Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159780Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Sanim, Bunasor | - |
| dc.contributor.advisor | Fahmi, Idqan | - |
| dc.contributor.author | Suswono | - |
| dc.date.accessioned | 2024-12-05T06:36:01Z | - |
| dc.date.available | 2024-12-05T06:36:01Z | - |
| dc.date.issued | 2004 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159780 | - |
| dc.description.abstract | Pengelolaan hutan berbasis masyarakat terus bergulir sebagai salah satu alternatif sistem pengelolaan hutan yang dapat meminimalkan konflik yang terjadi dan diharapkan dapat lebih menjamin kelestarian hutan. Perum Perhutani sebagai salah satu agen pembangunan kehutanan mencoba mempelopori pengusahaan hutan yang berbasiskan masyarakat hutan. Program Perum Perhutani ini dikenal dengan nama Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Munculnya paradigma pengelolaan hutan berbasis masyarakat (Community Based Forest Management/CBFM) diharapkan dapat berkelanjutan. dan memberikan peluang kepada stakeholders untuk memperoleh akses dalam pemanfaatan hutan serta dapat secara langsung menikmati manfaat hutan bagi kehidupan mereka. Namun demikian, sampai saat ini masih terjadi perbedaan tingkat kepuasan tentang konsep Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) itu sendiri disebabkan kurangnya komunikasi dan evaluasi. Melihat hal tersebut di atas, komunikasi yang berempati dengan stakeholders dan Penilaian atas Program PHBM Perum Perhutani ini mutlak diperlukan, karena Program PHBM Perum Perhutani ini telah dikeluarkan sejak akhir tahun 2000, sesuai dengan SK Direksi Perum Pehutani No. 1061/Kpts/Dir/2000, tanggal 21 November 2000 yang kemudian diperbarui dengan SK No. 136/Kpts/Dir/2001, tanggal 29 Maret 2001. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan stakeholders atas Program PHBM Perum Perhutani, mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap stakeholders terhadap Program PHBM Perum Perhutani, menilai dan mengevaluasi hasil untuk melihat kemajuan pelaksanaan Program PHBM Perum Perhutani, serta merumuskan atau merekomendasikan alternatif strategi pengembangan program PHBM Perum Perhutani yang sesuai dengan aspirasi stakeholders. Penelitian dilakukan di wilayah Perum Perhutani KPH Kuningan pada bulan April dan Mei 2004. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode kuesioner (angket) dan wawancara. Kuesioner berisi kumpulan daftar pertanyaan yang digunakan untuk menilai tingkat kepuasaan responden terhadap program PHBM. Penilaian stakeholders ditinjau dari persentase tingkat kepuasan seluruh responden dan nilai rata-rata tingkat kepuasan setiap kelompok responden, serta uji Kruskal-Wallis pada selang kepercayaan 95% untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kepuasan diantara responden. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling untuk responden selain petani dan cara random untuk responden petani. Jumlah keseluruhan responden sebanyak 62 orang, dimana sampel yang paling banyak diambil adalah petani (35 orang). Pada selang kepercayaan 95% dan derajat bebask1, dengan jumlah responden 62 (n) didapat nilai chi-square tabel adalah 9,49. Dengan demikian jika nilai H hasil perhitungan lebih kecil dari 9,49 artinya tidak berbeda nyata, sedangkan jika lebih hesar, maka tingkat kepuasaan stakeholders berbeda nyata. Penilaian stakeholders terhadap program PHBM mencakup 2 aspek besar yaitu aspek perencanaan dan aspek pelaksanaan. Secara umum sebanyak 78,96% responden menyatakan puas dan 21,04% lainnya tidak puas atas perencanaan dan pelaksanaan program PHBM. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 21,15 atau berbeda nyata. Pihak Perhutani mempunyai nilai rata-rata tingkat kepuasan tertinggi yaitu (3,32), disusul Pemda (3,11), Petani (3.06). Perguruan Tinggi (2,83) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (2,54). Terhadap aspek perencanaan yang meliputi penetapan wilayah PHBM. identifikasi dukul/desa, kelompok masyarakat yang dilibatkan dan pola penanganan PHBM, hampir seluruh responden (89,11%) menyatakan puas dan hanya 10,89% saja yang menyatakan tidak puas. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 9,23 atau tidak berbeda nyata tingkat kepuasan stakeholders. Aspek penetapan wilayah meliputi jarak rumah ke lokasi, hubungan masyarakat dengan program PHBM, cara menetapkan wilayah dan tanggapan atas konflik yang muncul. Hampir 90% responden menyatakan puas dan 10% lainnya tidak puas pada aspek penetapan wilayah. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 10,11 atau berbeda nyata. Kalangan Pemda mempunyai tingkat kepuasan yang paling tinggi (3,61) sedangkan Perguruan Tinggi(PT) yang paling rendah (2,92). Perbedaan tingkat kepuasan ini berhubungan dengan faktor jarak tempat tinggal dengan lokasi PHBM dan tahun mulai interaksi. Aspek identifikasi dukuh/desa meliputi penilaian terhadap aspek penentuan identifikasi duku/desa, cara pelibatan kelompok masyarakat, pengorganisasian kelompok, pembinaan dan pendampingan kelompok serta tanggapan terhadap pelihatan masyarakat. Sebagian besar responden (91,94%) menyatakan puas pada aspek identifikasi dukuh/desa dan hanya 8,06% yang menyatakan tidak puas. