Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159791
Title: Analisis Portofolio Komoditas Perkebunan Pt. Pp London Sumatera Indonesia Tbk
Authors: Gumbira-Said, E
Saptono, Imam Teguh
Pramutri, Anissa Ayu
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor usaha yang menjadi andalan dalam memberikan devisa negara. Sektor perkebunan sebagai salah satu sektor yang menjadi andalan ternyata mampu kontribusi ekspor bersih sebesar 2,91 milliar dollar AS. Berdasarkan pengusahaannya perkebunan terbagi menjadi perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Selanjutnya, perkebunan besar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu PT Perkebunan Nusantara, perkebunan besar swasta nasional dan perkebunan besar swasta asing sedangkan sisanya adalah perkebunan rakyat. PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk termasuk kedalam jenis perkebunan besar swasta nasional yang mengelola dan mengembangkan komoditas kelapa sawit, karet, kakao, kopi, dan teh. Perusahaan yang memiliki lebih dari satu bidang usaha atau komoditas, membuat portofolio yang berkaitan dengan komoditas tersebut adalah penting. Pada akhimya strategi portofolio komoditas akan memberikan masukan kepada perusahaan mengenai komoditas perkebunan, sehingga penanganan masing-masing komoditas oleh pihak perusahaan dapat dilakukan secara tepat dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Menganalisa posisi komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan dalam matriks portofolio menggunakan matriks General Electric saat ini dan masa yang akan datang; 2). Menetapkan kapabilitas perusahaan yang memiliki gap yang terbesar serta aktifitas-aktifitas apa yang perlu dilakukan untuk memperkecil gap tersebut, serta 3). Memberikan implikasi strategi yang dapat dilakukan sesuai dengan kekuatan bisnis dan daya tarik industri, serta posisi masing-masing komoditas. Lebih lanjut lagi, penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk yang berlokasi di Jakarta, dengan menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Data yang diperoleh berasal dari wawancara kepada pakar menggunakan kuesioner, serta studi pustaka. Kemudian, data tersebut diolah menggunakan :1). Analisis General Electric dengan mengkaji posisi bisnis saat ini dan masa datang serta indikator kontribusi tenaga kerja, luas lahan, volume dan total penjualan masing-masing komoditas; 2). Analisis Markowitz; dan 3). Melakukan analisis gap indikator kapabilitas antara indikator masa datang dengan saat ini. Berdasarkan analisis General Electric diperoleh gambaran posisi komoditas untuk saat ini yaitu komoditas kelapa sawit, karet, dan kopi berada pada posisi "selektif sedangkan komoditas kakao, dan teh berada pada posisi "panen/divestasi". Sedangkan harapan untuk di masa datang adalah, posisi kelapa sawit berada pada kuadaran "investasi dan pertumbuhan kemudian komoditas karet, teh dan kopi walaupun mengalami peningkatan tetapi tetap berada pada posisi selektif Begitupula dengan komoditas kakao yang tetap berada pada posisi "panen/divestasi dengan kecenderungan ke arah posisi selektif Kemudian dikaji dengan menggunakan indikator tenaga kerja, luas lahan. volume dan total penjualan diperoleh hasil sebagai berikut: 1). Kontribusi tenaga kerja terbesar diperoleh dari kelapa sawit sebesar 75 persen, disusul karet (10 persen), kakao (7 persen), kopi (4.5 persen), dan teh (3,5 persen), 2). Kontribusi luas lahan terbesar diberikan oleh kelapa sawit sebesar 76,152 persen, disusul karet (18,255 persen), kakao (4.114 persen), kopi (0,917 persen), dan teh (0,563 persen), 3). Kontribusi total penjualan terbesar diberikan oleh kelapa sawit sebesar 79,46 persen. disusul karet (13,62 persen), kakao (5,69 persen), kopi (0,65 persen), dan teh (0,58 persen), dan 3). Kontribusi volume penjualan terbesar dibenikan oleh kelapa sawit sebesar 93,43 persen, disusul karet (4,70 persen), kakao (1,33 persen), kopi (0,29 persen), dan teh (0,24 persen). Berdasarkan analisis Markowitz, diperoleh kombinasi portofolio komoditas yang dapat diinvestasikan oleh perusahaan yaitu kelapa sawit sebesar 6,441 persen, karet 7,278 persen, kakao 46,114 persen, kopi nol persen dan teh sebesar 40,166 persen. Dengan mengaplikasikan kombinasi-kombinasi diatas, maka diharapkan perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian sebesar 27,5 persen dari sebelumnya dengan tingkat resiko yang harus dihadapi perusahaan sebesar 12,3 perseri. Lebih lanjut, terkait dengan pemetaan posisi bisnis di masa mendatang, perusahaan harus berusaha untuk memperbaiki posisi bisnis komoditas tersebut. