Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159958| Title: | Analisis Peran dan Akuntabilitas Lembaga Rukun Tetangga Di Dua Kelurahan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan |
| Authors: | Mangkuprawira, Sjafri Saleh, Hendarin Ono Nugroho, Gunawan Setyo |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Dalam upaya merealisasikan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa diperlukan peran serta swasta dan masyarakat untuk kepentingan publik. Oleh karena itu, arah dan kebijakan Pemerintahan Daerah harus mampu memberdayakan segenap potensi yang ada demi kemakmuran seluruh masyarakat. Masyarakat melalui unsur organisasi RT memiliki peran sebagai wadah pelayanan kebutuhan untuk memperoleh kenyamanan, kebersihan lingkungan, menjaga ketertiban dan keharmonisan bertetangga serta menjembatani kebutuhan masyarakat dengan program pembangunan Pemerintah Daerah. Pertumbuhan kota Jakarta menimbulkan berbagai benturan nilai-nilai sosial, sehingga memerlukan pengelolaan secara tepat. Kerusuhan sosial di Jakarta pada tanggal 13-15 Mei 1998 dapat dijadikan suatu pelajaran bagi masyarakat dan Pemerintah Jakarta. Hal tersebut menunjukkan terdapat suatu kesalahan mendasar dalam pembangunan selama ini dan perlu perbaikan secepatnya di bidang publik, guna memulihkan kembali kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah, termasuk kebijakan pembinaan pemerintah terhadap peran RT/RW. Strata masyarakat Jakarta yang menarik dijadikan contoh penelitian mengenai peran lembaga Rukun Tetangga adalah pemukiman sederhana di Pejaten Timur dan mewah di Pejaten Barat. Pada saat sekarang, kedua kelurahan tersebut telah mengalami pertumbuhan tingkat ekonomi sosial yang sangat berbeda. Kelurahan Pejaten Timur berkembang sebagai wilayah dengan pertumbuhan infrastruktur rendah daripada di Kelurahan Pejaten Barat. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka permasalahan dapat diformulasikan sebagai berikut. (1) Bagaimana karakteristik kelembagaan RT dilihat dari kondisi kesekretariatan, kondisi sumberdaya manusia dan kondisi wilayah pada pemukiman sederhana dan mewah di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan?, (2) Apakah terdapat perbedaan persepsi menurut tokoh dan warga masyarakat terhadap peran kinerja dan akuntablitas lembaga RT pada pemukiman sederhana dan mewah di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan?, (3) Apakah terdapat hubungan yang kuat antara faktor-faktor pendukung tugas pengurus RT terhadap tingkat kepuasan pelayanan lembaga RT berdasarkan persepsi tokoh dan warga masyarakat pada pemukiman sederhana dan mewah di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan? Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik lembaga RT dan upaya peningkatan peran kinerja dan akuntablitas lembaga RT dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan pembangunan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup mengkaji karakteristik kelembagaan RT, faktor-faktor pendukung kegiatan pengurus RT dalam upaya peningkatan peran kinerja dan akuntabilitas lembaga RT menurut tokoh dan warga di pemukiman sederhana Kelurahan Pejaten Timur dan pemukiman mewah Kelurahan Pejaten Barat Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Pengumpulan data, dilakukan melalui pengamatan secara langsung, penyebaran kuesioner dan wawancara. Penentuan jumlah contoh penelitian dengan cara dispropotionate purposive sampling untuk unsur yang mewakili pengurus Rukun Tetangga, tokoh, dan warga. Sampel yang diambil 100 orang, yang terdiri atas 10 ketua RT, 10 tokoh dan 30 warga yang berasal dari pemukiman sederhana dan pemukiman mewah. Analisis data kuantitatif dilakukan secara deskriptif sesuai dengan tipe dan jenis indikator. Analisis data statistik yang digunakan seperti Mann Whitney untuk menguji persepsi tokoh dan warga terhadap peran kinerja dan akuntabilitas lembaga RT, sedangkan korelasi Spearman Rank digunakan untuk menguji tingkat keeratan hubungan faktor-faktor pendukung dengan tingkat kepuasan tokoh maupun warga terhadap pelayanan umum lembaga RT. