Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159866| Title: | Strategi Pengembangan Benih Padi Bersertifikat Pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur Ntb |
| Authors: | Sanim Bunasor Kirbrandoko Mustain,Ll |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Beras merupakan kebutuhan pokok dan hampir 95 persen masyarakat Indonesia sangat bergantung terhadap bahan makanan pokok tersebut. Apabila terjadi kekurangan pangan akan menimbulkan kerawanan terhadap stabilitas negara. Selain itu, bobot beras dalam perhitungan indeks harga konsumen untuk mengukur inflasi cukup besar sebagai contoh tahun 1988/1989 mencapai 11 persen. Pada masa-masa mendatang, tantangan terhadap ketahanan pangan (beras) semakin berat karena adanya peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun sebesar 1,49 persen/tahun dan semakin sempitnya lahan pertanian yang disebabkan oleh adanya alih fungsi ke sektor lain. Salah satu cara untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan melaksanakan program intensifikasi yaitu melalui pelaksanaan Sapta Usaha Tani yang terdiri dari: (1) penggunaan benih unggul, (2) pengairan yang teratur, (3) cara bercocok tanam sesuai anjuran, (4) melakukan pemupukan (organik dan anorganik) sesuai rekomendasi setempat (specific locality), (5) pengendalian hama dan penyakit, (6) melaksanakan panen dan pasca panen dengan baik, serta (7) pemasaran hasil (Saleh, 1999). Penggunaan benih bersertifikat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas padi. Oleh sebab itu, ketersediaan benih unggul bersertifikat bagi petani dalam melakukan kegiatan usaha tani merupakan syarat mutlak dalam peningkatan hasil dan kualitas produksi. Penggunaan benih unggul bersertifikat akan memperoleh beberapa keuntungan antara lain dapat meningkatkan produksi per satuan luas dan per satuan waktu, di samping dapat meningkatkan mutu hasil yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani beserta keluarganya. Mengingat berbagai keuntungan tersebut, maka benih unggul padi bersertifikat diharapkan dapat digunakan oleh petani secara keseluruhan. Oleh karenanya, ketersediaan benih harus memenuhi 6 (enam) prinsip tepat tepat varietas, tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu, tepat lokasi dan tepat harga. Untuk tersedianya benih unggul bersertifikat, peranan Balai Benih Utama (BBU) dalam rangka memproduksi benih padi cukup potensial. Apabila dibandingkan antara produksi benih dan kebutuhan riil benih padi, maka terjadi kekurangan benih padi sebesar 1.232.592 ton per tahun yang selama ini didatangkan dari daerah lain (Saleh, 1997). Artinya kondisi perbenihan padi di Kabupaten Lombok Timur termasuk institusi perbenihan dinas belum menunjukkan pengembangan yang optimal karena belum mampu menyuplai sendiri kebutuhan benih padi bagi para petani. Memperhatikan adanya kondisi perbenihan seperti ini, berarti terdapat pangsa pasar benih padi bersertifikat yang cukup potensial, padahal pada sisi lain BBU memiliki sumberdaya yang cukup. memadai. Bertitik tolak dari beberapa hal tersebut di atas, maka areal penangkaran Balai Benih Utama (BBU) dirasa perlu untuk dikembangkan. Oleh karenanya...dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159866 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| R2705LLM.pdf Restricted Access | 71.19 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.