Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15987
Title: Studi Habitat dan Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles, 1821) di Kawasan Lindung HPHTI PT. Riau Andalan Pulp And Paper
Authors: Supartono, Toto
Issue Date: 2001
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Monyet ekor panjang (Macaca fascicular;s) mentpakan salah satn jenis primata yang sering dimanfaatkan untuk berbagaj tujuan di bidang kedokteran seperti penyakit AIDS dan penyakit jantung. Alasan yang mendasari digtlIlHkannya ll10nyet ekor panjang untuk berbagai peneiitian di bidang kedokteran l<arena sifat-sifat al1atomis dan morfologisnya mendekati man usia. Perubahan habitat yang drastis seperti penebangan llntllk perladangan berpindah mallpun eksplaitasi Imtan, tidak akan dapat menunjang perkembangbiakan monyet secara optimum. Selain berkurangnya jumlah pollan, temtama pohan pakan, terpisahnya antara tajuk pohon satu dengan yang lailUlya akan menghambat kecepatan dan jarak perjalanan monyet dalam mencan makanan. Oleh sebab itll, kemsakan habitat dapat menunmkan populasi (Bismark, 1984). Untuk tetap menjamin kelestarian keanekaragaman hayati di dalanulya termasuk monyet ekor panjang yang berada di kawasan hutan produksi, maka Pemerintah diantaranya melalui Surat Keplltusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 3751Kpts-IlI1998 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Pelestarian Plasma NUtfall (KPPN) di Hutan Produksi, menghamskan kepada setiap pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) atau Hak Pengusallaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) untuk menunjuk sebagian areal kerjanya sebagai KPPN dengan lnas minimum 300 hektar dan luas maksimum 500 hektar. Selain itu, tidak boleh melakukan kegiatan eksploitasi di sepanjang kiri kanan sungai (sempadan sungai) dan kawasan sekitar mata air. Hal ini sesuai dengan Surat Keplltnsan Presiden Repllblik Indonesia No. 32 Tahun 1990 ten tang Pengelolaan Kawasan Lindung. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi habitat, potensi biomassa pakan basall, ukuran populasi, strukrur umur, seks rasio dan pola aktivitas monyet ekor panjang serla hubungan antara kepadatan populasi monyet ekor panjang dengan kondisi habitatnya. Penelitian ini dilaknkan di Kawasan Lindung HPHTI PT. RAPP Sektor Baserah, tepatnya di sempadan Sungai Onangan, dari bulan Februari hingga April 2000. Hasil penelitian menunjukan bahwa monyet ekor panjang hanya ditemukan di sempadan Sungai Onangan dan kebun karel. Kebun karet ini merupaksUl kebun milik masyarakat Desa Gunung melintang yang letaknya berdekatan dengan areal keIja milik HPHTI PT RAPP Sektor Baserall. Kondisi sempacian Sungai Otlangan merupakan areal yang di dalal11nya terciapat bekas tebangan liar. lumlah jenis yang dijumpai sebanyak 51 jenis. Kerapatan pollon berdasarkan tingkat pertumbuhannya adalah sebagai berikut sel11ai 55.277.78 ind/ha. pancang 8.844,44 ind/ha, tiang 477.78 ind/ha dan pohon 127,78 indlha. Jenis-jenis pohon dominan antara lain S)':ygiul11 sp., .<Jlseodaphne sp., Nephelium mu/abi/e, Dialiwn indum dan Dille17ia sp. Keanekaragaman jenis tumbuhan pada vegetasi iii tingkat semai (H'=2,39), pancang (H'=2,52), tiang (H'=2,86) dan pohon (H'=2,76); sedangkan kondisi kebun karel merupakan tegakan karel tua dan letaknya dekat dengan pemukiman penduduk. Jumlah jenis yang dijumpai sebanyak 58 jenis, Kerapatan pohon berdasarkan tingkat pertumbuhannya adalah sebagai berikut semai 61.562,50 ind/ha, pancang 4.625,00ind/ha, tiang 306,25 indllia dan pohon 287,50 indlha. Jenis-jenis pohan dominan antara lain f-Ievea brasiliensis, J...)'yzygium