Kajian Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi Dki Jakarta

Abstract

Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang tajam, terutama di bidang ekonomi serta tidak ada lagi batas-batas negara, membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan. Sebagai konsekuensi globalisasi, setiap negara perlu menyesuaikan diri dengan perubahan keadaan tersebut. Pemerintah perlu mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas, perlu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya, dan berbagai bidang lainnya.Guna menyamakan persepsi tentang arah dan kebijakan umum pembangunan tersebut, perlu diketengahkan visi dan misi Pemerintah Propinsi DKI Jakaria. Dengan makin memahami visi dan misi ini, diharapkan akan terbangun komitmen yang kuat dari pemerintah maupun warga Jakarta untuk bersama membangun kotanya. Dalam penjabaran tugas pokok dan fungsi yang telah tertuang dalam Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 60 tahun 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, fungsi manajerial pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta mempunyai tugas merumuskan kebijakan dan menetapkan kebijaksanaan teknis dibidang kepegawaian yang menjadi tanggang jawabnya, sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah. Setiap jenjang pimpinan telah diuraikan tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan organisasi, sehingga tidak terjadi kepincangan dalam tubuh organisasi. Mengacu pada tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, dan sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat. Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dituntut untuk memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas, unggul dan produktif dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian daerah. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan latihan, pengalaman juga masa kerja pegawai akan melahirkan sumberdaya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Untuk itu keberhasilan administrasi kepegawaian daerah memerlukan sumberdaya manusia yang berkualitas, produktif, terampil, profesional, mampu bekerjasama, berinisiatif, berkomunikasi dan menguasai IPTEK. Dengan adanya permasalahan yang dihadapi, maka penelitian ini difokuskan untuk menggali pengaruh antara kepemimpinan dengan produktivitas kerja pegawai, pengaruh antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja pegawai dan pengaruh antara kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan produktivitas kerja pegawai. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, 2. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, 3. Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei jenis korelasional dan berusaha menemukan suatu model pengaruh dari tiga variabel penelitian, yakni variabel bebas terdiri dari kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai serta variabel terikat produktivitas kerja pegawai. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Variabel penelitian, sumber data dan teknik pengukuran data serta instrumen dan cara penyusunannya, teknik penyebaran kuiseoner dengan menggunakan metode Disproporsional Strata Random Sampling terhadap 71 responden, wawancara dan studi pustaka. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Kepemimpinan (X1) mencakup (1) aspek yang berorientasi pada tugas meliputi pengawasan pada bawahan, tugas harus dapat dilaksanakan, memberi petunjuk pada bawahan, menekankan pelaksanaan tugas dan pembinaan, mengutamakan hasil daripada proses. (2) aspek yang berorientasi pada bawahan meliputi melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, memotivasi bawahan, penuh kekeluargaan dan hubungan kerjasama, (3) aspek yang berorientasi pada kematangan bawahan meliputi tanggung jawah, kemampuan, aktif, dan pengalaman, II. Motivasi Kerja (X2) mencakup (1) aspek dorongan meliputi dorongan bekeja keras, dorongan untuk sukses, dan dorongan menyatu dengan tugas, (2) aspek usaha meliputi berusaha mencapai tujuan, berusaha mencapai keunggulan kerja, berusaha mendapatkan umpan balik, dan berusaha meningkatkan keterampilan, (3) aspek kesediaan meliputi kesediaan menerima tugas, kesediaan mengambil resiko, kesediaan untuk disiplin, dan kesediaan besusah payah mencapai hasil kerja yang baik, III. Produktivitas Kerja pegawai (Y) terkait dengan X1 dan X2 mencakup (1) efektivitas (hasil guna) meliputi pengetahuan tentang tugas, jumlah pekerjaan, dan kualitas pekerja. (2) efisiensi (daya guna) meliputi tanggung jawab tingkat kehadiran, dan waktu penyelesaian pekerjaan. Populasi responden penelitian adalah semua pegawai pada Badan kepegawaian Daerah Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, baik yang menduduki jabatan struktural maupun non struktural, yaitu sebanyak 246 orang dengan jumlah sampel pegawai sebanyak 71 responden. Dalam penelitian ini teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi Rank Spearman bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya hubungan yang erat serta perbedaan pendapat antara faktor-faktet kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai dengan mengukur seberapa besar derajat keeratan antara variabel yang diamati, tahap kedua adalah dengan analisis varian (Anova), untuk mengetahui apakah terdapat persamaan atau perbedaan pandangan responden terhadap variabel kepemimpinan, motivasi kerja, gabungan variabel kepemimpinan dan motivasi kerja serta produktivitas kerja pegawai Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman berdasarkan seluruh responden di peroleh hasil bahwa terdapat hubungan antara variabel kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai dengan tingkat korelasi yang cukup tinggi, dan terdapat juga hubungan antara variabel motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai dengan tingkat ....dst.