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 4,78 atau tidak berbeda nyata tingkat kepuasan diantara stakeholders. Aspek pelihatan kelompok masyarakat meliputi kelompok masyarakat yang dilibatkan, cara pelibatan, pengorganisasian, pembinaan/pendampingan dan tanggapan. Penilaian seluruh responden diperoleh 90% lebih yang menyatakan puas dan hanya 10% yang menyatakan tidak puas. Hasil uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 15,78, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata tingkat kepuasan stakeholders pada aspek pelibatan kelompok masyarakat. Aspek pola penanganan meliputi pola pendekatan dan pengorganisasian, tanggapan atas peta kerja dan transparansi dalam penanganan PHBM. Tanggapan seluruh responden terhadap aspek ini adalah 82,26% menyatakan puas dan 17.74% lainnya menyatakan tidak puas. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 15.78 atau berbeda nyata. Kalangan Perhutani mempunyai tingkat kepuasan yang paling tinggi dengan nilai rata-rata 3,40, sedangkan LSM mempunyai tingkat kepuasan yang paling readah yaitu 2,15. Perbedaan tingkat kepuasan ini berhubungan dengan faktor jarak tempat tinggal dengan lokasi PHВМ. Terhadap aspek pelaksanaan yang mencakup persiapan program PHBM, hubungan kerjasama, pembinaan kelompok tani hutan/peserta PHBM, dan pola agribisnis diperoleh tanggapan 75,50% responden menyatakan puas dan 24,50% lainnya menyatakan tidak puas. Hasil uji Kriskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 21.72 atau berbeda nyata. Kalangan Perhutani mempunyai tingkat. kepuasan yang paling tinggi dengan nilai rata-rata 3,30 sedangkan LSM mempunyai tingkat kepuasan yang paling rendah dengan nilai rata-rata 2,46. Aspek persiapan meliputi pengenalan program dan pembentukan kelompok tani hutan/peserta PHBM. Tanggapan seluruh responden atas aspek ini adalah 85% menyatakan puas dan 15% lainnya tidak puas. Dari uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 8.34 atau tidak berbeda nyata. Aspek hubungan kerjasama meliputi perjanijian kerjasama kemitraan usaha pola bagi hasil, perjanjian kerjasama mitra kerja, dan perjanjian dengan instansi terkait. Tanggapan seluruh responden terhadap aspek hubungan kerjasama adalah 67.30% menyatakan puas dan 32,70% lainnya menyatakan tidak puas Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh H 18,46 atau berbeda nyata. Kalangan Pemda mempunyai tingkat kepuasan yang paling tinggi dengan nilai rata-rata 3.45 sedangkan LSM mempunyai tingkat kepuasan yang rendah dengan nilai rata-rata 2.24. Faktor-faktor yang berhubungan dengan aspek hubungan kerjasama diantaranya masalah pembagian hubungan kerjasama dan tingkatan kerjasama. Aspek pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH)/peserta PHBM meliputi LSM dan kelompok binaan serta kegiatan pembinaan. Tanggapan seluruh responden terhadap aspek pembinaan KTH/peserta PHBM adalah 69,45% menyatakan puas dan 30,55% lainnya menyatakan tidak puas. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 15,18 atau berbeda nyata. Perhutani mempunyai tingkat kepuasan yang paling tinggi yaitu 3,36 sedangkan LSM mempunyai tingkat kepuasan yang paling rendah dengan nilai rata-rata 2.20 Aspek pola agribisnis meliputi jenis tanaman kebutanan, tanaman palawija, jarak tanam, komposisi jenis, penyediaan bibit tanaman, status tanaman, dan tanggapan terhadap monitoring, recording dan evaluasi. Tanggapan seluruh responden terhadap aspek ini adalah 78,85% menyatakan puas dan 11,15% lainnya tidak puas. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai H sebesar 15.81 atau berbeda nyata. Pihak Perhutani mempunyai tingkat kepuasan yang paling tinggi dengan nilai rata-rata 3,37, sedangkan kalangan LSM mempunyai tingkat kepuasan yang paling rendah yaitu 2,49. Faktor yang berhubungan dengan aspek pola agribisnis diantaranya masalah pekerjaan utama responden dalam pembuatan bibit. Sebagian besar responden merasa puas atas program PHBM ini, baik dari aspek perencanaan maupun aspek pelaksanaan, sehingga srategi pengembangan Program PHBM yang dapat diterapkan adalah memperluas program PHBM, baik melalui perluasan wilayah dan produktivitas lahan hutan maupun dengan meningkatkan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Strategi | id |
| dc.title | Penilaian Stakeholder Terhadap Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Phbm) dan Strategi Pengembangannya : Studi Kasus Di Perum Perhutani Kph Kuningan | id |
| dc.subject.keyword | Penilaian | id |
| dc.subject.keyword | Phbm(Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) | id |
| dc.subject.keyword | Perum Perhutani | id |
| dc.subject.keyword | Kph Kuningan | id |
| dc.subject.keyword | Stakeholder | id |
| dc.subject.keyword | Tingkat Kepuasan | id |
| dc.subject.keyword | Uji Kruskal-Wallis | id |
| dc.subject.keyword | Strategi Pengembangan | id |
| dc.subject.keyword | Penilaian | id |
| dc.subject.keyword | PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) | id |
| dc.subject.keyword | Perum Perhutani | id |
| dc.subject.keyword | KPH Kuningan | id |
| dc.subject.keyword | Stakeholders | id |
| dc.subject.keyword | Tingkat Kepuasan. Uji Kruskal-Wallis | id |
| dc.subject.keyword | Strategi Pengembangan. | id |
| Appears in Collections: | MT - Business | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E16SWNO.pdf Restricted Access | 5.65 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.