Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160019
Title: Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Aparatur Terhadap Pelayanan Publlik (Studi Kasus Pada Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi Dki Jakarta)
Authors: Saleh, Hendarin Ono
Soetarto, Endriatno
Hidayat, Atok Baroni
Issue Date: 2006
Publisher: IPB University
Abstract: Kepulauan Seribu berpenduduk sekitar 20.000 jiwa menempati 11 buah pulau dan 110 pulau yang ada, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terdiri dari 3 (tiga) Kelurarahan yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan dan Kelurahan Pulau Panggang, kepadatan penduduk sekitar 11.824 jiwa menempati 6 (enam) Pulau dari 3 (tiga) Kelurahan. Pulau-pulau yang ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara mempunyai potensi yang cukup besar dalam bidang pariwisata, perikanan, hasil laut, tanaman rumput laut serta sumber minyak bumi, yang belum dikelola secara berdaya guna dan berhasil guna sehinggamasyarakat belum merasakan manfaatnya. Sehubungan dengan hal tersebut peningkatan status pemerintahan dari Kecamatan menjadi Kabupaten dan dimekarkan menjadi 2 (dua) Kecamatan hal ini dilakukan sebagai upaya responsive dan antisipatif pemerintah untuk menentukan langkah-langkah kebijakan di Kepulaun Seribu. Kecamatan merupakan perangkat Kabupaten dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat di Kecamatan, mempunyai fungsi sebagai (1) Penyelenggara kegiatan pelayanan masyarakat yang menjadi kewenangannya, (2) Pemeliharaan prasarana umum dan fasilitas pelayanan masyarakat; (3) Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat; (5) Pembinaan pemerintah Kelurahan Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menganalisis iklim organisasi yang ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, 2. Menganalisis motivasi kerja aparatur yang ada. ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, 3 Mengidentifikasi pengaruh iklim organisasi dan motivasi kerja aparatur di dalam pelayanan public di ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif analitik menemukan pengaruh antar variable. Variable-variabel tersebut adalah pelayanan public (Y) serta iklim organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) melalui alat analisis korelasi dan regresi. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dan pengisian kuesioner dan wawancara dengan responden, data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan topic penelitian dapat berupa buku, jurnal, laporan, serta sumber lain yang berasal dari lembaga terkait. Data primer dan dala sekunder tersebut dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah pegawai negeri sipil yang ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kelurahan yang ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara serta masyarakat dengan jumlah responden 80 orang yang terdiri dari 40 orang aparatur dan 40 orang masyarakat sebagai pengguna layanan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa iklim organisasi di kantor ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara secara keseluruhan memiliki nilai rataan 4.36 atau 87.25 persen Iklim organisasi tersebut didukung oleh indicator-indikatornya yaitu indicator kepemimpinan dengan nilai 4.62 (92,33 persen), indicator decision making process dengan nilai 4,43 (88.67 persen), serta indicator kondisi kerja dengan nilai rataan 4,04 (80,75 persen). Dengan demikian iklim organisasi di kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Utara tersebut secara dominant dipengaruhi oleh indicator kepemimpinan motivasi kerja secara keseluruhan di kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Utara berdasarkan penilaian yang diberikan oleh aparatur pemerintah adalah 3,60 atau 72,08 persen Indicator dalam variable motivasi kerja yang meiliki nilai terbesar adalah gajivupah dan promosi jabatan yaitu sebesar 3,75 (75 persen) sedangkan nilai rataan terkecil adalah 3,31 (66,25 persen). Untuk indicator keamanan kerja. Adapun indicator disiplin kerja memiliki nilai rataan 3,64 (72,75 persen). Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja aparatur pemerintah sangat dipengaruhi oleh indicator gajilupah dan promosi jabatan Dalam variable pelayanan public terdiri dari lima indicator yaitu efisiensi, cepat, murah akuntabel serta transparan. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh aparatur pemerintah dan masyarakat terdapat nilai yang sangat berbeda, penilaian yang sama, serta penilaian masyarakat yang melebihi penilaian aparat pemerintah. Lima pernyataan yang mempunyai nilai yang cukup besar secara berurutan adalah sebagai benkut biaya pelayanan belum transparan (indicator transparans). pelayanan maksimal dalam beberapa hal (indicator transparans), tanggung jawab petugas tidak perlu dilakukan (indicator akuntabel), tambahan biaya diluar ketentuan (indicator murah), serta prioritas layanan untuk kerabat aparat (indicator cepat). Pernyataan yang memiliki nilai yang sama antara aparat pemerintah dan masyarakat adalah pernyataan masyarakat perlu secara langsung meminta pertanggung jawaban petugas (indicator akuntabel). Masyarakat menilai bahwa pernyataan pertanggungjawaban dilakukan secara transparan karena masyarakat adalah majikan dan aparatur Negara adalah pelayan (indicator transparans) lebih tinggi daripada penilaian yang diberikan oleh aparat pemerintah. Dengan kata lain, pertanggungjawaban yang dilakukan oleh aparatur pemerintah tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara variable adalah sebagai berikut variabel iklim organisasi dengan variable pelayanan public berhubungan/berkorelasi kuat dan positif secara signifikan, variable motivasi kerja dengan variabel pelayanan public berkorelasi lemah dan positif secara signifikan. Variabel iklim organisasi dan variabel motivasi kerja secara bersamaan berkorelasi kuat dan positif secara signifikan terhadap variabel pelayanan publik. Hasil analisis persamaan regresi menjelaskan sebesar 56,9 persen variable pelayanan public tersebut dapat pelayanan publik. Model persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut Pelayanan Publik 1,417 0,511 iklim organisasi + 0,151 motivasi kerja. Persamaan tersebut berarti jika tidak terdapat iklim organisasi dan motivasi kerja. Maka nilai pelayanan publik adalah sebesar 1,417 adapun tiap penambahan satu satuan variabel iklim organisasi maka akan meningkatkan pelayanan public sebesar 0,511 satuan dan tiap peningkatan dijelaskan oleh variable iklim organisasi dan variabel motivasi kerja. Model regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi variabel motivasi kerja sebesar satu satuan maka pelayanan publik juga akan meningkat sebesar 0,151 satuan. Hasil ujit menunjukkan bahwa variabel Iklim organisasi maupun motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap pelayanan publik Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari penelitian dirumuskan saran- saran kepada Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut Sudah saatnya Kecamatan Kepulauan Seribu Utara menata aturan normatif tentang penerapan pelayanan publik yang belum secara tegas memuat tentang sangsi bagi pelanggaran pelayanan kepada publiknya. Yang perlu mendapat perhatian dari masyarakat adalah informasi, koreksi dan evaluasi dari penerapan pelayanan publik oleh pemerintah. Oleh karena itu diperlukan regulasi daerah (Perda) tentang pelayanan publik yang proses penyusunannya lebih aspiratif, akomodatif dan transparan. Bagi Masyarakat, tidak hanya menyampaikan keluhan (complain) saja, tetapi juga secara jujur dapat menyampaikan kepuasan (satisfaction) keduanya dapat disampaikan dalam mekanisme yang normatif, santun dan demokratis sehingga dapat menjadi variabel guna perbaikan dan peningkatan pelayanan publik masa depan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160019
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
5EKABHY.pdf
  Restricted Access
42.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.