Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159868
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGumbira-Said,E-
dc.contributor.advisorKirbrandiko-
dc.contributor.authorSyahroni,Muhammad-
dc.date.accessioned2024-12-05T06:55:33Z-
dc.date.available2024-12-05T06:55:33Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159868-
dc.description.abstractPerubahan pola pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik secara legal di wujudkan dengan lahirnya undang-undang No.22 tahun 1999 dan No. 25 tahun 1999. Hal tersebut memberikan konsekwensi kewenangan kepada Pemerintah daerah, bukan hanya terbatas pada merencanakan dan melaksanakan pembangunan namun lebih dari itu untuk mengembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengelola sumber daya yang ada di daerah. Pembangunan agribisnis memiliki keterkaitan yang erat dengan pembangunan daerah. Agribisnis telah dan akan terus menjadi andalan dalam pembangunan perekonomian daerah, hal ini disebabkan karena sampai saat ini hampir seluruh ekonomi daerah di Indonesia berbasiskan pada sistem agribisnis, baik dikaji dari pembentukan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) maupun penyerapan tenaga kerja. Kabupaten Dompu merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang menjadikan sektor agribisnis sebagai sandaran hidup. Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat keterlibatan penduduk pada sektor pertanian dimana 70 persen dari 145.300 tenaga kerja bekerja pada sektor pertanian, dan pada Tahun 2003 sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap PDRB yang terbesar dari seluruh lapangan usaha di Kabupaten Dompu yaitu sebesar 49,18 persen atas dasar harga berlaku dan 45,76 persen atas dasar harga konstan. Hal ini menjadikan sektor pertanian sebagai bagian pembangunan daerah yang berfungsi sebagai sektor andalan. Oleh karena itu perlu pembangunan pertanian/agribisnis yang terencana, sistematis, dan komprehensif demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan penentuan komoditas unggulan yang berorientasi pasar. Oleh karena itu perlu analisa yang secara mendalam tentang jenis-jenis komoditas unggulan agribisnis dan strategi pengembangannya di Kabupaten Dompu. Permasalahan pengembangan komoditas unggulan agribisnis di Kabupaten Dompu dapat dirumuskan sebagai berikut (1) Subsektor agribisnis apa saja yang menjadi basis dan prioritas yang direncanakan untuk di kembangkan (2) Berdasarkan subsektor agribisnis tersebut, komoditas apa yang menjadi unggulan dan bagaimana alternatif pengembangannya berdasarkan prioritas sasaran (3) Faktor-faktor lingkungan intemal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal...dst
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Strategiid
dc.titleAnalisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis Di Kab.Dompu Propinsi Nusa Tenggara Baratid
dc.subject.keywordKomoditas Unggulanid
dc.subject.keywordAnalisis Strategiid
dc.subject.keywordDeskriptifid
dc.subject.keywordData Primer Sekunderid
dc.subject.keywordAnalisis Lqid
dc.subject.keywordAnalisis Mpeid
dc.subject.keywordAnalisis Ifeid
dc.subject.keywordAnalisis Efe Swotid
dc.subject.keywordQspmid
dc.subject.keywordKab.Dompuid
dc.subject.keywordKomoditas Unggulan, Analisis Strategi, Deskriptif, Data Primer dan Sekunder, Analisis LQ, analisis MPE, analisis IFE, analisis EFE, SWOT, QSPM, Kabupaten Dompuid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R3005MUS.pdf
  Restricted Access
95.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.