Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160040
Title: Analisa Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Sistem Rantai Pasokan (Studi Kasus Di Pt. Yupharin Pharmaceutical)
Authors: Gumbira-Sa'Id, E.
Djohar, Setiadi
Dwianto, Kris
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Dewasa ini banyak perusahaan yang mulai menyadari arti penting rantai pasokan, terutama berkenaan dengan jejaring, pengembangan produk, dan persediaan. Pengembangan produk yang sesuai dan memenuhi permintaan konsumen akan mendapat prioritas utama, mengingat tingkat persaingan dalam dunia bisnis sekarang ini sangat tinggi, yang ditandai dengan pangsa pasar yang semakin luas dan variasi produk yang banyak. Sejalan dengan peningkatan kemampuan perusahaan dalam dunia usaha, persaingan yang terjadi tidak hanya dalam mengembangkan produk yang bermutu tetapi juga produktivitas serta pengurangan biaya. Salah satu bagian yang penting menyangkut pengurangan biaya adalah pengendalian tingkat persediaan yang berfluktuasi, dan sistem yang dapat digunakan adalah melalui pendekatan manajemen rantai pasokan. Secara umum rantai pasokan yang dipilih oleh perusahaan merupakan imbal balik antara kecepatan merespon dan efektivitas dalam memenuhi permintaan konsunien. PT. Yupharin Pharmaceutical adalah salah satu perusahaan yang memproduksi produk kosmetik perawatan (personal skin care product) dengan produk yang tersegmentasi untuk bayi, anak dan orang dewasa dalam bentuk lotion. Untuk produk orang dewasa dibagi menjadi tiga sub kategori, yaitu produk untuk kulit normal, kulit kering dan berkerut, serta kulit berminyak. Pada saat ini perusahaan mengalami tingkat persediaan bahan baku untuk produk lotion yang berlebih, meningkatnya persediaan usang, serta belum diterapkannya suatu strategi rantai pasokan yang komprehensif dalam penanganan bahan baku. Dengan demikian, perusahaan perlu menentukan strategi yang sesuai antara strategi rantai pasokan yang diperlukan sejalan dengan strategi bersaing perusahaan, dalam rangka mencapai tujuan yang sama, yaitu mempertahakan dan meningkatkan pertumbuhan perusahaan yang telah ada. Solusi yang dapat ditawarkan kepada perusahaan adalah dengan menganalisa dan mengkaji pengendalian persediaan bahan baku sebagai bagian dari rantai pasokan yang diterapkan perusahaan, termasuk didalamnya kebutuhan material minimum (MRP), pemesanan persediaan bahan baku yang ekonomis (EOQ), persediaan pengaman (SS) serta kajian faktor-faktor pendukung rantai pasokan dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan pengendalian bahan baku. Penelitian dilakukan di Kantor PT. Yupharin Pharmaceutical, Jl.Raya Bogor Cimandala, Bogor dengan menggunakan metode deskriptif berdasarkan studi kasus. Data yang dikumpulkan berupa data primer dari hasil pengamatan langsung di lapangan dan data sekunder dari data historis perusahaan serta studi literatur yang terkait dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Kajian dan analisis data dimulai dengan menganalisa kebijakan pada pengendalian bahan baku dan diperuntukan bagi karyawan yang memenuhi kriteria penelitian dengan tujuan untuk menentukan kategori produk, strategi dan jenis rantai pasokan yang dipakai melalui metoda yang dikembangkan oleh Huang, et al (2002), pada metoda ini perusahaan menetapkan Caladine Lotion sebagai produk dan jenis rantai pasokan berjenis hibrid dengan menggunakan strategi responsif. Sedangkan dari evaluasi sistem MRP yang berjalan, perusahaan diklasifikasikan telah menerapkan MRP tetapi tidak efektif. Analisa kapasitas lini produk Caldine Lotion didasari urutan proses yang diterapkan perusahaan dari pembuatan bubur sampai dengan pengisian dengan waktu yang dibutuhkan dalam pengisian 1.152 detik unit untuk ukuran 60 ml dan 1.368 detik/unit untuk ukuran 95 ml. Dengan rata-rata produksi mencapai delapan sampai sembilan batch per bulan maka untuk menganalisa pola permintaan bahan baku yang mendekati realisasi yang diterapkan tanpa menganggu prosedur yang berjalan maka disimulasikan pemesanan bahan baku ke dalam tiga model. Model A didasarkan pada kebijakan pengendalian bahan baku yang diterapkan tanpa melakukan modifikasi, dengan hasil analisa sisa bahan baku tidak tergunakan 58.926 kilogram dan 19.663.168 liter dengan kecenderungan meningkat pada periode berikutnya, Model B disimulasikan dengan mengutamakan bahan baku akan habis terpakai dengan cara mengambangkan persediaan pengaman dengan hasil sisa bahan baku tidak tergunakan 1.269 kilogram dan 14.146 liter dengan kecenderungan siklikal. Lain pada model ketiga, yaitu model C, disimulasikan dengan mempertahankan utilisasi persediaan pengaman dengan menyesuaikan pola pemesanan hingga akhir bulan produksi ke 12 dengan hasil sisa bahan baku tidak tergunakan 5.419 kilogram dan 15.336 liter. Dengan hasil yang didapat dari model A dan C masih terdapat sisa bahan baku yang dapat digunakan sebanyak dua botch, maka dalam perencanaan agregat untuk mendapatkan manfaat maksimum maka potensi penambahan biaya yang terjadi adalah antara Rp 4.689.474, sampai Rp 6.219.692. Meskipun persediaan pengaman ditetapkan perusahaan sebanyak satu bulan produksi, tetapi dari hasil penelitian didapatkan rasio layanan persediaan per bahan baku untuk memasok kebutuhan 12 bulan produksi bervariasi dari 30 persen sampai 330 persen, sehingga resiko stockout cukup besar. Hasil kajian faktor-faktor pendukung lain seperti fasilitas hingga kini belum terlihat adanya persiapan tempat penyimpanan untuk mengantisipasi tingginya kelebihan sisa bahan dari suatu periode produksi. Penyaimpaian informasi secara elektronis yang diterapkan belun bekerja efektif untuk semua elemen khususnya untuk pengendalian balan baku yang berpotensi memiliki sisa yang tinggi. Tranportasi cukup memadai dengan nenggunakan sistim exworks dimana barang yang dipesan langsung dikirim sampai tujuan, dengan demikian hiaya-biaya yang terjadi sudah termasuk dalam nilai harga barang. Beberapa saran yang dapat dilakukan oleh pihak munajemen PT. Yupharin Pharmaceuticals adalah (1) Memformulasikan strategi perubahan dan penerapan sistem rantai pasokan yang tengah diterapkan khususnya pengendalian bahan baku dengan tujuan untuk mereduksi sisa bahan baku tidak tergunakan (2) Menambah jumlah pemasok aktif dengan cara mengurangi pemasokan cadangan untuk mendapatkan nilai investasi yang lehih efektif dan efisien.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160040
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E21KRDW.pdf
  Restricted Access
42.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.