Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159971
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTanopruwito, Djoni
dc.contributor.advisorGumbira-Sa'Id, E.
dc.contributor.authorChair, Idham
dc.date.accessioned2024-12-05T07:20:50Z
dc.date.available2024-12-05T07:20:50Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159971
dc.description.abstractSelama tahun 2002 dan 2003, bila ditinjau dari indikator-indikator makro ekonomi, ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda menuju perbaikan setelah mengalami krisis dan keterpurukan ekonomi yang dalam. Angka-angka indikator makro ekonomi seperti laju inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing terutama Dolar AS, penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan suku bunga kredit perbankan semakin baik. Perbaikan kondisi makro ekonomi seperti penurunan suku bunga SBI, stabilitas nilai tukar, secara tidak langsung akan mendorong kegairahan di pasar modal. Kondisi ini terjadi karena penurunan suku bunga SBI dan suku bunga kredit investasi perbankan mendorong perusahaan untuk membuat investasi baru karena biaya uang (cost of money) investasi dalam biaya modal akan berkurang, sehingga perusahaan dapat meraih laba atau return lebih tinggi atas investasi yang dilakukan. Demikian juga dengan stabilitas dan penurunan nilai tukar akan membantu manajemen perusahaan dalam membuat perencanaan biaya dan perencanaan laba, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih baik terhadap masa depan perusahaan kepada investor di pasar modal. Prospek yang baik dari perusahaan publik di pasar modal, akan membuat investor tertarik melakukan investasi dalam bentuk pembelian saham, baik melalui pembelian pada saat Penawaran Perdana (IPO), Penambahan Jumlah Saham (right issue) maupun pembelian di pasar sekunder. Kondisi di atas memungkinkan perusahaan memperoleh dana murah yang diinvestasikan oleh investor. Salah satu industri yang prospektif dan banyak perusahaan yang menjual sahamnya di bursa saham adalah industri makanan dan minuman (food and beverage industry). Industri makanan dan minuman yang berkembang adalah industri yang menghasilkan bahan makanan, bahan minuman maupun industri makanan dan minuman olahan. Peningkatan industri ini berdasarkan statistik akan berkembang seiring dengan perbaikan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan masyarakat, dan salah satu faktor pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah perbaikan kondisi perekomomian suatu negara..dst
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleAnalisis Kinerja Finansial Dengan Metode Economic Value Added dan Market Value Added : Pada Perusahaan Publik Industri Makanan dan Minuman Di Bursa Efek Jakarta (Bej)id
dc.subject.keywordPerusahaan Publikid
dc.subject.keywordBejid
dc.subject.keywordIndustri Makanan Dan Minumanid
dc.subject.keywordKinerja Finansialid
dc.subject.keywordEva Dan Mvaid
dc.subject.keywordRasio Akuntansi Pearson Correlationid
dc.subject.keywordRank Spearmanid
dc.subject.keywordPerusahaan Publikid
dc.subject.keywordBEJid
dc.subject.keywordIndustri Makanan dan Minumanid
dc.subject.keywordKinerja Finansialid
dc.subject.keywordEVA dan MVAid
dc.subject.keywordRasio Akuntansi Pearson Correlationid
dc.subject.keywordRank Spearmanid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R2806ICR.pdf
  Restricted Access
55.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.