Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159993
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSyah, Hamdani M.
dc.contributor.advisorRatnawati, Anny
dc.contributor.authorHutajulu, Roky Benito
dc.date.accessioned2024-12-05T07:29:33Z
dc.date.available2024-12-05T07:29:33Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159993
dc.description.abstractUsaha Kecil dan Mikro (UKM) merupakan wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri kecil dan rumah tangga sekitar 95,89% dari jumlah 103.973.000 tenga kerja yang ada. Disisi lain ternyata kredit bagi UKM lebih baik atau tidak bermasalah dibandingkan dengan kredit perbankan yang lainnya. Oleh karena itu pemerintah terus mengembangkan UKM salah satunya adanya skema perkreditan dengan berbagai kemudahan, misalnya jaminan yang tidak harus dalam bentuk aktiva tetapi agunannya adalah usaha atau proyek yang dibiayai. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak bank-bank yang mengalami kesulitan menilai kelayakan usaha UKM karena keterbatasan informasi untuk mengukur kelayakan UKM tersebut. Permasalahan yang lainnya yang dihadapi oleh Bank adalah dalam melakukan analisis penilaian aspek finansial, dimana yang seringkali digunakan adalah analisis rasio keuangan dalam rangka penyaluran kredit. Dengan demikian hasilnya menunjukkan perputaran usaha umumnya tinggi yang seolah-olah bisa menghidupi diri dan keluarganya, pada kenyataan dengan kredit yang mereka peroleh hanya mampu untuk membayar angsuran kredit dan bunga yang mahal. Mungkin tidak tepat menggunakan alat rasio keuangan dalam melakukan analisis penilaian aspek finansial dalam pemberian kredit untuk UKM. Diperlukan parameter lain dalam analisis dalam analisis finansial yaitu dengan menilai disposable income. Berdasarkan uraian ini permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah terdapat hubungan antara besarnya pemberian kredit maksimum terhadap sektor ekonomi debitur, maupun jangka waktu pengembalian kredit, (2) Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kelancaran pengembalian kredit, (3) Apakah persetujuan disposable income dapat digunakan sebagai parameter lain sebagai alat analisis kapasitas keuangan dalam pemberian kredit, dan (4) Apakah terdapat hubungan antara persetujuan kredit berdasarkan disposable income terhadap sektor ekonomi dan jangka waktu pengembalian kredit. Dan dari permasalahan penelitian tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Menganalisis hubungan antara besarnya pemberian kredit maksimum terhadap sektor peninjauan maupun jangka waktu pengembalian, (2) Menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kelancaran pengembalian kredit, (3) Menganalisis parameter lain selain persetujuan kredit menurut rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai alat analisa keuangan dalam merekomendasi permohonan kredit, dan (4) Menganalisis hubungan antara tingkat persetujuan kredit berdasarkan disposable income terhadap sektor ekonomi dan jangka waktu pengembalian kredit..dst
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleAnalisis Kapasitas Keuangan Dalam Pemberian Kredit Pada Usaha Kecil dan Mikroid
dc.subject.keywordPt Bpr Bimbingan Bundaid
dc.subject.keywordAnalisis Kapasitas Keuanganid
dc.subject.keywordPersetujuan Kreditid
dc.subject.keywordRasio Keuanganid
dc.subject.keywordDisposable Incomeid
dc.subject.keywordChi Squareid
dc.subject.keywordPT. BPR Bimbingan Bundaid
dc.subject.keywordAnalisis Kapasitas Keuanganid
dc.subject.keywordPersetujuan Kreditid
dc.subject.keywordRasio Keuanganid
dc.subject.keywordDisposable Incomeid
dc.subject.keywordChi- Square.id
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E2106RBH.pdf
  Restricted Access
33.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.