sp., Ficus benjamina, Baccaurea hrevipes dan Alse(Klaphne macrocarpa. Keanekaragaman jenis tumbuhan pada vegetasi tingkat semai (H"=2,13), pancang (H'=3,33), tiang (H'=74) dan pohon (H'= j ,76). Potensi biamassa basah pakan monyet ekor panjang yang terdapat di sempadan Sungai Onangan sebanyak 35.689 kg, sedangkan di kebun karet sebanyak 1.278.409 kg. Berdasarkan bagian yang dimakaIUlya, sempadan Sungai Onangan sebagian besar adalah penghasil daun (71,40%), sedangkan kebun karet sebagian besar adalah penghasil buah (60,63%). Di sempadan Sungai Onangan, pohan yang disukai oleh monyet ekor panjang sebagai tempat tidur adalah pohon yang tinggi, terbuka dan berada di pinggir sungai, hal ini berkaitan untuk memudahkan dalam mendeteksi adanya predator. Di kebun karet, pohon yang disukai sebagai tempat tidur adalah pohan karer yang berada di pinggir sungai. Penduduk setempat menggunakan sungai terse but sebagai tempat mandi dan lokasinya berdekatan dengan pemukimall penduduk. Pada selang kepercayaan 95%, ukuran populasi monyet ekor panjaIlg yang berada di sempadan Sungai Onangan berkisar an tara 18 sampai 22 ekor (rata-rata 20 ekor), dengan kerapatan 3,3 ekor/ha. Di kebun karet, ukuran populasi monyet ekor panjang pada selang kepercayaan yang sama, berkisar antara 45 sampai 53 ekor (rata-rata 49 ekor), dengan kerapatan 0,8 ekor/ha. Kompasisi umur monyet ekor panjaIlg berdasarkan ciri kualitatif di sempadan Sungai OnaIlgan terdiri atas 14,29% bayi, 19,04% anak, 14,29% muda dan 52,38% dewasa. Seks rasio kelas umur muda adalah 1:2,00 dan dewasa adalah I: 1,75. Seks rasio populasi reproduktif adalah I: 1,80. Laju natalitas kasar sebesar 0,22. Peluang hidup kelas umur bayi sebesar 1,00 anak 0,50 dan muda 1,00. Di kebun karet komposisi umUf terdiri atas 10,20% bayi, 22,45% anak, 26,53% muda dan 40,82% dewasa. Seks rasia kelas umur muda adalah 1: 1,60 dan dewasa 1: 1,86. Seks rasio populasi reproduktif adalah I: 1,75. Laju natalitas kasar sebesar 0,14. Peluang hidup kelas umur bayi sebesar 1,33, anak 0,75 dan muda 0,33. Secara umum, pada pagi hari monyet ekor panjang meninggalkan pohon tempat tidur ul1(uk mencari makan dan kembali lagi pada sore hari. Di sempadan Sungai Onangan meninggalkan pohon tempat tidur sekitar puklil 06.10 dan kembali lagi sekitar pukul 17.45, sedangkan di kebun karet meninggalkan po han tempat tidur sekitar puklil 06.20 dan kembali lagi sekitar 16.45. Alokasi waktu yang digunakan oleh monyet ekor panjang di sempadan Sungai Onangan untuk berpindah sebesar 4,85%, istirahat sebesar 77,62%, makan sebesar 8,28% dan aktivitas sosial sebesar 9,24%. Berbeda dengan alokasi waktll ll10nyet ekor panjang di kebun karet, untuk berpindah sebesar 41,07%, istirahat sebesar 43,22%, makan sebesar 9,74% dan aktivitas sosial sebesar 5,97%. iv Habitat monyet ekor panjang di keblln karet memiliki potensi pakan lebih banyak dan areal lebih luas serta gangguall lebih sedikit di bandillgkan dengan sempadan SUllgai Onangan, maka cendel1Ing lllellliliki lIkuran populasi monyet ekor panjang lebih besar dibandingkan dengan ukuran populasi 11lonyet ekor panjang di sempadan Sungai 0I1angan tersebut. Total pakan yang dikonsumsi oleh lllonyet ekor panjang yang berada di sempadan Sungai 0I1angan pada ukuran populasi saat dilakukan penelitian adalah sekitar 2,18 kg/hari, sedangkan di kebun karet sekitnr 5,16 kg/hari. < v
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15987
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E01TSU.pdf
  Restricted Access
full text3.44 MBAdobe PDFView/Open
E01TSU_abstract.pdf
  Restricted Access
abstract593.71 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.