Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160030
Title: Analisis Kalayakan Usaha Kecil Dodol Nenas Di Kabupaten Subang Jawa Barat
Authors: Tanopruwito, Djoni
Harianto
Kumalasari, Rima
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Usaha kecil memegang peranan yang paling besar dalam perekonomian Kabupaten Subang, yaitu sebesar 51,90 persen pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 53,11 persen pada tahun 2002. Sedangkan peranan kedua ditempati oleh usaha besar yaitu sebesar 26,95 persen pada tahun 2001 dan 24,66 persen pada tahun 2002. Sedangkan usaha menengah mempunyai peranan yang paling kecil dalam perekonomian Kabupaten Subang yaitu sebesar 21,16 persen pada tahun 2001 dan 22,23 persen pada tahun 2002. Sumbangan terbesar dari kontribusi terhadap usaha kecil di Kabupaten Subang berasal dari sektor pertanian yaitu Rp 1.207.998,69 juta. Hal tersebut disebabkan Kabupaten Subang memiliki areal pertanian yang sangat luas dan pendapatan utama daerahnya juga berasal dari sektor pertanian. Produksi pertanian unggulan di Kabupaten Subang adalah padi dan tanaman hortikultura (buah-buahan dan sayur-sayuran). Kabupaten Subang terkenal dengan buah nenas yang merupakan ciri khas daerah. Buah nenas merupakan produk unggulan Subang setelah padi. Luas areal tanaman nenas di Kabupaten Subang pada tahun 2003 adalah 3.253 hektar dengan produksi mencapai 123.067,5 ton. Produksi nenas yang melimpah pada saat panen raya yang tidak diimbangi dengan permintaan pasar yang cenderung tetap merupakan kendala utama pengembangan usaha agribisnis nenas di Kabupaten Subang. Oleh karena itu, Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan instansi terkait membina dan mengarahkan pelaku agribisnis nenas ke industri pengolahan nenas. Dodol nenas adalah salah satu bentuk pengolahan buah nenas di kabupaten Subang. Usaha kecil dodol nenas tersebut mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, sehingga dibutuhkan suatu analisis kelayakan usaha untuk mengetahui apakah pengembangan usaha tersebut layak dilakukan atau tidak. Hal-hal yang perlu dianalisis terutama dari aspek finansial. manajemen, dan pemasaran untuk menjamin eksistensi usaha dodol nenas di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi usaha kecil dodol nenas di Kabupaten Subang. (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil dodol nenas di Kabupaten Subang, (3) mengetahui status kelayakan usaha kecil dodol nenas dilihat dari aspek finansial, manajemen, dan teknis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui survei dan observasi. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner dengan responden pengusaha dodol nenas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus menggunakan metode survei yang dibagi menjadi tiga kelompok usaha, yaitu dua kelompok usaha bersama (Mekar Sari dan Mekar Jaya) dan satu kelompok usaha mandiri. Total responden sebanyak 24 orang pengusaha dodol nenas. Analisis yang dilakukan a eliputi analisis secara deskriptif, meliputi identifikasi faktor internal dan eksternal usaha, analisis aspek keuangan (kalayakan harga, kelayakan titik impas, dan analisis aliran kas), analisis aspek manajemen, dan analisis aspek teknis usaha. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa usaha dodol nenas dipengaruhi oleh faktor internal, meliputi sumber daya saha, produksi dan distribusi, ketersediaan bahan baku, produk dan harga, serta faktor eksternal, meliputi kebijakan pemerintah daerah, sosial dan budaya, ekonomi, teknologi, dan lingkungan industri. Hasil analisis kelayakan harga menunjukkan harga sokok produksi (HPP) ketiga responden sudah mampu menutupi biaya produksi dan dinyatakan layak berdasarkan harga jual aktual karena telah mampu memberikan keuntungan minimum 20 persen kepada responden. Hasil analisis titik impas menunjukkan bahwa ketiga kelompok usaha dinyatakan layak karena rata-rata produksi melebihi titik impas. Titik impas ketiga kelompok usaha dengan memperhitungkan konsumsi rumah tangga, yaitu 249 kilogram per bulan untuk KUB Mekar Sari, 196 kilogram per bulan untuk KUB Mekar Jaya, dan 725 kilogram per bulan untuk kelompok usaha mandiri. Hasil evaluasi profitabilitas menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 10 tahun usaha dodol nenas masih layak untuk dijalankan karena memberikan NPV yang positif dan IRR melebihi suku bunga pinjaman yang berlaku saat ini, yaitu 12,5 persen. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha dodol nenas lebih sensitif terhadap perubahan harga jual dibandingkan perubahan biaya produksi. Upaya yang harus dilakukan untuk mencapai kelayakan pada kondisi tersebut adalah dengan lebih mengoptimalkan kapsitas produksi, mengurangi tenaga kerja yang lille. Untuk mengatasi taasalah penurunan harga jual maka pengusaha dodol nenas harus menjaga harga jualnya tetap stabil dengan menjaga dan meningkatkan mutu produk serta melakukan pemasaran yang agresif. Aspek manajemen dan aspek teknis yang dibahas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa usaha dodol nenas belum menjalankan usahanya dengan baik dilihat dari segi pengelolaan sumber daya manusia, pemasaran dan manajemen produksi. Beberapa aspek teknis juga belum diterapkan dengan baik oleh ketiga kelompok usaha. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah usaha dodol nenas di Kabupaten Subang layak untuk terus diusahakan dan dikembangkan, tetapi harus memperhatikan aspek manajemen, aspek teknis, dan melakukan efisiensi produksi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160030
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E29RMKL.pdf
  Restricted Access
78.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.