Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159952
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSyah, Hamdani M.
dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorDiana, Tungga Buana
dc.date.accessioned2024-12-05T07:15:51Z
dc.date.available2024-12-05T07:15:51Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159952
dc.description.abstractTBN merupakan obyek wisata agro yang merupakan asset nasional dengan skala internasional. TBN merupakan taman display bunga pertama di Indonesia. Taman ini dilengkapi dengan berbagai koleksi tanaman berbunga yang terkenal dan unik dari seluruh dunia.. Berdasarkan tujuan awal dari pendirian TBN yaitu untuk mengembangkan florikultura dan membantu pemerintah dalam pengembangan agrowisata maka TBN bukan merupakan suatu usaha yang mengutamakan profit namun dalam pelaksanaannya TBN membutuhkan suatu konsep kapasitas untuk mengetahui minimal pengunjung dan pendapatan yang harus diterima dengan tujuan menutupi biaya-biaya operasionalnya. Selain itu TBN juga memerlukan suatu proses pengendalian biaya agar perusahaan dapat berjalan efektif dan efisien. Proses pengendalian biaya dapat membantu para manajer untuk memonitor perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap perusahaan, serta mendukung TBN untuk mencapai pendapatan tinggi. Berdasarkan tujuan awal dari pendirian TBN yaitu untuk mengembangkan florikultura dan membantu pemerintah dalam pengembangan agrowisata maka TBN bukan merupakan suatu usaha yang mengutamakan profit. Namun dalam pelaksanaannya TBN membutuhkan suatu konsep biaya dan kapasitas. Konsep biaya dibutuhkan unntuk mengetahui berapa besar biaya-biaya yang ada di TBN mempengaruhi pendapatan sehingga dapat diketahui biaya yang sangat berepengaruh terhadap pendapatan. Sedangkan konsep kapasitas dilakukan untuk mengetahui minimal pendapatan yang harus diterima dengan tujuan menutupi biaya-biaya operasionalnya. TBN juga memerlukan suatu proses pengendalian biaya agar perusahaan dapat berjalan efektif dan efisien. Proses pengendalian biaya dapat membantu para manajer untuk memonitor perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap perusahaan, serta mendukung TBN untuk mencapai pendapatan tinggi. Terkait dengan hal tersebut maka untuk memperoleh pendapatan yang tinggi TBN memerlukan adanya penentuan kapasitas pendapatan dan pengendalian biaya. Berdasarkan permasalahan ini tujuan penelitian adalah.: 1) Menganalisis biaya-biaya yang berpengaruh dalam peningkatan pendapatan TBN, 2) menentukan minimal kapasitas pengunjung dan pendapatan, 3) Menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat dilaksanakan untuk pengendalian biaya pemeliharaan di TBN. Ruang Lingkup penelitian ini dibatasi pada aspek finansial perusahaan. Data finansial bersumber dari laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan laporan tersebut dapat dianalisis model biaya yang terdapat pada Taman Bunga. Dari hasil analisis laporan keuangan dapat diketahui biaya yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pendapatan. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif yang diperoleh dari sumber internal maupun eksternal perusahaan. Data yang bersumber dari internal perusahaan diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung. Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap aktivitas di TBN dengan bimbingan karyawan yang ada. Sedangkan wawancara dilakukan langsung dengan pihak–pihak yang berwenang dan menjadi sumber dari pengumpulan data. Secara ringkas data yang dibutuhkan adalah: 1) gambaran umum TBN, 2) laporan keuangan, 3) jumlah pengunjung. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yang digunakan yaitu dengan mengidentifikasi biaya-biaya yang ada di perusahaan. Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini diolah secara manual maupun komputerisasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan alat analisis (1) metode kuadrat terkecil (least square) digunakan untuk mengetahui hubungan total pendapatan dengan faktor penyebab terjadinya biaya yang bersangkutan, (2) Titik Impas (Break Even point) digunakan untuk menentukan jumlah pengunjung dan pendapatan minimum yang harus dicapai TBN, (3) margin of Safety (MOS) memberikan petunjuk jumlah maksimum penurunan volume penjualan yang direncanakan, (4) degree of Operating Leverage (DOL) digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan manajemen memanfaatkan biaya tetap dalam suatu organisasi agar mencapai tingkat laba tertentu, (4) analisis times series yang digunakan untuk memprediksi jumlah pengunjung yang akan datang. Sumber pendapatan terbesar yang ada pada TBN terdiri dari pendapatan tiket masuk, pendapatan parkir dan pendapatan lain-lain yang terdiri dari penyewaan fasilitas acara, shooting dan fotografi komersil. Sedangkan biaya yang terdapat pada TBN dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu 1) biaya operasional, 2) biaya pemasaran, dan 3) biaya administrasi dan umum. Biaya operasional terdiri dari biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya operasional pemeliharaan, dan biaya lain-lain. Biaya pemasaran terdiri dari biaya promosi, pengadaan brosur, dan foto.Biaya administrasi dan umum terdiri dari dana sosial, biaya hiburan, perlengkapan kantor, konsumsi karyawan, dan lain-lain. Dari estimasi diperoleh hasil bahwa biaya operasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap total pendapatan sedangkan biaya pemasaran dan biaya administrasi umum tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan. Berdasarkan laporan laba rugi tahun 2004 diperoleh nilai BEP yang harus diperoleh TBN adalah sebesar Rp 411.100.000 per tahun. Hal ini berarti pendapatan minimum harus dicapai oleh TBN agar tidak mengalami kerugian adalah sebesar Rp 411.100.00. Nilai DOL untuk ketiga sumber pendapatan yaitu pendapatan tiket masuk, tiket parkir, dan penyewaan fasilitas sebesar 1.12. Berdasarkan data tahun 2004 diperoleh nilai maksimum penurunan target pendapatan yang harus diterima Taman Bunga Nusantara agar tidak mengalami kerugian adalah sebesar Rp 3.828.697.285 atau 90.13% Sedangkan pada peramalan diperoleh nilai konstanta a adalah 389.781, yang berarti bahwa dugaan jumlah pengunjung setiap tahunnya adalah 389.781 dan untuk nilai konstanta b adalah 19.384 yang berarti bahwa setiap penambahan satu pengunjung maka jumlah pendapatan akan bertambah Rp19.384 dan jumlah pengunjung untuk dua tahun kedepan pada tahun 2005 dan 2006 diperkirakan sebesar 488.378 orang untuk tahun 2005 dan 543.854 orang untuk tahun 2006 Peramalan terhadap jumlah pengunjung TBN dilakukan untuk memperkirakan besarnya jumlah pengunjung yang akan datang pada periode waktu tertentu yang akan datang selain itu untuk memprediksi prospek usaha TBN, Dari hasil analisis diperoleh nilai MAPE untuk peramalan jumlah pengunjung adalah 3 persen, hal ini berarti bahwa besarnya kesalahan peramalan yang dilakukan dari nilai sebenarnya cukup kecil. Berdasarkan data 2000-20004 biaya realisasi pemeliharaan lebih kecil dari biaya yang dianggarkan dan biaya standarnya kondisi tersebut cukup baik hal ini berarti TBN mampu menekan biaya operasional pemeliharaan. Dalam operasionalnya TBN sering melakukan pengontrolan secara rutin terhadap tanaman-tanaman dan melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman secara cepat dan tepat sehingga mampu menekan biaya pemeliharaan
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleAnalisis Kapasitas Pendapatan dan Pengendalian Biaya (Studi Kasus:Tbn)id
dc.subject.keywordAnalisis Kapasitas Pengunjung Tbnid
dc.subject.keywordAgrowisataid
dc.subject.keywordPerilaku Biayaid
dc.subject.keywordPengendalian Biayaid
dc.subject.keywordBepid
dc.subject.keywordMosid
dc.subject.keywordDolid
dc.subject.keywordAnalisis kapasitas pengunjung, TBN, agrowisata, perilaku biaya, pengendalian biaya.id
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R3105TBDA.pdf
  Restricted Access
39.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.