang dipelihara selama 60 hari memiliki rata-rata nilai HSI sebesar 1,76±0,59 yang berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (P<0,05). Nilai rata-rata HSI tertinggi terdapat pada perlakuan Oodev™ O50 sebesar 2,10±0,40 (P<0,05). Data menunjukkan bahwa nilai gonado-somatic index (GSI) calon induk ikan lele betina yang diberi pakan dengan penambahan ekstrak buah pinus 0,50 mL kg-1 (P50) menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol tanpa pemberian ekstrak buah pinus dengan nilai 11,49±2,55% (P<0,05). Seluruh perlakuan menunjukkan peningkatan nilai GSI sejak hari ke-0 hingga hari ke-60. Nilai GSI tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan O50 yaitu 17,16±1,21% (P<0,05). Selain itu, nilai diameter telur juga mengalami peningkatan sejak hari ke-0 hingga hari ke-60. Nilai diameter telur tertinggi terdapat pada perlakuan O50 yaitu 0,52±0,05 mm berbeda nyata dengan seluruh perlakuan (P<0,05). Nilai diameter telur pada perlakuan ekstrak buah pinus P25 dan P50 menunjukkan nilai yang sama yaitu sebesar 0,49±0,04 mm, sehingga tidak berbeda nyata satu sama lain (P>0,05). Namun demikian nilai tersebut masih berbeda nyata dengan perlakuan kontrol sebesar 0,46±0,05 mm (P<0,05). Perlakuan ekstrak buah pinus memiliki ekspresi FSH? yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol pada hari ke-30, namun tidak ditemukan adanya perbedaan ekspresi antara perlakuan kontrol dan ekstrak buah pinus (P>0,05). Demikian halnya pada perlakuan Oodev™ O50 yang memiliki ekspresi gen FSH? pada hari ke-30 adalah sama dengan P50, lebih tinggi daripada kontrol dan P25 (P<0,05). Pada hari ke-60, seluruh perlakuan mengalami penurunan tingkat ekspesi FSH?, kecuali pada perlakuan P25 yang masih mengalami peningkatan, sedangkan P50 adalah sama dengan perlakuan O50 dan kontrol (P>0,05). Sebaliknya, ekspresi LH? mengalami peningkatan sejak hari ke-0 hingga hari ke-60. Pada hari ke-30 ekspresi LH? pada perlakuan O50 sama dengan P25 dan P50 (P>0,05). Pada hari ke-60, ekspresi LH? tertinggi terdapat pada perlakuan esktrak buah pinus P25 dan P50 (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian ekstrak buah pinus pada pakan dapat menginduksi percepatan vitelogenesis pada calon induk ikan lele betina, tercermin dari meningkatnya ekspresi mRNA FSH? dan LH?. Dosis ekstrak buah pinus 0,05 mL kg-1 pakan (P50) dapat direkomendasikan untuk meningkatkan performa reproduksi calon induk ikan lele betina.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160098
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C1501221020_6b429f239b4d47cd926f8086f3ac7ae3.pdfCover502.1 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_C1501221020_f5e6b359f81f452eb262ba65edff376f.pdf
  Restricted Access
Fulltext754.32 kBAdobe PDFView/Open
lampiran_C1501221020_2a6ff9634c9a416abcfdfbfa78138e20.pdf
  Restricted Access
Lampiran400.15 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.