Perancangan Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard : Studi Kasus Pt Beringin Sejahtera Artha Makmur

Abstract

PT. Bringin Sejahtera Artamakmur (PT. BSAM) sebagai salah satu perusahaan bidang asuransi umum yang melayani nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia. Saat ini, diperkirakan PT. BSAM melayani sebesar 45 persen dari bisnis BRI untuk agunan kredit. Selain itu, masih cukup banyak kepentingan-kepentingan penutupan asuransi BRI yang dilakukan diluar broker PT. BSAM (selain permintaan nasabah). Dicabutnya ketentuan mengenai penutupan otomatis sebesar 30 persen kepada PT. BSAM menyulitkan kontrol bagi PT. BSAM karena adanya pengawasan dari Badan Audit DPBRI, sedangkan perusahaan rekanan asuransi yang lain tidak terdapat pengawasan sehingga perusahaan lain lebih bebas dalam melakukan penetrasi di BRI. Jika dilihat dari penutupan asuransi PT. BSAM, maka jumlah polis yang dimiliki cenderung meningkat selama tiga tahun terakhir, walaupun selama dua tahun sebelumnya mengalami penurunan. Kompetisi bisnis jasa asuransi yang semakin ketat di lingkungan BRI, membuat PT. BSAM perlu menyiapkan diri dan memperbaiki kinerja manajemen di berbagai bidang. Untuk mengembangkan kinerja perusahaan dalam berbagai parameter perlu dikenali dan diidentifikasi berbagai masalah dalam perumusan parameter kinerja dan ukuran-ukurannya. Identifikasi permasalahan secara jelas akan menghasilkan suatu rumusan permasalahan sebagai berikut (a) Bagaimana strategi bisnis perusahaan dipahami dan diterjemahkan dalam sistem penilaian kinerja perusahaan?; (b) Apa saja Key Performance Indicator (KPI) dan Scorecard sebagai ukuran kinerja yang tepat dalam mendorong kinerja perusahaan keseluruhan? dan (c) Bagaimana rumusan sistem penilaian kinerja yang efektif yang dapat memotivasi pencapaian tujuan stratejik perusahaan? Adapun tujuan penelitian ini adalah (a) Mengkaji sistem penilaian kinerja yang telah dilakukan oleh PT. BSAM untuk mendukung strategi bisnis perusahaan; (b) Merumuskan Key Performance Indicator (KPI) dalam Peta Strategi (Strategy Map) perusahaan sebagai Scorecard yang efektif dalam mendorong pencapaian kinerja perusahaan keseluruhan; dan (c) Merekomendasikan sistem penilaian kinerja perusahaan yang efektif sebagai bagian dari rumusan manajemen stratejik perusahaan. Ruang lingkup dari penelitan ini mencakup permasalahan aspek sistem penilaian kinerja pada PT. BSAM dan terbatas pada tahap pemberian alternatif pemecahan masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sehingga memperoleh gambaran kinerja PT. BSAM. Data yang dikumpulkan berupa data laporan keuangan, rasio-rasio keuangan, data penjualan, data keluhan pelanggan, survey pelanggan data produksi, data turnover, survey kepuasan karyawan, sejarah dan perkembangan perusahaan, kondisi perusahaan saat ini, kebijakan manajemen dan sistem penilaian kinerja perusahaan saat ini, serta struktur organisasi. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi, wawancara dengan bagian-bagian fungsi manajerial dan operasi serta kuesioner kepada pihak internal PT. BSAM. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive stratified sampling melalui pendekatan langsung kepada pihak internal perusahaan atas dasar sukarela. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dan studi geladikarya di PT. BSAM sebelumnya. Analisis data internal perusahaan diolah dengan tahapan (1) Menerjemahkan Visi, Misi dan Bisnis Strategi Perusahaan: Perumusan Peta Strategi dan (2) Menerjemahkan Analisis Kompetensi: Identifikasi Parameter Pengukuran Kinerja. Analisis kuantitatif dilakukan dengan merumuskan data internal dan eksternal perusahaan, faktor-faktor penting pada aspek pengukuran kinerja yang mengacu pada kompetensi inti dari perusahaan. Pengolahan data ini dilakukan dengan teknik Paired Comparison (Kinnear dan Taylor, 1991) menjadi rumusan sistem penilaian kinerja menggunakan Balance Scorecard. Pembobotan dilakukan oleh pihak top manajemen atau masyarakat yang dianggap sebagai pakar dengan memberikan persepsi masing-masing terhadap seluruh aspek penilaian melalui kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sistem penilaian kinerja yang dilakukan pada saat ini pada PT. BSAM masih berdasarkan analisis hanya kinerja keuangan tanpa melihat atau memperhatikan aspek-aspek lain yang mendukung terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil Focus Group Discussion dalam penentuan Key Performance Indicator (KPI) terhadap PT. BSAM sehingga diperoleh KPI untuk masing-masing perspektif yaitu KPI untuk perspektif Keuangan adalah RBC, Likuiditas, Deposito Wajib/Cadangan Teknis, Cadangan Teknis + Modal Sendiri/Pendapatan, Perubahan Pendapatan Premi Bruto, Premi Retensi Sendiri/Modal Sendiri, Beban Klaim Neto/Premi Netto dan Laba (rugi) Sebelum pajak/rata-rata modal sendiri. Adapun KPI untuk perspektif pelanggan adalah Kepuasan Pelanggan, Jumlah Keluhan/Complaint, Jumlah Pelanggan Baru dan Jumlah Pelanggan Yang Hilang. KPI yang terbentuk berdasasrkan hasil FGD untuk perspektif bisnis internal adalah Kecepatan Pelayanan Klaim, Kecepatan dalam Penutupan Asuransi (Akseptasi), Efisiensi Biaya, Besarnya Kapasitas Asuransi dan Akses dan Jaringan yang luas, sedangkan KPI yang terbentuk untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah Kepuasan Karyawan, Performance Appraisal, Kompetensi, Motiasi dan Loyalitas. Adapun sistem penilaian kinerja perusahaan yang efektif sebagai bagian dari rumusan manajamen stratejik perusahaan dalam rangka meningkatkan daya saing dengan perusahaan lainnya dengan menggunakan Balance Scorecard yang menilai kinerja perusahaan tidak hanya dari sisi keuangan saja akan tetapi dari sisi lainnya yaitu dari sisi pelanggan, proses bisnis internal dan sisi pertumbuhan dan pembelajaran.