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kapabilitas atau kekuatan bisnis perusahaan yang paling berpengaruh dengan melihat gap yang terbesar. Adapun kapabilitas atau kekuatan bisnis merupakan indikator yang sepenuhnya dapat dikontrol oleh perusahaan. Dengan demikian, lebih mudah bagi perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan dibandingkan dengan daya tarik industri yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Oleh karena itu, aktifitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah: 1) Mengembangkan produk turunan, meningkatkan kualitas CPO, dan kapasitas/produktifitas pabrik pada komoditas kelapa sawit, 2). Meningkatkan kapasitas /produktifitas pabrik, efektifitas atau kemampuan distribusi penjualan serta kemampuan pendanaan usaha/financial resources perusahaan pada komoditas karet; 3). Meningkatkan kualitas biji kakao, meningkatkan jumlah tenaga kerja perkebunan, serta meningkatkan kemampuan pendanaan usaha/financial resources pada komoditas kakao; 4). Peningkatan kualitas komoditas, pendanaan usaha, dan reputasi perusahaan pada komoditas kopi, dan 5). Efisiensi biaya produksi/unit, kualitas komoditas, serta kapasitas/produktifitas pabrik pada komoditas teh Berdasarkan hasil analisis diatas, diperoleh implikasi strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk setiap komoditas, sebagai berikut 1). Kelapa sawit, strategi yang dilakukan melalui strategi pertumbuhan konsentrik dengan peningkatan investasi, membuka lahan baru tertutama di Kawasan Timur Indonesia, melihat peluang untuk melakukan joint venture dengan perusahaan lain, mengembangkan program inti plasma dengan petani sekitar kebun, mengembangkan riset untuk menghasilkan benih yang berkualitas, serta memanfaatkan peluang untuk mengembangkan produk turunan CPO yaitu minyak sawit cair atau Refined, Bleanched, and Deodorized (RBD) Olein dan minyak sawit padat atau Refined, Bleanched, and Deodorized (RBD) Stearin 2). Karet, strategi yang dilakukan melalui strategi pertumbuhan selektif dengan melakukan spesialisasi dan investasi secara selektif dengan melakukan spesialisasi yang terfokus pada permintaan jenis karet tertentu, melakukan peremajaan tanaman karet berusia tua di seluruh perkebunan karet, melakukan pemeliharaan pabrik karet remah dan lembaran milk perusahaan, efisiensi pengelolaan pada semua tingkatan kualitas, serla melihat peluang untuk melakukan join venture; 3). Kakao, strategi yang dilakukan melalui restrukturisasi dengan melakukan rekruitmen tenaga kerja perkebunan, efisiensi dalam pengelolaan kebun dan meningkatkan produktifitas lahan, melakukan riset untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas tinggi, melakukan pemeliharaan dan peremajaari pabrik pengolahan kakao di Jawa Timur, dan meningkatkan daya saing dengan meningkatkan kualitas yang dihasilkan 4). Kopi, strategi yang dilakukan melalui strategi stabilitas dengan melakukan efisiensi dalam penanaman dan pengolahan bij kopi, meningkatkan standar kualitas yang dihasilkan dan citra komoditas, meningkatkan daya saing dan menjaga kualitas komoditas, serta mengurangi atau tidak melakukan investasi lebih, dan 5). Teh, strategi yang dilakukan melalui strategi custodial dengan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan komoditas dan meningkatkan produktifitas lahan, meningkatkan daya saing dan menjaga kualitas komoditas yang dihasilkan, melakukan peremajaan maupun pemeliharaan pabrik pengolahan teh, meningkatkan kualitas dan citra komoditas, serta mencari peluang untuk memasarkan komoditas lebih besar untuk meningkatkan nilai penjualan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159791
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R26AYPR.pdf
  Restricted Access
68.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.