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : kelengkapan administrasi, data kependudukan dan kebersihan dan penataan ruangan telah disediakan oleh lembaga RT, namun kelengkapan kesekretariatan berupa papan informasi, organigram pengurus, papan agenda kegiatan, peta wilayah, meja dan kursi kerja, meja dan kursi tamu serta lemari arsip sebagian besar masih belum dimiliki oleh masing-masing lembaga RT pada semua pemukiman. Sumber daya manusia lembaga RT seperti kelengkapan pengurus lembaga RT di dua pemukiman sudah lengkap. Tingkat pendidikan pengurus RT sebagian besar di pemukiman sederhana adalah SLTA ke bawah dan sebaliknya di pemukiman mewah adalah perguruan tinggi. Demikian juga tingkat pengetahuan dan kemampuan ketua RT di pemukiman mewah lebih baik dari pada ketua RT di pemukiman sederhana. Mengenai sumber daya manusia, pada tingkat hubungan sosial kemasyarakatan ketua RT dengan warga, seperti tingkat penerimaan warga di pemukiman mewah, sebagian besar lebih baik daripada di pemukiman sederhana. Mengenai aktivitas sosial kemasyarakatan di pemukiman sederhana dan mewah, dikatakan sudah baik, tetapi yang mengatakan sangat lebih baik hanya di pemukiman mewah, sementara di pemukiman sederhana tidak ada. Koordinasi ke atas (RW, Dewan Kelurahan atau Dekel, aparat Kelurahan) dan ke bawah (masyarakat), sebagian besar RT di kedua pemukiman sudah baik, tetapi terdapat sebagian kecil RT di pemukiman mewah yang koordinasinya masih kurang. Kondisi wilayah meliputi kebersihan, keindahan, ketertiban dan keamanan dinilai sudah dikelola dengan baik oleh sebagian besar lembaga RT di dua pemukiman. Namun untuk kegiatan siskamling, ketersediaan pos ronda, penerangan jalan umum dan antisipasi penyebaran AIDS masih rendah di pemukiman sederhana, sedangkan menurut sebagian kecil lembaga RT di pemukiman mewah, kondisi lingkungan belum aman. Terdapat persepsi yang sama antara tokoh dan warga di pemukiman sederhana pada peran kinerja lembaga RT. Dilain pihak, di pemukiman mewah menunjukkan adanya perbedaan persepsi antara tokoh dan warga. Sementara untuk tingkat akuntabilitas lembaga RT, tidak terdapat perbedaan persepsi antara tokoh dan warga pada pemukiman sederhana dan mewah. Kerjasama antar pengurus merupakan faktor pendukung tugas lembaga RT menurut tokoh dan warga, sedangkan faktor pendukung lainnya menurut tokoh adalah keterlibatan aparat kelurahan/tokoh masyarakat dan faktor sarana prasarana menurut warga di pemukiman mewah. Namun di pemukiman sederhana tidak terdapat keterkaitan apapun antara semua faktor pendukung dengan tugas lembaga RT. Saran perbaikan karakteristik kelembagaan RT adalah dengan menyediakan kelengkapan kesekretariatan berupa papan informasi, organigram pengurus, papan agenda kegiatan, peta wilayah, meja dan kursi kerja, meja dan kursi tamu serta lemari arsip, mensyaratkan tingkat pendidikan minimal sarjana muda untuk ketua RT di pemukiman sederhana. Selain itu diperlukan perbaikan kondisi sebagian kecil wilayah RT di pemukiman sederhana yang masih rendah. Perbaikan Peran Kinerja dan Akuntabilitas Lembaga yang rendah di wilayah pemukiman mewah dapat dilakukan dengan meningkatkan aspek kerjasama antar pengurus dan koordinasi dengan tokoh, masyarakat dan aparat kelurahan maupun dengan Dewan Kelurahan dalam penyusunan perencanaan kegiatan tahunan di wilayahnya. Tokoh dan warga di RT pemukiman mewah beserta aparat kelurahan atau aparat Pemerintah Daerah dapat menyusun draft instrumen evaluasi peran kinerja dan akuntabilitas lembaga RT sebagai alat pertimbangan untuk menentukan kemampuan pengurus RT. Setiap lembaga RT di pemukiman sederhana dan mewah agar memberikan laporan neraca keuangan minimal tiga bulan sekali. Pemerintah kota dapat menggunakan perpaduan strategi pendekatan direktif (instruktif) dan pendekatan non-directif (partisipatif) pada pembangunan fisik dan non fisik di kelembagaan Sosial seperti pada RT di pemukiman sederhana dan non-directif (partisipatif) di pemukiman mewah. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159958 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 5EK05GSNH.pdf Restricted Access | 48.07 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.